RUQYAH HALANGAN MONDOK

Bismillah
Amsaina 'Ala Fithrotil Islam


Kisah RSQ📖
Berbagi Hikmah Dalam Kisah@.

*RUQYAH HALANGAN MONDOK* ?


 [28/8 18:59] Terapi Mandi SHOBIRU:
*Kasus Sakit Psikis ?*

Seorang santriwati merasa dirinya diancam oleh 6 sosok hitam yang membawa rantai dan cemeti. Karena merasa sosok ini mengganggunya ia berusaha untuk membela diri sebisanya. Ada kursi diambil untuk lemparkan atau pukulkan sosok itu. Ada pisau diambil pisau dan diacung-acungkan ke arah sosok-sosok hitam yang ada dalam penglihatannya itu. Hanya saja acungan pisau itu ternyata dilihat oleh orang lain juga mengarah ke teman yang ada bersamanya sehingga bisa membahayakan. Bisa jadi dalam penglihatannya yang diarah adalah sosok-sosok hitam menakutkan yang akan mengganggunya itu.

Apakah kondisi yang seperti ini masuk pada katageri Skizofren Paranoid... ?

📝🔍

[28/8 19:13] Dokter Fulan: Gejalanya halusinasi visual: persepsi melihat sesuatu yang dalam realita tidak ada
[28/8 19:20] Dokter Fulan: Kisah santriwati diatas termasuk salah satu gejala dari skizofren paranoid, tapi hrs ada gejala atau syarat lainnya.

-@-

[28/8 19:32] Terapi Mandi SHOBIRU: Syukron Pak Dokter... 💡

📝========Chat RSQ=======🗓

Bismillah,
La haula wa la quwwata ila billah...

Kita lihat _bagaimanakah Ruqyah bilQur'an menjawab fenomena keanehan psikis_ yang menurut medis psikologis sering disebut sebagai skizofren itu... ?

📝

Adalah santriwati fulanah yang mengikuti program tahfizh khusus di sebuah ponpes tahfizh di kota S. Mulai tahun ajaran baru ini sudah masuk mulai bulan juli 2017. Program ini termasuk program akselerasi khatam dengan target batas waktu **** tahun. Tentu yang bisa masuk adalah santri yang lulus dengan standar kriteria tertentunya yang sesuai untuk program tersebut.

Alhamdulillah santriwati ini sampai agustus pekan akhir ini sudah menyetorkan hafalan 3 juz. Sebenarnya proses menghafal yang dilalui cukup tidak nyaman karena setiap kali menghafal dadanya merasa sakit atau sesak. Sampai kemudian terjadilah keanehan yang seperti di atas itu, sering melihat penampakan sosok-sosok hitam yang datang akan menggangguanya yang di tangannya ada yang menbawa rantai, ada juga yang membawa cemeti.

Oleh pihak pondok diputuskan untuk pulang dahulu menjalani terapi di daerahnya dengan harapan setelah sembuh bisa kembali ke pondok. Sesuai keterangan ustadnya, di rumah sudah terapi ruqyah satu kali, lalu kembali ke pondok dan sakitnya masih kambuh lagi seperti itu.

Hari ini sesuai kesepakatan dibawalah Asar untuk ruqyah bersama kami. Didampingi dua ustadzah tahfizhnya dan ustadz mudirnya.

Saat kemudian masuk masjid sudah mulai reaksi. Ketika hendak ditinggal sholat sudah memberot hendak melarikan diri. Lalu kami sarankan agar kuasai diri, tenangkan hati dan pikiran, baca istighfar sebisanya. Akhirnya bisa terduduk dan terlihat tenang. Kemudian minta minum.

Ruqyah dimulai dengan tes mencium aroma *sabun Shobiru*. Dalam posisi duduk di karpet ketiga, saat mencium *sabun Shobiru* mulai muncul reaksinya. Badan rasanya menjadi panas, dada berdebar-debar, kepala pusing, perut mual. Lalu muntah hoek pun terjadi.

Ruqyah dimulai dengan istighfar bersama. Saat pembacaan muqoddimah dengan doa dan dzikir2 pilihan reaksi mulai muncul. Muntah-muntah hoek, kedua telapak tangan mencengkeram. Ini indikasi kalau yang di dalam tipe jin macan. Reaksi semakin terasa dengan tubuh yang bergerak ke belakang dengan posisi memberangkang dan jari tangan mencengkeram kaku. Ruqyah kami barengi dengan seruan untuk bertaubat kepada Allah dan segera keluar, dan kalimat lain yang biasa kami sampaikan agar jin pengganggunya mudah keluar dengan kesadarannya.

