
Baik itu berasal dari kesedihan yg terpendam, dendam terpendam, sakit hati terpendam, kecewa terpendam, trauma terpendam, ketakutan terpendam. Hal2 tersebut bisa memicu munculnya gangguan dan keluhan yg menimpa pribadi seseorang entah itu gangguan medis, non medis, mental kejiwaan.

Sekalipun peran mereka sangat lemah, maka akan nampak seolah2 dahsyat jika terus menerus menguasai jiwa dan pikiran seseorang.


Namun alhamdulillah bisa tuntas. Dengan nasehat2 dan motivasi kepada beliau. Satu hal yg terjadi kronologi awal ketika beliau sebelum sakit adalah saat kesal dan kecewa terhadap anak lelakinya yg sudah disekolahkan tingginya, ekspektasi dari beliau anaknya agar kerja dulu sampao benar2 siap untuk berumah tangga, namun Allah berkehendak lain, ternyata si anak ada keinginan lain yaitu nikah dulu setelah itu meniti karir. Dari situlah ibunya sakit ngedrop dan makin parah karna sempat salah berobat ke tempat pengobatan dukun.

Ketika ngobrol lebih banyak, ternyata sumber permasalahannya adalah sakit mendalam kepada ayahnya yg meninggalkan ibunya dan menelantarkan ibunya. Dari situ awal mula sumber masalah itu datang.

Yg memang keluarga muslimah ini suka klenik dan kejawen. Ditambah ada momen menyakitkan hati yaitu sakit hati kepada bapak kandungnya yg memperlakukan tidak adil kepadanya saat kecil. Yg membuatnya merasa tidak dianggap dan dibedakan oleh bapaknya.


Hati manusia itu diumpamakan sehelai kertas putih yang bersih, ketika dia berbuat dosa munculah sebuah titik hitam pada kertas itu. Ketika ia beristighfar dan mengerjakan shalat bintik hitam itupun hilang. Demikian seterusnya hati akan tetap bersih selama ia tetap beristghfar dan mendirikan shalat. Jika ia tidak pernah beristighfar dan mendirikan shalat maka hati itu akan dipenuhi bintik hitam yang pada akhirnya akan menutupi seluruh hatinya menjadi hitam legam penuh kegelapan.

Hati atau qalbu itu terletak didalam dada manusia , keberadaannya bisa dirasakan oleh setiap orang , namun secara fisik masih belum jelas bentuknya. Ada yang menduga qalbu itu adalah jantung. Jika seseorang sedang merasa sedih atau kecewa dia akan mengusap dadanya, sebagai tanda bahwa qalbu atau hatinya amat tertekan.
Hati atau qolbu yang sakit dan kotor.
Hati yang rusak dipenuhi berbagai penyakit seperti syirik, dengki, kafir, munafik, kikir, dendam, kecewa, gelisah, amarah dan lain sebagainya. Allah menyatakan ini dalam surat Al baqarah 10
"Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta." (Al baqarah 10)
Orang yang hatinya dipenuhi berbagai kotoran dan penyakit hidupnya akan dirongrong berbagai masalah dan kesulitan yang tidak pernah habis. Didunia hidup menderita dan di akhirat akan lebih menderita lagi.
Hati yang dipenuhi penyakit menyebabkan seseorang tidak bisa berfikir dengan tenang dan jernih dalam menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapinya. Suasana hati yang sakit akan terlihat dari sikap perilaku dan cara berbicara seseorang. Keberadaannya selalu menimbulkan problem dan masalah bagi lingkungannya, sehingga dia sulit diterima oleh lingkungan . Inilah yang menyebabkan berbagai kesulitan pada dirinya.
Setiap saat syetan selalu berkeliling disekitar hati manusia membawa virus penyakit , yang siap dimasukan kedalam hati manusia. Orang yang lalai , tidak hati hati dan waspada terhadap tipu daya syetan serta lalai dari mengingat Allah , merupakan sasaran empuk bagi syetan untuk memasukan virus penyakit kedalam hatinya.

Iblis dan balatentaranya sangat serius melaksanakan ancamannya ini, karena itu mereka setiap detik berusaha memasuki hati dan fikiran manusia, memasukan berbagai penyakit yang mereka bawa. Orang yang lalai dan jauh dari Allah merupakan sasaran empuk bagi Iblis dan balatentaranya
Allah telah mengingatkan tentang ancaman Iblis ini dalam surat Al ‘raaf 16-17
16. Iblis menjawab: “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus,17. kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)

Allahu A'lam
*Misbah Abi Dzaki Umar Khansa*
Barakallahu Fiik
Posting Komentar