SEJAK KECIL DIIKUTI JIN

SEJAK KECIL DIIKUTI JIN
(Repost)

Bismillaah...
Sudah tiga kali gadis remaja ini menjalani terapi ruqyah. Alhamdulillah yang biasanya sakit hampir tiap bulan dan kadang harus "menginap" di rumah sakit karena gangguannya itu, kini ia merasakan banyak sekali perubahan.
Aneh memang, setiap kali ia berobat tidak ada hasilnya, dan bahkan medispun mengatakan ia sehat. Namun sayang walau medis mengatakan sehat tapi tidak bagi dia, dia selalu merasakan sakit itu. Sampai sampai ia harus berhenti sekolah walau tinggal menunggu satu tahun lagi yaitu kelas XII.
Untuk ruqyah yang ke empat kali ini keluarga meminta kami datang kerumahnya setelah tiga kali mereka yang datang kerumah kami, karena mumpung kakak-kakaknya sedang berkumpul di rumah.
Ruqyahpun dimulai, ruqyah disaksikan oleh seluruh anggota keluarga dan ada juga tetangga. Baru beberapa saat kami bacakan gadis tersebut sudah muntah-muntah dan kemudian kesurupan. Tak peduli walau kesurupan, kamipun terus membacakan ayat-ayat Al-Quran. Jin semakin kepanasan dan kesakitan.
Kami: "siapa namamu?"
Jin: tidak menjawab
Kami: "apa agamamu?"
Jin: "kristen"
Kami: "mengapa kamu masuk ke tubuh ini?"
Jin: "saya suka dengan anak ini, saya yang selalu menjaganya."
Kami: "sejak kapan kamu berada ditubuh ini?"
Jin: "dari anak ini kecil"
Kami: "berapa teman-temanmu disini?"
Jin: "banyak"
Kami: "baik, tadi kamu bilang agamamu Kristen, bagaimana kalau kamu masuk Islam. Mau?"
Jin: "mau, tapi bagaimana caranya?"
Kami: "kamu harus membaca dua kalimat syahadat, ikuti saya"
Kamipun membaca dua kalimat syahadat dan diikuti oleh jin tersebut.
Kami: "nah, kamu sekarang sudah menjadi Muslim, kamu harus melaksanakan ibadah-ibadah yang lainnya, kamu harus sholat, puasa dan lain-lain"
Jin: "tapi bagaimana saya harus sholat sementara saya belum bisa cara-caranya?"
Kami: "kamu harus KELUAR dari tubuh ini , setelah itu kami bisa pergi ke masjid dan sholatlah sebagaimana mereka sholat, setelah itu kamu bisa belajar dari mereka"
Jin: "KELUAR?? saya harus keluar dari tubuh ini?" tiba-tiba jin menangis.
"Bagaimana saya keluar, saya sudah sangat sayang pada anak ini, saya yang selalu menjaganya dari kecil,  saya tidak mau keluar" jin masih terus menangis terisak-isak.
Suasana hening, rasa haru dan  ketegangan mulai di rasakan keluarga itu akhirnya semua anggota keluargapun hanyut dalam tangisan.
Kami: "kalau kamu sayang, buktikan kamu harus keluar dari tubuh ini" kami terus membujuk. Dan akhirnya jinpun luluh.
Jin: "baiklah kalau begitu saya akan keluar, tapi sebelumnya saya ingin menasehati keluarga ini.
Kalian semua kakak-kakaknya (anak ini) saya titip (anak ini) jangan lupa kalian harus rajin ibadah seperti anak ini. Kamu (menunjuk kakak pertama) kamu juga harus DIRUQYAH, karena kamu banyak jinnya. Bapak juga harus diruqyah karena bapak selalu menelantarkan ibu, kasihan ibu kalau harus bekerja terus"
Jinpun terus mengungkapkan menasehati keluarga tersebut, sementara keluarga tersebut semakin larut dalam tangisannya.
Kami: "cukup-cukup...sudah mau Maghrib kalau mau keluar,, keluarlah sekarang..!"
Jin: "baik.. saya keluar sekarang. Assalamualaikum"
Kami: "Wa'alaikumussalam"
Gadis itupun muntah-muntah dan kemudian sadarkan diri. Alhamdulillah, laa haula walaa quwwata illaa billaah.
Saat kami rehat dan hendak berpamitan, kemudian sang ibu berkata: "Ustadz saya jadi ingat beberapa tahun yang lalu, saat sebelum kehamilan anak saya ini, waktu itu ketika saya sedang keliling berjualan, saya kebelet pengin buang air tapi karena saat itu saya sudah melewati perkampungan tidak ada rumah akhirnya saya buang air di bawah pohon yang dibawahnya ada lebak (sungai kecil). Tapi sepulangnya saya berjualan saya langsung sakit beberapa hari dan setelah saya sembuh, beberapa hari kemudian saya hamil. Apakah itu ada hubungannya dengan ini Ustadz?"
WALLOOHU'ALAM...
Laa haula walaa quwwata illaa billaah...

Perdana Akhmad, S.Psi

Seorang Praktisi Ruqyah yang (Dengan Idzin Allah SWT) Akan Membagi Ilmu dan Seni Pendayagunaan Energi Ruqyah Keseluruh Umat Islam NO.Telp:081379666696 Pin BlackBerry : 2A22C8EA

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak