AKIBAT SESAJEN



Dikisahkan oleh : E lang

Sebenarnya fenomena jahiliyah ini sudah bukan rahasia lagi dimasyarakat kita khususnya didaerah saya, namun untuk mengikisnya bukanlah hal yg mudah, karena jika salah masuk dalam memberi pencerahan siustadz atau kiyai malah akan kehilangan simpati dari masyarakat pengguna kepercayaan ini..

Keyakinan tentang arwah leluhur yg masih sering mondar-mandir menjenguk anak cucu begitu kuat melekat pada sebagian besar umat Islam diberbagai daerah dinegara kita ini, baik bagi orang yg aktif dlm pengajian majlis-majlis ta'lim apalagi orang awam yg sudah merasa cukup dengan pengetahuan yg dimiliki dari orang-orang tuanya.


entah apa yg salah dari penyampaian para ustadz dan kiyai yg mengisi pengajian dimajlis ta'lim dan dakwahnya para ustadz terkenal dan mahal yg setiap tahun datang beberapa kali kepeloksok-peloksok yg sengaja diundang untuk mengisi ceramah pada setiap hari-hari besar Islam, Belum lagi acara-acara tausiyah yg tiap hari nongol di TV meskipun cuma setiap pagi hari kecuali bulan Romadhon, sehingga semuanya itu tak mampu mengikis keyakinan pada hati dan pikiran mereka. apa mungkin tehnik dalam berdakwah ini yg harus dirubah?, dirubah kembali kemasa pendahulu kita, yaitu tidak terjebak mengikuti peradaban yg sekarang yg terlalu banyak sarat sehingga untuk mengenal Allah Subhanahu wata'ala saja harus keluar biaya mahal karena harus disiplin administrasi. artinya orang yg tak mampu jangan harap bisa punya banyak ilmu, atau bertambah ilmu, atau tetap gelap selamanya.. urusan mati toh nanti ada yg mendo'akan, ada yg mentahlilkan, ada yg mengirim pahala, ada yg selamatan setiap tahunnya dan masih banyak yg aneh lainnya.. kenapa aneh?, karena dgn jaminan acara-acara yg saya sebut diatas mereka menganggap sudah aman dalam menghadapi fitnah kubur.. jangan protes.. lebih baik tanyakan langsung pada setiap pribadi penggunanya.. kisah nyata dibawah ini hanya perwakilan kecil dari yg sesungguhnya terjadi disebagian besar umat Islam yg masih terkena firus TBC..

Kembali kemasa pendahulu adalah orang yg dikaruniai/diamanati ilmu oleh Allah Subhanahu wata'ala yg turun yg mendekati orang bodoh kesegala penjuru dan peloksok dimuka bumi ini agar syiar Islam bisa merata dibumi Allah, dan Alhamdulillah kita merasakan hasilnya, Islam masuk kekampung kita dan kita begitu lahir sudah Islam karena orang tua kita juga sudah Islam. bisa dibayangkan kalau metode dakwahnya seperti sekarang? orang bodoh yg naik menemui orang yg berilmu ditambah harus melewati adminitrasi? jika sistem ini diberlakukan oleh para mujahid pendahulu saya tidak yakin kalau sekarang ini agama saya Islam.

Mohon ma;af dan jangan ada yg tersinggung karena kita tidak boleh mencari siapa yg salah dan orang-orang yg masih dalam kegelapan tauhid inipun tidak sepenuhnya salah karena mereka memang benar-benar tidak tahu.. dan Allah swt sudah mengutus orang-orang pilihanNya yg diberi kewajiban untuk memberitahu mereka agar mengenal Allah swt. bahkan jumlah orang alim sekarang lebih banyak daripada jamannya para WALI SANGA dulu.

Sore itu ketika saya sedang mencicipi hidangan saat menghadiri undangan pernikahan, saya dipanggil oleh tuan rumah, beliau minta bantuan saya untuk memeriksa anaknya, karena anaknya sejak siang tadi tidak mau dipegang ibunya, setiap ibunya mendekat anak itu ketakutan dan menangis meronta ingin segera menjauh, padahal anak itu masih menyusui..

Ahirnya saya masuk keruangan tengah, tapi diruangan depan saya terhenti karena ada yg menarik perhatian saya yaitu sesajen yg dihampar disudut ruang tamu, sejenak saja saya terhenti selanjutnya menemui anak yg menangis dalam gendongan bapaknya itu, setelah saya membacakan Alfatihah beberapa kali sambil sesekali meniupkan dan mengusap anak itu dibeberapa bagian tubuh kemudian saya menyuruh ibunya agar mendekat tapi kembali anak itu menjerit, rupanya yg sedang terkena masalah gangguan jin adalah ibunya, kemudian ibunya saya suruh ambil air wudhu, setelah siap kemudian saya mulai membaca ayat-ayat ruqiyah dan menurutnya reaksinya seperti ada yg keluar masuk dari tubuhnya dan itu banyak sekali..

