Ini adalah pengalaman saya yang baru beberapa hari kebelakang terjadi. Dimana saya meruqyah syar’iyyah salah seorang sahabat segaligus klien saya yang mempunyai keluhan sering bisa melihat penampakan-penampakan yang menyeramkan. Sebenarnya keluhan-keluhan semacam ini jika dibiarkan dan dimanfaatkan, klien saya ini bisa menjadi dukun. Karena salah seorang nenek moyangnya pun ada yang menjadi orang pintar. Sehingga mungkin saja jin dari nenek moyangnya ini bisa turun ke anak cucunya (ke klien saya). Dan klien saya ini sangat tidak ingin dirinya menjadi orang pintar atau dukun peramal dan yang semacamnya. Karena pasca ruqyah pertama, saya sering mendakwahinya. Saya memahamkan dia bahwa hal-hal seperti itu tidak pernah dicontohkan oleh nabi dan bahkan sangat dilarang. Karena termasuk bekerja sama dengan jin. Sebagaimana dikatakan didalam surat al-jin ayat ke enam. Bekerjasama dengan jin itu hukumnya berdosa. Alhamdulillah klien saya ini benar-benar ingin terlepas dari hal-hal yang berbau ghaib. Seperti kemampuan bisa melihat penampakan dan sebagainya.
Klien saya ini sudah saya ruqyah sekitar tiga kalian. Ruqyah pertama alhamdulillah sudah terasa perubahan. Penampakan-penampakan itu munculnya sudah tidak terlalu jelas dan sering seperti sebelum diruqyah. Dan keinginnan untuk beribadah pun menjadi meningkat!
Kemudian beberapa malam ke belakang saya ruqyah lagi untuk yang ke tiga kalinya. Dan semoga ini ruqyah yang terakhir kalinya. Semoga kliennya sudah benar-benar sembuh total. Aamiin.
Ceritanya, saya malam itu meruqyah klien saya untuk yang ke tiga kalinya. Saya sudah meruqyah klien ini kira-kira sekitar 20 menitan, namun jinnnya tetap tidak mau keluar. Malah menurut apa yang klien rasakan, jinnya itu berpindah-pindah dari satu bagian tubuh ke tubuh yang lain. Dan itu terasa menyakitkan bagi klien.
Klien mengatakan bahwa jin yang ada didalam tubuhnya mau berbicara. Kemudian setelah beberapa saat, jinnnya ini ternyata mulai berbicara kepada saya.
Jin : “Apa-apaan kamu ini mengusik saya?!” Dengan mata agak melotot.
Saya : “Saya mengusik kamu karena kamu mengganggu sodara saya”
Saya sengaja berdialog dengan jin dengan maksud semoga ada solusi yang saya dapatkan dari hasil dialog itu.
Kemudian saya suruh dia untuk keluar. Katanya dia tidak mau keluar. Karena dia (jinnya) senang berada didalam tubuh orang ini. Karena orang ini sering melakukan maksiyat dengan cara sering pacaran dengan wanita yang bukan istrinya.
Saya : “Ada berapa jin didalam tubuh orang ini?”
Jin : “Ada empat. Yang bertiga menggunkana pakaian berjubah dan memegang tasbih. Dan mereka sudah keluar”
Saya : “Kenapa mereka keluar?”
Jin : “ Diusir”
Saya : “Diusir sama siapa?”
Jin : “Diusir oleh kamu!”
Saya : “Jadi sekarang tinggal ada satu jin di dalam tubuh orang ini?”
Jin : “Ya, hanya satu, saya saja”
Kemudian saya tanya ke jin ini bagaimana caranya agar dia cepat keluar. Karena saya yakin walaupun syetan ini mempunyai sifat pendusta, namun suatu saat dengan ijin Allah mulutnya bisa saja berkata jujur, dan menjadi solusi bagi orang yang mendengarnya. Kemudian jin ini bilang, “ingin teloooooorrrr..Ingin telorrrr…Ingin telor…”
Disela-sela klien kesurupan, klien ini pun suka tersadar dan kemudian mengucapkan istigfar dan merasa bingung dengan apa yang sedang terjadi pada dirinya. Saya katankan kepada klien agar tetap santai saja. Ikuti apa yang saya intruksikan. Setelah beristighfar, klien ini kembali mulutnya dikuasai jin. Begitulah seterusnya. Sadar, kemasukan, sadar, kemasukan. “Ingin telor…ingin telor”. Lalu saya jawab, “jangan telor dunk. Kalau mau telor, cari aja sendiri”.
Kemudian saya mencoba mendakwahi jin ini.
Saya : “kamu ini jin islam apa bukan?”
Jin : “Bukan”
Saya : “Kalau bukan islam, lalu apa agamamu?”
Jin : ”Saya tidak punya agama”
Saya : “Kamu laki-laki atau perempuan?”
Jin : “ Laki-laki. Kamu mau tahu rupa saya seperti apa?”
Saya : “Saya tidak peru tahu rupa kamu seperti apa!” Saya mengatakannya dengan tegas. "Usia kamu berapa tahun?”
Jin : “Ratusan”
Saya : “Kamu mau nggak masuk islam?”
Jin : “Tidak mau"
Saya : “Kenapa kamu tidak mau masuk islam?”
Jin : “Saya tidak tahu apa itu islam”
Saya : “Islam adalah agama yang menjamin keselamatan hidup didunia dan akhirat”
Jin : : ”Tidak tahu”
Saya : “Makanya kalau tidak tahu, sekarang saya akan memberitahu kamu. Kamu tahu nggak Nabi Muhammad?”
Jin : “Tahu”
Saya : “Apa yang kamu tahu tentang nabi Muhammad?”
Jin : : ”Saya tidak tahu rupanya, tetapi saya tahu bahwa dia adalah orang sakti. Namanya aja sekarang bersinar terang di sebelah barat!”
Saya : “Nah, kamu nanti akan kecipratan cahaya itu jika kamu masuk islam”
Jin : “Saya tidak tahu”
Kemudian saya menjelaskan kepadanya tentang islam secara singkat dan berharap bahwa jin ini benar-benar mengucapkan perkataan yang benar. Saya sebutkan dan jelaskan tentang rukun islam dari satu sampai lima. Saya katakana bahwa jika kamu masuk islam, hidup kamu akan tenang. Dan nanti setelah masuk islam, kamu harus melakukan ibadah-ibadah yang diwajibkan didalam islam, seperti sholat.
Jin : “Justru ketika saya melihat orang ini sholat, saya merasa kepanasan sehingga saya harus menjauh dulu. Baru ketika orang ini sholatnya selesai, saya masuk lagi ketubuh orang ini. Orang ini rajin juga sholatnya”
Saya : “Insya Allah jika kamu sudah masuk islam, kamu tidak akan merasakan kepanasan lagi jika melihat orang sholat”
Jin : “Saya tidak tahu islam itu”
Saya : “Ya makanya sekarang saya sedikit banyak kasih tahu kamu. Seperti yang saya katakan tadi, bahwa rukun islam itu ada lima. Yang pertama adalah mengucapkan syahadat. Syahadat itu merupakan ucapak kesaksian bahwa kita hanya meyakini bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah. Dan juga bersaksi bahwa nabi Muhammad Saw adalah utusan Allah”
Kemudian saya mencoba untuk mengajak si jin ini masuk islam dengan cara menyuruhnya mengucapkan syahadat.
Jin : “Saya tidak bisa syahadat”
Saya : “Nanti saya tuntun sedikit demi sedikit”
Jin : “Tidka bisa”
Saya : “Ikuti saya saja. Ashhadu..”
Jin : “ Asyhhadu…
Saya menuntun jin ini mengucapkan syahadat sampai selesai dan jin ini pun mengikutinya. Alhamdulillah. Bahkan ketika jin ini sudah mengucapkan syahadatnya satu kali, jin ini ingin mengulang kembali syahadapatnya hingga dua kali! Alhamdulillah. Kemudian saya menuntunnya kembali untuk mengucapkan syahadat yang kedua kalinya dan kemudian di ikuti oleh jin ini. Saya katakana kepada jin bahwa kamu sekarang sudah menjadi muslim. Kamu silahkan lakukan kewajiban-kewajibanmu sebagai seorang muslim seperti apa yang di sebutkan didalam rukun islam tadi oleh saya. Mengenai tata cara sholat dan lain-lain, silahkan kamu banyak belajar dari manusia.
Kemudian setelah itu, kami kedatangan salah seorang sahabat kami.
Jin : “Ya sudah saya mau pulang”
Saya : “Silahkan”
Jin : “Assalamualaikum”
Saya : “Wa’alaikumsalam wr wb”
Hehe.. Pake ngucap salam segale kalau sudah islam ya? J Alhamdulillah. Setelah itu, klien saya langsung sadar 100%, dan tubuhnya merasa sangat ringan dan plong kayak permen bolong. :) Beberapa saat setelah klien saya ini sadar, kata klien, jin barusan mengucapkan terimakasih kepada saya. Lalu saya jawab, sama-sama.
Lalu setelah proses ruqyah selesai, saya, klien saya, dan sahabat saya yang baru datang itu akhirnya ngobrol-ngobrol. Di tengah-tengah obrolan, saya bertanya kepada klien saya, “he, kamu sudah sholat isya belum?” “Belum,” jawabnya. Waktu itu kira-kira sekitar jam 11 malam. Lalu saya menyuruh klien saya ini untuk sholat isya dulu aja. Biar saya menuanggu sambil ngobrol dengan sahabat yang baru datang ini.
Setelah klien saya ini selesai sholat isya, klien bilang. Katanya, “tadi saya merasa sholat isya seperti dibelakang saya ada jin yang menjadi makmum saya. Dan ketika selesai sholat, jin ini mengajak saya untuk bersalaman. Lalu saya pun bersalaman dengan jin ini!”
Besok paginya, klien saya ini cob-coba memutar mp3 ruqyah di HPnya. Dan ternyata ketika ia mendengarkan mp3 ruqyah tersebut, sudah tidak ada reaksi aneh lagi. Padahal sebelumnya, baru mendengar kata a'udzubillah aja sudah langsung kena reaksi.
Akhir kata, ternyata jika mengeluarkan jin dari tubuh seseorang dengan cara kasar sangat sulit, maka dengan cara halus bisa jadi justru menjadi mudah keluarnya. Mari kita do’akan bersama, semoga sodara kita dari kalangan jin yang barus saja masuk islam ini, istiqomah dalam berislamnya. Aaamiin.
Wallahu a’lam bissowab.
Sekian sharing pengalaman dari Terapis Zadul. Semoga ada manfaatnya bagi sesama.