Jin Bisa Bertindak Jahat Kepada Manusia


Jin Bisa Bertindak Jahat Kepada Manusia

Terdapat beberapa riwayat shahih yang menunjukkan bahwa jin bisa bertindak jahat kepada manusia. Diantaranya, hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan,
إِنَّ عِفْرِيتًا مِنَ الجِنِّ تَفَلَّتَ البَارِحَةَ لِيَقْطَعَ عَلَيَّ صَلاَتِي، فَأَمْكَنَنِي اللَّهُ مِنْهُ فَأَخَذْتُهُ، فَأَرَدْتُ أَنْ أَرْبُطَهُ عَلَى سَارِيَةٍ مِنْ سَوَارِي المَسْجِدِ حَتَّى تَنْظُرُوا إِلَيْهِ كُلُّكُمْ، فَذَكَرْتُ دَعْوَةَ أَخِي سُلَيْمَانَ رَبِّ هَبْ لِي مُلْكًا لاَ يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِي فَرَدَدْتُهُ خَاسِئًا
Sesungguhnya jin Ifrit tiba-tiba menggangguku untuk memutus shalatku tadi malam. Kemudian Allah memberi kemampuan kepadaku untuk mengalahkannya, lalu akupun memegangnya. Kemudian aku ingin mengikatnya di salah satu tiang masjid, sehingga kalian semua bisa melihatnya. Namun aku teringat doa saudaraku Nabi Sulaiman: Wahai Rabku, anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku. Kemudian akupun melepaskannya sementara dia dalam kondisi terhina. (HR. Bukhari 3423).
Dalam riwayat lain, jin Ifrir ini membawa obor api, untuk menyakiti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Hadis ini menunjukkan bisa saja jin mengganggu manusia secara fisik, sehingga bisa dipegang oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika beliau shalat.
Kemudian, ketika jin berubah wujud menjadi benda lain yang bisa terlihat manusia, jin memungkinkan untuk menyakiti atau bahkan membunuh manusia.
Abu Said al-Khudri menceritakan,
Bahwa dulu ada seorang pemuda yang baru menikah. Ketika peristiwa Khandaq, siang hari, dia meminta izin Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk pulang. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun mengizinkannya dan berpesan agar dia membawa senjata, karena khawatir akan dibunuh orang Yahudi Quraidzah.
Ketika sampai di rumah, dia melihat istrinya berdiri di pintu. Pemuda inipun cemburu, hingga hendak memukul istrinya.
Istrinya segera mengatakan, ’Tahan dulu, masuklah ke dalam rumah, dan lihat apa yang menyebabkan aku keluar.’
Diapun masuk, ternyata di dalam rumah terdapat ular basar yang melingkar di atas kasur.
Hingga terjadilah perkelahian antara pemuda dan ular, dan keduanya mati. Tidak diketahui, siapa yang lebih dulu mati, ular ataukah pemuda.
Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan,
إِنَّ بِالْمَدِينَةِ جِنًّا قَدْ أَسْلَمُوا فَإِذَا رَأَيْتُمْ مِنْهُمْ شَيْئًا فَآذِنُوهُ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ فَإِنْ بَدَا لَكُمْ بَعْدَ ذَلِكَ فَاقْتُلُوهُ فَإِنَّمَا هُوَ شَيْطَانٌ
“Sesungguhnya di Madinah ini ada segolongan jin yang telah masuk Islam. Jika kalian melihat satu dari mereka, maka mintalah kepada mereka untuk keluar (dalam jangka waktu) tiga hari. Jika ia tetap menampakkan diri kepada kalian setelah itu, maka bunuhlah ia, karena sesungguhnya dia itu setan”. (HR. Muslim 2236)
Selalu Tawakkal dan Jangan Takut
Allah menegaskan dalam al-Quran bahwa tipu daya setan, sangatlah lemah.
فَقَاتِلُوا أَوْلِيَاءَ الشَّيْطَانِ إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفًا
”Perangilah para pasukan setan, sesungguhnya tipu daya setan itu lemah.” (QS. An-Nisa: 76)
Karena itu, selama seseorang berusaha menjaga imannya, dan bersandar kepada Allah, setan tidak akan memiliki kesempatan untuk bisa mengganggu manusia.
فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ ( ) إِنَّهُ لَيْسَ لَهُ سُلْطَانٌ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
Apabila kamu membaca al-Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk. ( ) Sesungguhnya setan itu tidak memiliki kekuasaan untuk mengganggu orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya.(QS. An-Nahl: 98 – 99) .
Karena itu, orang mukmin tidak perlu takut dengan jin, sebagaimana yang sering digambarkan di televisi. Jin sama sekali tidak memiliki kemampuan mencelakakan manusia selama dia menjaga imannya dan bertawakkal kepada Allah.