Rupanya reaksi macan santriwati itu sempat juga maju ke depan seperti mau menyerang. Hanya saja berhenti di jarak setengah meteran dengan kami yang terus saja membacakan ruqyahnya. Kami tetap tenang membaca di antaranya karena walaupun reaksinya seperti itu namun postur si fulanah ini relatif masih kecil seusia anak putri lulusan SLTA. Kalaupun benar-benar menyerang tidak terlalu memberi resiko. _Dan karena tidak agresif atau memberontak maka kami biarkan saja tanpa dipegangi badannya. Biarkan dengan ulahnya selama tidak mengkhawatirkan._ Cukup di dampingi oleh ustadzahnya yang juga kelihatan tenang, di dampingi Agar tidak lari keluar masjid.

Lama-kelamaan mundur menjauh, dan saat kemudian bangun mau lari ustadzahnya sigap memagari agar tidak keluar. Air ruqyah di botol semprotan pun kami semprotkan ke telapak tangannya dan wajahnya. Lalu bisa reda dan terduduk kembali dan bisa muntah hoek lagi.

Saat jeda kami tanya sudah enakan, badan enteng, dada tidak sesak, perut tidak lagi mual, Alhamdulillah...
Ruqyah kami lanjutkan dengan metode Tahlil yang sebelumnya minum air ruqyah, oleskan wajah dan tangan sampai siku yang kamipun bersama mudirnya keluar dulu saat olesan air ruqyah di lengannya itu.

Ternyata dengan mbaca Tahlil bersama itu masih muntah hoek-hoek dengan air ludahnya yang keluar walau sudah tidak seperti muntahan2 yang awalnya. Tangan sudah juga tidak kaku mencengkeram, sudah normal biasa.

Ruqyah berakhir dengan pembacaan siraman AlQur'an lagi dan doa2 ruqyah pilihan. Dengan hasil sudah nyaman, badan enteng, tidak pusing, tidak panas, tidak berdebar2 kencang, perut tidak mual.
Hanya saja merasa capek. Ketika ditanya tahu apa tidak saat tadi melakukan gerakan reaksi macan itu, dijawab tidak tahu. Ini pertanda saat reaksi seperti itu tadi berada dalam penguasaan penuh setan jin macannya.@


-@-

_Apakah kiranya yang menyebabkan anak ini terkena gangguan seperti itu ?_

_Apakah ia terkena gangguan jin yang ada di pondok atau terkena gangguan jin karena menghafal ?_

Kasus santri yang masuk pondok kemudian terkena gangguan jin itu dari beberapa sampel santri pondok yang kami jumpai  *selalu ada riwayat sebelumnya,* seperti _sebelum masuk pondok sudah pernah kena sakit gangguan yang perobatannya blm tuntas atau dgn pendekatan perdukunannya_ atau *riwayat keluarganya yang suka taracara klenik dan perdukunan. Sehingga anak yg sudah dekat dengan lingkaran setan dgn perilaku syirik keluarganya itu sudah membawa setan jin yg melekat dlm tubuhnya dgn sebab khusus sbg perilaku syirik keluarganya itu.*

_Atau sebab lain yg belum jelas latarbelakangnya._

Maka setan2 jin bawaan itu tdk mau ketika anak itu masuk pesantren. Apalagi ponpes hafalan AlQur'an yg tentu akan membuatnya amat tersiksa kalau anak itu byk membaca AlQur'an.

Jadi, yang perlu _digarisbawahi adalah bahwa santri yang kemudian terkena gangguan jin saat mondok itu bukan karena terkena jin yang berada di lingkungan pondok._ Namun karena sebab bawaan atau riwayat pribadi / keluarga sebelumnya. Logika umum juga memahami bahwa pondok pesantren *justru sebagai tempat yang lebih aman, nyaman dan relatif seteril dari gangguan seperti itu karena menjadi tempat peribadahan & pengajaran ilmu-ilmu syariahNya, apalagi ponpes tahfizh AlQur'an yang hariannya selalu terkondisi dan tersuasana dgn bacaan AlQur'an sedemikian rupa gema dan gaungnya@.*

Gangguan yang lebih umum dan ringan dari efek pengaruh gerah dan geram adanya "setan jin bawaan" pada seorang santri itu di antaranya adalah dgn menimbulkan keragu-raguan, mempengaruhi alam pikiran dan perasaan seorang santri agar anak tersebut tidak jenak, tidak kerasan, atau membuat keluhan fisik tertentu shga kemudian terkesan jadi mudah sakit sakitan saat di pondok, mudah pusing, batuk, meriyang, demam, sakit gatal, dll. Yg pada endingnya bagaimana agar anak berpaling dari ponpes dan pulang saja tdk jadi belajar agama dgn baik di pesantren.

Bahkan ada satu contoh kasus seorang santri tahfizh yang dihadiri dalam mimpinya sosok cahaya putih yang  mengancam jika dirinya menghafal AlQur'an maka akan dibuatnya sakit-sakitan. Dan ancamannya itu ditandai dengan munculnya sakit sesak di dadanya. Ternyata suatu saat tidak berselang lama anak ini merasakan sakit di dadanya. Namanya juga anak kecil, yang masih seusia SLTP akhirnya termakan juga oleh mimpi yang hadir seperti itu sehingga waswas dan akhirnya pindah ponpes tidak jadi menghafal AlQur'an. Walau sudah diberi bimbingan dan pemahaman oleh ustadznya dan juga kami ruqyah dan perkuat pemahamannya tentang itu namun tetap saja akhirnya tidak bisa bertahan di ponpesnya. Inilah waswas yang ditanamkan syaithon lewat mimpi agar anak itu berpaling dari mempelajari AlQur'annya di pesantren. Cahaya putih yang hadir dalam mimpinya itu yang mengancam dan melarangnya dari menghafal AlQur'an jelaslah sosok setan yg menjelma sebagai cahaya, bukannya malaikat sebagaimana yang awalnya difahami santri kecil ini.

Allahu A'lam...

-@-

_Bagaimanakah halnya dengan sebab santriwati itu ?_

Sebelum ke ponpes tahfizh program akselerasi itu, ustadznya menyampaikan bahwa anak ini sudah pernah gangguan. Tatacara ortunya perobatannya dgn perdukunan dimandikan kembang. Orang tua suka pergi ke dukun untuk tujuan tertentunya. Di antaranya utk kepentingan "pagar pagar" rumah dan keluarganya. Karena keluarga ini mendapatkan dan merasakan adanya serangan sihir org lain. Hanya saja cara mengatasinya dgn datangi dukun dan pakai tatacaranya. Maka tempelan dan pendaman jimat/ rajah banyak di rumahnya. Dan santri ini juga mengatakan bahwa ortu ajari amalan untuk 'jaga diri' dengan wiridkan bacaan tertentu yg cukup pendek utk dibaca rutin dlm sehari sampai 3333 kali.

-@-

Inilah yang menjadi latarbelakang dan sebab yg dikemudian hari

Saat anak ini pingin belajar agamanya dgn masuk pesantren tahfizh

Lalu mendapat gangguan setan jinnya yg selama ini sdh nempel ikut bersamanya

_Akibat perilaku syirik ortunya dan ajaran wirid yang batilnya@._

*Dukun Itu Adalah Utusannya Syaithon*

*Sehingga Siapa Yang Dekat Dengan Dukun Dan Tatacara Perdukunannya*

*Dia Menjadi Amat Dekat Dengan Syaithon*

*Dan Masuk Dalam Lingkaran Setan*

*Yang Tidak Mudah Untuk Keluar*

*Namun Pasti Memperoleh Madhorot dan Gangguannya*

*Cepat Atau Lambat Datangnya Madhorot Itu*

Semoga kisah ini menjadi pelajaran yang sangat, bermanfaat bisa diambil ibrohnya@.

Naudzubillahi min dzalik...

Hasbunallahu wa Ni'mal Wakiil...

Astaghfirullaha li wa lakum...

-@-

*JAUHI SEGALA PERILAKU SYIRIK*

ان الشرك لظلم عظيم

*Innassyirka La Dhulmun 'Adhiim*

*SUNGGUH KESYIRIKAN ITU SUATU KEDZOLIMAN YANG BESAR*

*Orang-orang yang berIman dan tidak mencampuri imannya dengan kedholiman (syirik) maka mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk/ hidayah*

(QS. Al-An'am : 82)


Admin WA-RSQ📖

🕌📖💡

Perdana Akhmad, S.Psi

Seorang Praktisi Ruqyah yang (Dengan Idzin Allah SWT) Akan Membagi Ilmu dan Seni Pendayagunaan Energi Ruqyah Keseluruh Umat Islam NO.Telp:081379666696 Pin BlackBerry : 2A22C8EA

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak