F : (baca al fatihah)
J : grrrrrrgrrrr
F : kamu siapa? muslim bukan? segera keluar sana....
J : (geleng2 kepala sambil tangannya nunjuk ke atas loteng rumah korban)
F : siapa di atas? cicak?
J : saya yg tinggal di atas loteng, ngga akan keluar sampai dia ini mati, aduuhhh aduuuhh grrrrgrrrr
F : kamu seenaknya aja mau bunuh orang, ini aja kamu kesakitan gimana mau bunuh orang, ya udah kamu tobat aja, masuk islam mau?
J : (geleng2 kepala) ngga mauuuuu grrrr
F : (baca adz dzariyaat ayat 56) wa maa kholaqtul jinna wal insa illa
liya'buduun "Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka
menyembahKu / beribadah kepadaKu"
J : iyaa saya mau keluar tapi di
ikat nih di pundak, punggung, kepala sama kaki, banyak banget ikatannya
susah nih liat (sambil cakar2 kaki korban berusaha mencabut sesuatu)
kaki saya patah ngga bisa digerakkin nih, berat tuh
F : ya udah kalo ikatan kamu lepas dan kaki kamu sembuh, kamu mau keluar & tidak balik lagi ke sini? kamu tobat ya?
J : iyaaa (angguk2 kepala berkali2)
F : (berdoa angkat tangan) ya Allaah jika makhluk Mu yg zholim ini
berdusta, hancurkan dia di dalam, tapi jika dia jujur, beri dia
kesempatan bertaubat, lepaskan semua buhul sihir, sembuhkan kakinya,
keluarkan dia dari tubuh ini Yaa Hayyuu yaa qoyyuum, lalu baca al
fatihah ke tangan , tiup, tempel ke lutut korban sambil baca al falaq
berulang kali
J : (menjerit keras) aaaahhhh
F : sudah sembuh tuh coba liat (padahal ngga ngeliat perubahan apa-apa)
J : matanya berbinar-binar melihat lutut lalu diangkat2 kakinya "wah iya udah enteng nih, sekarang tinggal punggung sama kepala
F : enak bener nyuruh2, kamu udah ngerasain kan, Allah melepas ikatan
kamu? Allah udah nyembuhin kaki kamu yg patah? fabi ayyi aalaaa i
robbikumaa tukadzibaan "maka nikmat Robb yang manakah yg kamu dustakan?"
kamu udah tobat? mau masuk islam? (lanjut baca al kaafiruun)
J : aduuuhhh aduuuhh ampuunn ngga mau islam
F : ya udah ukhruuj yaa 'aduwallaah, keluar kamu makhluk pendusta jangan kembali kesini lagi (baca al hasyr 21)
kemudian korban lemas & tersadar
Setelah selesai proses diatas, keluarga korban bercerita bahwa beberapa
bulan yg lalu, sang korban berkali-kali kesurupan dan tiap kesurupan
jinnya minta untuk dikeluarkan.
Pelajaran yg saya dapat dari dialog diatas :
1. hanya Allaah yg dapat menyembuhkan penyakit apapun, karena Allah Azza wa jalla berfirman:
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ
“Dan Kami menurunkan Al-Qur’an yang merupakan obat dan rahmat bagi kaum mukminin.”
(QS.AL-Isra: 83)
2. peruqyah hanyalah bergantung kepada Allaah, tidak bisa memaksakan
kehendaknya walaupun terlihat baik misalkan memaksakan jin masuk islam,
karena telah diberitahukan dalam ayat:
لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam)”
(al-Baqoroh: 256)
3. jangan percaya apapun ucapan jin sebelum di periksa kebenarannya,
seperti kita ketahui tolok ukur kebenaran adalah al qur'an & as
sunnah (hadits2 shahih), karena syaithon adalah makhluk pendusta yg
kufur nikmat, dari kisah di atas terlihat bahwa dia sudah merasakan
kekuasaan Allaah & nikmat dari Allaah berupa kesembuhan kakinya,
tapi tetap saja mengingkari Allaah..........na'udzubillah min dzalik
4. kita sebagai manusia seharusnya jangan menyerupai syaithon yg
mengingkari kekuasaan Allaah, janganlah kita mengaku beriman kpd Allaah
tapi perbuatan kita jauh dari Allaah, Dalam shahih Bukhari No. 4057;
Muslim No. 23; Sunan Abu Dawud No. 3692; Tirmidzi No. 1525 dan Nasa’i
No. 4945, ada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu `Abbas
rodhiyallohuanhu dari Rasulullah Sholallohu 'alaihi wa sallam, bahwa
beliau Sholallohu 'alaihi wa sallam bersabda kepada utusan Bani ‘Abdul
Qais:
“Aku memerintahkan kalian untuk beriman kepada Allah Yang Maha
Esa. Tahukah kalian apa arti beriman kepada Allah Yang Maha Esa? Yaitu
syahadat La Ilaha Illallah, tiada ilah selain Allah dan bahwa Muhammad
adalah Rasulullah, mendirikan shalat, membayar zakat, puasa Ramadhan dan
membayar seperlima ghanimah (harta rampasan perang).”
Dalam
hadits di atas dengan tegas dijelaskan bahwa perkataan lisan dan
perbuatan anggota badan adalah bagian dari iman. Maka keimanan yang
terletak di hati, di ucapkan lisan, harus di ikuti dengan perbuatan
kita, semoga kisah ini bermanfaat & menambah keimanan kita kepada
Allaah Azza wa Jalla, barakallaahu fiikum
F : (baca al fatihah)
J : grrrrrrgrrrr
F : kamu siapa? muslim bukan? segera keluar sana....
J : (geleng2 kepala sambil tangannya nunjuk ke atas loteng rumah korban)
F : siapa di atas? cicak?
J : saya yg tinggal di atas loteng, ngga akan keluar sampai dia ini mati, aduuhhh aduuuhh grrrrgrrrr
F : kamu seenaknya aja mau bunuh orang, ini aja kamu kesakitan gimana mau bunuh orang, ya udah kamu tobat aja, masuk islam mau?
J : (geleng2 kepala) ngga mauuuuu grrrr
F : (baca adz dzariyaat ayat 56) wa maa kholaqtul jinna wal insa illa liya'buduun "Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka menyembahKu / beribadah kepadaKu"
J : iyaa saya mau keluar tapi di ikat nih di pundak, punggung, kepala sama kaki, banyak banget ikatannya susah nih liat (sambil cakar2 kaki korban berusaha mencabut sesuatu) kaki saya patah ngga bisa digerakkin nih, berat tuh
F : ya udah kalo ikatan kamu lepas dan kaki kamu sembuh, kamu mau keluar & tidak balik lagi ke sini? kamu tobat ya?
J : iyaaa (angguk2 kepala berkali2)
F : (berdoa angkat tangan) ya Allaah jika makhluk Mu yg zholim ini berdusta, hancurkan dia di dalam, tapi jika dia jujur, beri dia kesempatan bertaubat, lepaskan semua buhul sihir, sembuhkan kakinya, keluarkan dia dari tubuh ini Yaa Hayyuu yaa qoyyuum, lalu baca al fatihah ke tangan , tiup, tempel ke lutut korban sambil baca al falaq berulang kali
J : (menjerit keras) aaaahhhh
F : sudah sembuh tuh coba liat (padahal ngga ngeliat perubahan apa-apa)
J : matanya berbinar-binar melihat lutut lalu diangkat2 kakinya "wah iya udah enteng nih, sekarang tinggal punggung sama kepala
F : enak bener nyuruh2, kamu udah ngerasain kan, Allah melepas ikatan kamu? Allah udah nyembuhin kaki kamu yg patah? fabi ayyi aalaaa i robbikumaa tukadzibaan "maka nikmat Robb yang manakah yg kamu dustakan?" kamu udah tobat? mau masuk islam? (lanjut baca al kaafiruun)
J : aduuuhhh aduuuhh ampuunn ngga mau islam
F : ya udah ukhruuj yaa 'aduwallaah, keluar kamu makhluk pendusta jangan kembali kesini lagi (baca al hasyr 21)
kemudian korban lemas & tersadar
Setelah selesai proses diatas, keluarga korban bercerita bahwa beberapa bulan yg lalu, sang korban berkali-kali kesurupan dan tiap kesurupan jinnya minta untuk dikeluarkan.
Pelajaran yg saya dapat dari dialog diatas :
1. hanya Allaah yg dapat menyembuhkan penyakit apapun, karena Allah Azza wa jalla berfirman:
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ
“Dan Kami menurunkan Al-Qur’an yang merupakan obat dan rahmat bagi kaum mukminin.”
(QS.AL-Isra: 83)
2. peruqyah hanyalah bergantung kepada Allaah, tidak bisa memaksakan kehendaknya walaupun terlihat baik misalkan memaksakan jin masuk islam, karena telah diberitahukan dalam ayat:
لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam)”
(al-Baqoroh: 256)
3. jangan percaya apapun ucapan jin sebelum di periksa kebenarannya, seperti kita ketahui tolok ukur kebenaran adalah al qur'an & as sunnah (hadits2 shahih), karena syaithon adalah makhluk pendusta yg kufur nikmat, dari kisah di atas terlihat bahwa dia sudah merasakan kekuasaan Allaah & nikmat dari Allaah berupa kesembuhan kakinya, tapi tetap saja mengingkari Allaah..........na'udzubillah min dzalik
4. kita sebagai manusia seharusnya jangan menyerupai syaithon yg mengingkari kekuasaan Allaah, janganlah kita mengaku beriman kpd Allaah tapi perbuatan kita jauh dari Allaah, Dalam shahih Bukhari No. 4057; Muslim No. 23; Sunan Abu Dawud No. 3692; Tirmidzi No. 1525 dan Nasa’i No. 4945, ada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu `Abbas rodhiyallohuanhu dari Rasulullah Sholallohu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau Sholallohu 'alaihi wa sallam bersabda kepada utusan Bani ‘Abdul Qais:
“Aku memerintahkan kalian untuk beriman kepada Allah Yang Maha Esa. Tahukah kalian apa arti beriman kepada Allah Yang Maha Esa? Yaitu syahadat La Ilaha Illallah, tiada ilah selain Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah, mendirikan shalat, membayar zakat, puasa Ramadhan dan membayar seperlima ghanimah (harta rampasan perang).”
Dalam hadits di atas dengan tegas dijelaskan bahwa perkataan lisan dan perbuatan anggota badan adalah bagian dari iman. Maka keimanan yang terletak di hati, di ucapkan lisan, harus di ikuti dengan perbuatan kita, semoga kisah ini bermanfaat & menambah keimanan kita kepada Allaah Azza wa Jalla, barakallaahu fiikum