Sementara ketika ada orang yang dicelakakan oleh jin, itu bukan karena jin memiliki kekuatan yang hebat, namun karena orang ini membuka peluang bagi setan untuk mengendalikan dirinya. Sehingga jadilah dia budak setan, seperti yang terjadi pada dukun dan peramal.
Allah berfirman menceritakan keadaan orang munafik,
اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمُ الشَّيْطَانُ فَأَنْسَاهُمْ ذِكْرَ اللَّهِ أُولَئِكَ حِزْبُ الشَّيْطَانِ أَلَا إِنَّ حِزْبَ الشَّيْطَانِ هُمُ الْخَاسِرُونَ
Setan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka Itulah golongan setan. ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan setan itulah golongan yang merugi. (QS. Mujadilah: 19).
Kata As-Sudi – ahli tafsir zaman tabiin – (w. 127 H) menjelaskan ayat ini,
وهذا أيضًا تودد منهم إليهم، فإنهم كانوا يصانعون هؤلاء وهؤلاء؛ ليحظوا عندهم ويأمنوا كيدهم، وما ذاك إلا لضعف إيمانهم، وقلة إيقانهم
Ini karena mereka saling mencintai, karena satu sama lain melakukan hubungan saling menguntungkan, untuk saling mengambil manfaat dan menghindari tipu daya lawannya. Itu terjadi karena lemahnya iman mereka dan tipisnya keyakinan mereka. (Ibnu Katsir, 2/436)
Ternyata Jin Lebih Takut kepada Manusia
Imam Mujahid – ulama besar, ahli tafsir tabiin, muridnya Ibnu Abbas – (w. 104 H), beliau menceritakan,
بينا انا ذات ليلة أصلي إذ قام مثل الغلام بين يدي قال فشددت عليه لآخذه فقام فوثب فوقع خلف الحائط حتى سمعت وقعته فما عاد إلي بعد ذلك
“Suatu malam ketika saya sedang melaksanakan shalat, tiba-tiba muncul makhluk sebesar anak laki-laki di hadapan saya. Lalu saya desak dia untuk menangkapnya. Tiba-tiba dia bangun dan lompat ke belakang dinding sehingga saya mendengar jatuhnya. Setelah itu, dia tidak penah datang lagi.” (Riwayat Ibnu Abi Dunya).
Dalam riwayat lain, Imam Mujahid menegaskan,
الشيطان أشد فرقا من أحدكم منه فإن تعرض لكم فلا تفرقوا منه فيركبكم ولكن شدوا عليه فإنه يذهب
“Setan itu sebenarnya sangat takut terhadap kalian (manusia), melebihi ketakutan kalian kepadanya. Oleh karena itu, setan menampakkan diri kepada kalian, janganlah kalian lari ketakutan. Karena jika kalian takut, ia akan menunggangi kalian (mengganggu), akan tetapi bersikaplah keras kepadanya, pasti dia akan pergi”. (Riwayat Ibn Abi Dunya)
Semoga Allah melindungi kita dari tipuan setan.
Dijawab oleh ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina KonsultasiSyariah.com)
Read more https://konsultasisyariah.com/22119-apakah-jin-bisa-membunu…
======================
Bahasan dari link lain
Adakah makhluk jin boleh mengenakan penderitaan terhadap manusia
(jin menyakiti manusia? )
Jin dan syaitan mampu menyakiti manusia (dengan izin Allah Ta’ala) sebagaimana pisau dan senjata tajam juga mampu menyakiti manusia (jika diizinkan oleh Allah Ta’ala). Syeikh Abu Bakar Al-Jazairy (rh) menyatakan :
“Sebenarnya gangguan jin ke atas manusia merupakan sesuatu yang memang berlaku dan tidak dapat dimungkiri, kerana sudah terbukti dengan dalil pendengaran dan peristiwa yang nyata. Akal pun turut sama tidak boleh menyatakan bahawa itu adalah mustahil, bahkan sebenarnya akal turut sama membenarkannya dan mengakuinya “.
“Kalaulah tidak ada penjagaan Para Malaikat r.a yang ditugaskan oleh Allah Ta’ala, nescaya tiada manusia pun yang selamat daripada gangguan jin dan syaitan, kerana manusia tidak mampu melihat mereka dan kerana kemampuan mereka untuk berubah bentuk dengan cepat , ataupun kerana jasad mereka yang halus yang tidak boleh kita rasakan“.
Selanjutnya Syeikh Al-Jazairy (rh) menyatakan :
“Ada sebuah hadis yang sahih yang menceritakan bahawa ada seorang anak muda daripada kalangan Kaum Ansar yang telah membunuh seekor jin yang menyamar sebagai seekor ular hinggakan ia mati. Kemudian datanglah jin-jin lain di saat itu juga membalas dendam dengan membunuhnya, hinggakan Saidina Abu Sa’id Al-Khudry (r.a) menyatakan: “Tidak diketahui, yang mana satukah lebih cepat membunuh, anak muda itukah ataupun ular itu?
semoga bermanfaat
salam tauhid
082138064460“.

Perdana Akhmad, S.Psi

Seorang Praktisi Ruqyah yang (Dengan Idzin Allah SWT) Akan Membagi Ilmu dan Seni Pendayagunaan Energi Ruqyah Keseluruh Umat Islam NO.Telp:081379666696 Pin BlackBerry : 2A22C8EA

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak