RAHASIA KESYIRIKAN DIBALIK ENERGI CHI

PENGANTAR ADMIN:

 Latar belakang saya membahas kesyirikan energi chi adalah karena ada peserta pelatihan yang juga seorang master energi Chi tiba-tiba bereaksi mengeluarkan jurus chinya dan menggeram ketika salah satu rekan sesama peserta mempraktekkan tehnik ruqyah PTT (Putar, tiup, tarik) pada diri sang master tersebut, rupanya khodam chinya tidak terima  diputar-putar, ditiup dan ditarik-tarik dan ada perlawanan keras. Segera saya sadarkan dan saya surauh mengucap istighfar agar bisa mengontrol dirinya. 

Sang Master ini penasaran dan minta dalil lengkap pada saya mengenai keilmuannya tersebut. maka artikel ini Insya Allah menjelaskan secara detail beserta dalil lengkap mengenai kesesatan energi chi dan ajaran syetan didalamnya.

Inilah Pembahasannya :

 CHI / KI / ZEN Dalam tradisi mistik Cina, kekuatan yang sama disebut ‘Chi.’ Chi mendiami semua benda dalam alam termasuk manusia. Chi ini disebut sebagai mikro kosmos dan adalah bagian Chi semesta yang disebut makro kosmos. Chi semesta yang tunggal sebagai esensi semesta satu-satunya (monisme) bergerak secara dualistis melalui dua kutub Yin dan Yang yang bertentangan, namun harmonis dan seimbang.
 
Sama dengan faham Pantheisme India, konsep ‘tuhan’ dalam I-Ching juga bersifat pantheisme dimana ada kesamaan zat antara alam dan manusia. “Manusia dicipta dalam persamaan ujud dengan Tuhan. Dengan ungkapan lain, roh manusia adalah Roh Tuhan. … Tuhan tak berwajah dan tak berbentuk. Dia adalah sumber hidup segala yang ada.” [1].

Paham ini jelas menyerupakan Tuhan dengan makhluk, maka jelaslah bertentangan dengan aqidah tauhid yang menegaskan perbedaan antara Tuhan dan makhluk.  Allah berfirman, “Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (Asy-Syuura: 11). Kita harus tetap berpegang teguh kepada prinsip-prinsip Tauhid yang murni yang mempercayai bahawa Allah Ta’ala itu maha Esa dan berbeda dengan makhluk.

Taoisme percaya bahwa keberadaan ‘Tao’ sebagai realita dasar semesta mengekspresikan dirinya dalam kekuatan energi ‘Chi’ mengikuti hukum Yin dan Yang, yang saling bertentangan, namun saling melengkapi secara harmonis dan seimbang. Dalam Taoisme tidak ada konsep mengenai Tuhan yang berpribadi. Tugas manusia untuk mencapai kesehatan atau keselamatan adalah dengan cara menyelaraskan kekuatan chi dalam dirinya ke dalam irama Yin-Yang Chi semesta.

Yin & Yang, pengobatan ini lahir dari negeri Cina. Ilmu pengobatan cina memang telah maju sejak 2500 tahun SM, sebelum berkuasa kaisar Yao.  Disebut Yin & Yang karena pengobatan ini erat hubungannya dengan kepercayaan terhadap dua dewa yang menjadi unsure penting, yaitu Yin (dewa bumi) dan Yang (dewa langit).  Keduanya mempengaruhi alam dan isinya, dalam diri manusia juga terdapat unsure Yang dan Yin itu, jika keduanya seimbang manusia menjadi sehat dan jika tidak seimbang, manusiapun menjadi sakit. Banyak terapi yang digunakan dalam pengobatan ini diantaranya Akupuntur, Akupresur, pijatan dengan tangan, togkat, biji-bijian, batu kasar, batu halus, dan batu giok, ada juga dengan jamu-jamuan, sihir, dengan magent tubuh dan lain-lain. Namun pengaruh budha cukup kuat hingga mempengaruhi pembemdaharaan pengobatan mereka yang sekarangpun banyak kita kenal yaitu senam-senam yang berpangkal pada Yoga, yaitu pengobatan dengan pengaturan nafas yang sebenarnya berasal dari ajaran Dahtayana.  Pengobatan yang awalnya terbatas ditingkat biara-biara Budha maka wajar bila didalamnya mengandung unsure mistik.  Pengobatannya dilakukan dengan cara rabaan renggang dan pemusatan tenaga lalu dihubungkan dengan kepercayaan-kepercayaan terhadap gangguan ruh-ruh dan makhluk halus, yang ia usir dengan pancaran “Sinar Putih” dan “Tangan Sakti”.  Mereka menyebut kekuatan itu dengan “Chie”. Sesungguhnya Yoga itu termasuk cara peribadatan Budha dan Hindu.  Menurut penganut ajaran Budha, dengan Yoga meditasi, konon kabarnya jiwanya dapat bersatu dengan “Budha atau bersatu dengan Brahman atau Mahatman” menurut agama Hindu.

Konsep Chi dalam Taoisme adalah energi yang memberi daya hidup kepada manusia. “Energi adalah suatu daya dinamis, dalam aliran tetap yang beredar melalui seluruh tubuh. Adalah masuk akal apabila banyak orang mengganti kata energi itu dengan kata kehidupan. … Ia disebut ‘kekuatan kehidupan’, ‘energi kehidupan’, ‘jiwa’ atau elektromagnetisme. Para Taois menyebut kekuatan ini ‘Chi’.”[2].

Keberadaan energi Chi dipercaya melingkupi seluruh tubuh manusia dan berbentuk sinar sekeliling tubuh (Aura) . Sama dengan Cakra Yoga, di Cina dikenal pusat-pusat energi. Bagaimana manusia mengusahakan keseimbangan energi ‘Chi,’ menurut sistem penyembuhan Cina ada berbagai cara: (1) makanan & minuman; yang tertib dan sehat seperti vegetarian (tidak makan daging). Ini merupakan usaha pasif atau perilaku biasa sehari-hari.

Selanjutnya usaha aktif dilakukan melalui Tao-revitalisasi yang mencakup: (2) latihan pernafasan (chi kung); (3) pengolahan kekuatan pikiran/ batin; (4) latihan gerak tubuh (tai chi). Jusuf Sutanto mengemukakan bahwa Tai Chi Chuan adalah ibadat gerak agama Tao: “Tai Chi Chuan bukan hanya terbatas pada hal-hal yang merupakan pandangan, konsep-konsep atau angan-angan tentang kesehatan, tetapi dan yang terutama adalah jalan atau TAO untuk mencapai ketenangan dan kesejahteraan badan dan fikiran kita.”[3].

Dari uraian mengenai Taoisme dan Chi kita dapat melihat bahwa sama dengan agama mistik lainnya, Taoisme mengajarkan pengolahan Chi sebagai jalan keselamatan yang diusahakan manusia. Di Jepang, ‘Chi’ disebut ‘Ki.’ Zen Buddhisme adalah perpaduan Taoisme dengan Buddhisme membentuk aliran ‘Ch’an/Zen.’ Meditasi Zen ini dipraktekkan sebagai usaha penyangkalan diri/ pengosongan diri dan pencerahan serta jalan kelepasan/keselamatan dengan usaha sendiri. “Seperti yang dikatakan Sang Buddha, ‘Lakukanlah penyelamatan dirimu sendiri dengan rajin’.” [4]

Kekhasan Zen Buddhisme adalah penekanannya pada praktek meditasi sebagai jalan pencerahan, dan untuk mencapai pencerahan itu, dilakukan usaha mencapai jati diri (self) yang terdalam, dan bila ia mencapai pengertian akan kesadaran dirinya itu, berarti ia telah menyatukan diri dengan hekakat semesta atau realitas rohani semesta (menyatu dengan Tuhan).
Berhati-hatilah saudaraku, jangan sampai fikiran kita terkontaminasi memikiran dan keyakinan sesat sesat dibalik ajaran mistik chi/ki/zen.

[1] Joseph Murphy, Rahasia di Balik I Ching, hlm.12

[2] Stephen T. Chang, Sistem Lengkap Perihal Swapenyembuhan Cina, hlm.34,36
[3] Tai Chi Chuan, hlm.131
[4] Shindai Sekiguchi, Zen Pedoman Bagi Pemula, hlm.88

Perdana Akhmad, S.Psi

Seorang Praktisi Ruqyah yang (Dengan Idzin Allah SWT) Akan Membagi Ilmu dan Seni Pendayagunaan Energi Ruqyah Keseluruh Umat Islam NO.Telp:081379666696 Pin BlackBerry : 2A22C8EA

3 Komentar

  1. untuk yg penyatuan dg tuhan .atu klo istilah dlam islam itu makrifatulloh jdi itu bukan syirik .emang smpean tau syirik itu apa,biar allah sja yg mnilai itu.jgn skali qt mengatakan musrik atau syirik pd sesorang.krna qt gak ngerti niat org itu mksih

    BalasHapus
  2. berkhusnudzon aja lah jgan suudzon.wong manusia dan jin sma mkhluk d suruh ibadah knpa jin d skiti dgn kalimat2 allah.yg d perangi itu syetan bukan jin dan sifat syetan ada dlm stiap mkhluk allah.ntah sifat dlm manusia atau dlm sifat jin.gak usah d rukiah dzikir ingat allah bs menjauhkan sifatt syetan itu.jd biar allah aja yg menghapus jgan orang.ntar jdi sifat smbong.

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak