Kendaraan Syetan Adalah Keinginan
=============================
Ada informasi menarik yang Alloh ingatkan pada kita tentang ulah syaithan pada diri kita.
Dimanakah dia bekerja dan mulai merusak diri kita?
Mari simak ayat berikut:
Dan Kami tidak mengutus seorang rasul dan tidak (pula) seorang nabi sebelum engkau (Muhammad), melainkan apabila dia mempunyai suatu keinginan, setan pun memasukkan godaan-godaan ke dalam keinginannya itu. Tetapi Allah menghilangkan apa yang dimasukkan setan itu. dan Allah akan menguatkan ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana,
[QS. Al-Hajj: Ayat 52]
Mereka bekerja dan aktif menyusup dalam keinginan, lintasan batin, dorongan yang kuat hingga ucapan ucapan kita.
Pada sebagiannya bukan lagi keinginan kita, juga bukan lagi ucapan kita.
Pada sebagiannya membuat orang lain memahami dengan cara yang aneh, yang kita tidak mengucapkannya.
Mari kita simak penjelasan Ibnu Katsir, dalam tafsirnya:
Al-Bagawi di dalam kitab tafsirnya telah menyebutkannya di dalam kumpulan dari perkataan Ibnu Abbas dan Muhammad ibnu Ka'b Al-Qurazi serta lain-lainnya dengan lafaz yang semisal. Kemudian dalam pembahasan ini ia mengajukan suatu pertanyaan yang mengatakan, "Mengapa hal seperti ini terjadi, padahal Rasulullah Saw. telah dijamin oleh Allah terpelihara dari segala kesalahan?"
Selanjutnya Al-Bagawi mengemukakan beberapa jawaban yang ia petik dari pendapat orang-orang lain. Di antaranya dan yang paling terbaik ialah bahwa setan membisikkan kalimat tersebut ke dalam pendengaran kaum musyrik, sehingga mereka menduga bahwa kalimat-kalimat tersebut bersumber dari Rasulullah Saw.
Padahal kenyataannya tidaklah demikian, melainkan dari ulah setan dan perbuatannya bukan dari Rasulullah Saw. Hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.
Imam Bukhari mengatakan bahwa Ibnu Abbas telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: terhadap keinginan itu. (Al-Hajj: 52) Apabila ia berbicara, setan memasukkan godaannya ke dalam pembicaraannya, lalu Allah menghilangkan apa yang dimasukkan oleh setan itu. dan Allah menguatkan ayat-ayat-Nya. (Al-Hajj: 52)
Apa implikasinya dalam terapi Qur'ani??
Saat Kita mengucapkan sesuatu atau berkeinginan.... maka
Waspadailah lintasan keinginan kita karena diantara keinginan itu ada keinginan syetan didalamnya.
Waspadailah ucapan kita karena pada sebagian ucapan itu ada perkataan syetan.
Saat Kita mendengar ucapan seseorang, melihat sesuatu ... maka..
Cernalah baik baik, karena diantara persepsi dan kesimpulan yang kita buat adalah persepsi menyimpang yang disusupkan syetan.
Apa akibat dari 'susupan' keinginan dan kalimat syetan ini???
Seperti dalam penjelasan ayat diatas, targetnya adalah kesalahan dalam mengucapkan, jatuh pada keburukan dari ucapan tsb, orang memahami dengan salah, miskomunikasi, gagal menyampaikan maksud baik, gagal memahami perkataan orang lain dengan baik, perselisihan, dan kesesatan.
Bagi kita yang sedang mengalami gangguan, cermatilah hal ini.
Apa langkah yang bisa dilakukan?
1. Berhenti sejenak sebelum melakukan keinginan kita.
2. Berhenti dan berpikir sejenak sebelum menyampaikan sesuatu.
3. Berhenti dan berpikir sejenak sebelum menyimpulkan sesuatu.
4. Berdoa dan berlindung sebelum menyampaikan atau menyimpulkan sesuatu.
Semoga apa yang terlintas dalam batin adalah keinginan yang diberkahi dan dalam bimbinganNYA.
Semoga apa yang disampaikan adalah kalimat yang diberkahi.
Sesuatu yang berasal dari syaithan akan berakhir dengan keburukan.
Sesuatu yang berasal dari Alloh dan diberkahi, maka akan berujung pada kebaikan.
Mari kita lebih waspada.
Wallohua'lam
Baarakallohu fiikum
M. Nadhif Khalyani
#RLCIndonesia
#SolusiDanInspirasi
#RuqyahLearningCenter
Join Telegram: t.me/ruqyahRLC
Instagram: @ruqyahRLC
=============================
Ada informasi menarik yang Alloh ingatkan pada kita tentang ulah syaithan pada diri kita.
Dimanakah dia bekerja dan mulai merusak diri kita?
Mari simak ayat berikut:
Dan Kami tidak mengutus seorang rasul dan tidak (pula) seorang nabi sebelum engkau (Muhammad), melainkan apabila dia mempunyai suatu keinginan, setan pun memasukkan godaan-godaan ke dalam keinginannya itu. Tetapi Allah menghilangkan apa yang dimasukkan setan itu. dan Allah akan menguatkan ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana,
[QS. Al-Hajj: Ayat 52]
Mereka bekerja dan aktif menyusup dalam keinginan, lintasan batin, dorongan yang kuat hingga ucapan ucapan kita.
Pada sebagiannya bukan lagi keinginan kita, juga bukan lagi ucapan kita.
Pada sebagiannya membuat orang lain memahami dengan cara yang aneh, yang kita tidak mengucapkannya.
Mari kita simak penjelasan Ibnu Katsir, dalam tafsirnya:
Al-Bagawi di dalam kitab tafsirnya telah menyebutkannya di dalam kumpulan dari perkataan Ibnu Abbas dan Muhammad ibnu Ka'b Al-Qurazi serta lain-lainnya dengan lafaz yang semisal. Kemudian dalam pembahasan ini ia mengajukan suatu pertanyaan yang mengatakan, "Mengapa hal seperti ini terjadi, padahal Rasulullah Saw. telah dijamin oleh Allah terpelihara dari segala kesalahan?"
Selanjutnya Al-Bagawi mengemukakan beberapa jawaban yang ia petik dari pendapat orang-orang lain. Di antaranya dan yang paling terbaik ialah bahwa setan membisikkan kalimat tersebut ke dalam pendengaran kaum musyrik, sehingga mereka menduga bahwa kalimat-kalimat tersebut bersumber dari Rasulullah Saw.
Padahal kenyataannya tidaklah demikian, melainkan dari ulah setan dan perbuatannya bukan dari Rasulullah Saw. Hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.
Imam Bukhari mengatakan bahwa Ibnu Abbas telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: terhadap keinginan itu. (Al-Hajj: 52) Apabila ia berbicara, setan memasukkan godaannya ke dalam pembicaraannya, lalu Allah menghilangkan apa yang dimasukkan oleh setan itu. dan Allah menguatkan ayat-ayat-Nya. (Al-Hajj: 52)
Apa implikasinya dalam terapi Qur'ani??
Saat Kita mengucapkan sesuatu atau berkeinginan.... maka
Waspadailah lintasan keinginan kita karena diantara keinginan itu ada keinginan syetan didalamnya.
Waspadailah ucapan kita karena pada sebagian ucapan itu ada perkataan syetan.
Saat Kita mendengar ucapan seseorang, melihat sesuatu ... maka..
Cernalah baik baik, karena diantara persepsi dan kesimpulan yang kita buat adalah persepsi menyimpang yang disusupkan syetan.
Apa akibat dari 'susupan' keinginan dan kalimat syetan ini???
Seperti dalam penjelasan ayat diatas, targetnya adalah kesalahan dalam mengucapkan, jatuh pada keburukan dari ucapan tsb, orang memahami dengan salah, miskomunikasi, gagal menyampaikan maksud baik, gagal memahami perkataan orang lain dengan baik, perselisihan, dan kesesatan.
Bagi kita yang sedang mengalami gangguan, cermatilah hal ini.
Apa langkah yang bisa dilakukan?
1. Berhenti sejenak sebelum melakukan keinginan kita.
2. Berhenti dan berpikir sejenak sebelum menyampaikan sesuatu.
3. Berhenti dan berpikir sejenak sebelum menyimpulkan sesuatu.
4. Berdoa dan berlindung sebelum menyampaikan atau menyimpulkan sesuatu.
Semoga apa yang terlintas dalam batin adalah keinginan yang diberkahi dan dalam bimbinganNYA.
Semoga apa yang disampaikan adalah kalimat yang diberkahi.
Sesuatu yang berasal dari syaithan akan berakhir dengan keburukan.
Sesuatu yang berasal dari Alloh dan diberkahi, maka akan berujung pada kebaikan.
Mari kita lebih waspada.
Wallohua'lam
Baarakallohu fiikum
M. Nadhif Khalyani
#RLCIndonesia
#SolusiDanInspirasi
#RuqyahLearningCenter
Join Telegram: t.me/ruqyahRLC
Instagram: @ruqyahRLC
Tags
ARTIKEL RUQYAH