Ruqiyah saya hentikan karena menurut saya ada yg lebih penting dari anak menangis ini, kebetulan yg hadir saat itu lumayan banyak jadi merupakan kesempatan untuk memasukan sedikit penjelasan tentang tauhid pada mereka.

"Begini bu, ibu ini tidak apa-apa karena kejadian ini adalah atas keinginan ibu sendiri,..

Loh kok, maksudnya gimana?

"Maksudnya, yang ibu undang keacara inikan bukan cuma manusia, melainkan para jin juga, jadi wajar dong kalau mereka datang berduyun-duyun ketempat ini untuk mengucapkan terimakasih dan selamat kepada ibu?'

Siapa yg mengundang???..

"Lalu itu untuk apa? kata saya sambil menunjuk sesajen itu..

itumah kaprah, sudah menjadi kaprah setiap orang yg mengadakan acara hajatan, itu cuma sarat supaya lancar dan selamat sampai acara ini selesai.

"Kalau ingin selamat kenapa tidak memohon kepada Allah swt?..

Ini kan cuma sarat jadi memohonnya tetap pada Allah..

"Memohon kepada Allah itu bukan begini caranya, itukan makanan yg disediakan buat para jin, kalau bukan buat para jin lalu untuk siapa makanan seperti itu?.

Itu bukan buat jin, tapi buat arwah para orang tua yg katanya akan datang jika ada acara semacan ini..

"Orang yg sudah meninggal itu tidak doyan makan bu, apalagi makanan beginian, ruh orang yg sudah meninggal itu tidak akan bisa datang kemari mereka semua sedang dimintai pertanggung jawaban atas amal-amalnya sewaktu hidup jadi itu semua bohong, dan yang meyakini hal-hal semacam itu bukan dari agama kita bu, tapi dari agama lain.. meminta keselamatan pada Allah swt itu sudah dituntun caranya, tinggal angkat tangan lalu berdo'a silahkan minta apapun tampa perlu biaya buat beli ini dan itu. yg penting lakukan kewajiban-kewajiban sebagai seorang muslim..

Mungkin yang datang kesaya ini mertua saya kang?.

"Memang mertua ibu kemana?..

Sudah meninggal.

"Ibu ko tidak sopan sama mertua, emang mertua ibu jadi setan?

IA tidak..

Sekali lagi saya katakan tidak ada orang meninggal yg gentayangan, jika ibu-ibu masih percaya juga itu artinya ibu sudah tidak meyakini akidah Islam, karena agama yg mempercayai ruh orang meninggal itu gentayangan adalah agama lain..
Jadi saya belum bisa membantu ibu sebelum menyingkirkan sesajen2 ini..

Kalau gitu jangan pulang dulu tunggu acara ini selesai baru sesajen itu akan dibuang, saya takut jadinya dengan sesajen2 itu..

"Nanti akan dibuang kemana, dan kenapa harus menunggu acara selesai?

Biasanya dibuang kejalan, kalau dibuan sekarang saya takut para tamu akan teranggu..

"tuh kan ahirnya makanan-makanan ini mubazir dan bikin jalan jadi terganggu,
ya udah sekarang saya tetap harus pulang dan pesan saya jika tidak ingin jin-jin itu datang karena sudah disediakan makanan kesukaannya oleh ibu maka bertaubatlah dan buang semua sesajen2 ini, dan kasih tahu pada yg lain kalau sesajen itu adalah undangan buat setan..

Ternyata banyak juga yg bergidik katakutan mendengar kata-kata saya itu, saya berharap setelah kejadian itu meskipun sebagian kecil mudah-mudahan akan membuat mereka yg masih suka memberi sesaji akan berpikir 1000x untuk melakukannya, karena tujuan mereka memberikan sesaji karena takut sama gangguan jin, tapi jika jinnya malah pada datang dan banyak gara-gara ada makanan kesukaannya tentu mereka akan lebih takut..

Wallahua'lam.. .

Perdana Akhmad, S.Psi

Seorang Praktisi Ruqyah yang (Dengan Idzin Allah SWT) Akan Membagi Ilmu dan Seni Pendayagunaan Energi Ruqyah Keseluruh Umat Islam NO.Telp:081379666696 Pin BlackBerry : 2A22C8EA

3 Komentar

  1. Betul, masuk sekolah persis atau muhamadiyah mahal, belum apa-apa sdh kena uang bangunan atau seragam, lebih baik masuk pesantren saja dikampung-kampung gratis kalau tidak punya uang, cuma bekal uang makan saja dan dianterin orang tua untuk ketemu kiayi nya.....

    BalasHapus
  2. @anonim: "kalau masuk persis atau muhammadiyah mahal" kir-kir persis sama muhammadiyah bikin sekolahnya pakai apa ya...? kasih nafkah gurunya pkai apa ya...?

    BalasHapus
  3. kenapa malah menyalahakan muhammadiyah dan NU sih? sekarang dua2nya bayar ko,

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak