Bangsa Jin Melakukan Penculikan Pada Manusia



APAKAH JIN BISA MENCULIK MANUSIA??

Pertama, jin memiliki kemampuan memindahkan benda dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Dalam kisah Nabi Sulaiman ’alaihis salam, beliau pernah menawarkan kepada rakyatnya, siapa diantara mereka yang mampu memindahkan istana Bilqis. Dan makhluk yang pertama kali angkat tangan adalah Jin Ifrit. Allah kisahkan:

قَالَ عِفْرِيتٌ مِنَ الْجِنِّ أَنَا آتِيكَ بِهِ قَبْلَ أَنْ تَقُومَ مِنْ مَقَامِكَ

“Ifrit, dari golongan jin, berkata: Aku sanggup membawa istana itu kepada Anda (Sulaiman) sebelum Anda berdiri dari tempat Anda…” (QS. An-Naml: 39)

Nabi Sulaiman tidak mengingkari kemampuan si Jin itu. Hanya saja beliau ingin proses pemindahan itu dilakukan lebih cepat. Dan manusia soleh yang bisa melakukannya, dengan bantuan Malaikat.

Ini menunjukkan bahwa jin memiliki kemampuan memindahkan benda. Jangankan satu pesawat, istana kerajaan yang jauh lebih besar, bisa dipindahkan oleh jin.
sebagaimana manusia bisa menyembunyikan, jin juga bisa menyembunyikan. Jika manusia bisa menyembunyikan benda di tempat yang aman menurut dia, jin juga memiliki kemampuan yang sama.

Dalam riwayat Baihaqi, dari Ubaid bin Umair, beliau menceritakan,

Ada salah seorang penduduk Madinah yang hilang di zaman khalifah Umar radhiyallahu ‘anhu, hingga istrinya lapor kepada Umar dan mengadukan suaminya yang hilang. Kemudian Umar menyuruhnya,

إنطلقي فتربصي أربع سنين

“Pulanglah, dan tunggu (jangan menikah) sampai 4 tahun.”

Setelah 4 tahun berlalu, wanita ini datang lagi karena suaminya belum kunjung datang. Kemudian Umar berpesan,

إنطلقي فاعتدي أربعة أشهر وعشراً

“Pulanglah, dan jalani masa iddah selama 4 bulan 10 hari.”

Seusai masa iddah, Umar memanggil keluarga suaminya, dan Umar menyuruhnya mewakili si suami untuk menceraikannya. Selanjutnya, Umar mengatakan,

إنطلقي فتزوجي من شئت

“Pulanglah dan silahkan menikah dengan lelaki lain yang dia cintai.”

Setelah berselang beberapa lama, suaminya datang. Umarpun bertanya kepadanya, “Dari mana saja kau ini?”

Jawab orang ini,

إستهوتني الشياطين ، فوالله ما أدري في أي أرض، حتى غزاهم جن مسلمون ، فكنت فيمن غنموه، فقالوا لي : أنت رجل من الإنس ، وهؤلاء الجن ، فما لك وما لهم ؟ فأخبرتهم خبري ، فقالوا : بأية أرض الله تحب أن تصبح ؟ فقلت : بالمدينة : هي أرضي ، فأصبحت وأنا أنظر إلى الحرة

Setan-setan (jin kafir) menahanku. Demi Allah, saya tidak tahu di mana saya berada. Hingga datang jin-jin muslim memerangi mereka (hingga mereka kalah), dan saya termasuk orang yang menjadi rampasan perang itu. Para jin muslim itu mengatakan, ”Kamu manusia, sementara mereka jin. Apa urusanmu dengan mereka?” Akupun menceritakan kejadian yang aku alami. Kemudian mereka menawarkan, kamu mau balik ke daerah mana? Aku jawab: ’Madinah, itu kampungku.’ Tiba-tiba saya sampai Madinah dan saya melihat bebatuan madinah.”

Kemudian Umar memberikan pilihan kepada orang ini, untuk kembali kepada istrinya ataukah menerima pengembalian mahar istri sebagai bentuk diterimanya gugat cerai dari istri. (HR. Baihaqi dan dishahihkan al-Albani dalam Irwa’ al-Ghalil, 6/151).

Riwayat di atas shahih dan kejadian itu sebuah realita. Karena itu, kita boleh meyakini bahwa jin bisa menculik manusia untuk dibawa ke alamnya.
-----------------------------------

Pertanyaan:
Aku mendengar banyak kisah tentang penculikan manusia yang dilakukan oleh jin. Aku membaca kisah yang isinya bahwa seorang dari Anshar keluar untuk shalat Isya’, lalu jin mena-wannya dan hilang selama bertahun-tahun. Apakah perkara ini mungkin, yakni penculikan manusia yang dilakukan oleh jin?

Jawaban:
Hal itu bisa terjadi. Sebab, sudah masyhur bahwa Sa’d bin Ubadah dibunuh jin ketika kencing pada batu yang menjadi tem-pat tinggal mereka. Mereka mengatakan:

Kami membunuh pemimpin Khazraj, Sa’d bin Ubadah
Kami memanahnya dengan panah tepat pada hatinya

Terjadi pada masa kekhalifahan Umar bahwa seseorang di-culik oleh jin dan tinggal selama empat tahun (sebagai tawanan). Kemudian ia datang dan menceritakan bahwa para jin musyrik telah menculiknya dan ia tinggal di sisi mereka sebagai tawanan. Kemudian para jin muslim menyerbu lalu berhasil mengalahkan mereka dan mengembalikannya kepada keluarganya. Ini disebut-kan dalam Manar as-Sabil, wallahu a’lam.

Fatwa Syaikh Abdullah al-Jibrin, yang ditandatanganinya

-------------------------------------------

Imam As-Suyuthi menulis tema yang berkaitan dengan permasalahan
hidupnya manusia dialam jin dengan memaparkan beberapa cerita
diantaranya adalah dari Al-Khara'ithy mentakhrij dari jalan lain,dari
Asy-Sya'by,dari Ziyad Al-Haritsy,dia berkata"Semasa jahiliah kami
mempunyai kolam air.Diantara kami ada seseorang yang bernama Amr bin
Malik yang hidup bersama anak putrinya."
"Wahai putriku,tolong bawa mangkok ini dan ambilkan aku air
dikolam,"kata Amr kepada anak putrinya.
Maka anak putrinya itu mengerjakan perintah ayahnya.Tapi pada saat
itu dia diculik jin dan jin itu membawanya pergi.Karena itu Ayahnya
mencari-carinya keperkampungan,sehingga kami pun sibuk mencarinya
disetiap tempat,di gang dan di jalan.Tapi sedikitpun jejaknya tidak
kami dapatkan.Pada masa Umar bin Al-Khaththab,anak putri itu
muncul,dengan rambut acak-acakan dan kukunya tumbuh memanjang.Amr
menghampirinya dan menciumnya seraya berkata,"Wahai Putriku,dimana
engkau berada selama ini?Apa yang terjadi dengan dirimu?"
"Apakah ayah masih ingat pada malam hari ketika ayah menyuruhku
mengambil air kekolam?"tanya putrinya."Ya,aku ingat,"jawab Amr.
"Pada saat itu aku diculik jin dan jin itu membawaku pergi.Maka
akupun hidup bersama golongan jin.Demi Allah,tidak ada hal yang haram
yang terjadi pada diriku.Ketika datang Islam,mereka diserang jin-jin
musyrik.Jin yang menculikku berjanji jika dia dan golongannya menang
maka dia akan mengambalikan aku pada keluargaku.Karena dia dan
kelompoknya menang maka dia membawaku dan aku dapat melihat
kalian.Antara aku dan dia ada kesepakatan jika aku membutuhkan
dia,maka aku dapat bergumam memanggilnya."
Kemudian rambutnya dicukur dan kukunya dipotong.Setelah keadaannya
membaik,ayahnya menikahkan putrinya dengan seorang pemuda dari
perkampungan yang sama.Suatu hari terjadi percecokan seperti yang
biasa dialami pasangan suami istri,sehingga sang suami berkata
kepadanya,"Hai orang gila,bukankah engkau pernah tumbuh di kalangan
jin?"
Maka wanita itu bergumam mengeluarkan suara.Tiba-tiba terdengar
suara,"Wahai semua Bani Al-Harts,berkumpulah kalian dan jadilah orang-
orang yang terpandang."
"Apa yang terjadi?Mengapa kami mendengar suara namun kami tidak dapat
melihat siapa-siapa?"
"Aku adalah dahulu yang membawa fulanah.Semasa jahiliah aku
menjaganya dengan kedudukanku dan aku juga menjaganya selama Islam
dengan agamaku.Demi Allah aku tidak pernah melakukan hal yang haram
terhadap dirinya.Sesungguhnya aku sedang berada di suatu
negeri.Ketika kudengar teriakan suaranya.Maka kutinggalkan semua
urusanku.Aku mememuinya dan kutanyakan permasalahannya.Maka dia
menjawab,bahwa suaminya telah mencaci dirinya karena dia pernah hidup
dialam jin.Demi Allah,sekiranya aku dapat mendekatinya,tentu akan
kucongkel biji matanya."

---------------------------------

sekalipun jin memiliki kemampuan bisa menculik manusia, namun kita tidak boleh terlalu cemas atau takut. Karena Allah menegaskan dalam al-Quran bahwa tipu daya setan, sangatlah lemah.

فَقَاتِلُوا أَوْلِيَاءَ الشَّيْطَانِ إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفًا

”Perangilah para pasukan setan, sesungguhnya tipu daya setan itu lemah.” (QS. An-Nisa: 76)

Selama seseorang berusaha menjaga imannya, dan bersandar kepada Allah, setan tidak akan memiliki kesempatan untuk bisa mengganggu manusia.

فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ ( ) إِنَّهُ لَيْسَ لَهُ سُلْطَانٌ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ

Apabila kamu membaca al-Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk. ( ) Sesungguhnya setan itu tidak memiliki kekuasaan untuk mengganggu orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya.(QS. An-Nahl: 98 – 99)

Oleh karena itu, janganlah kita memberi peluang kepada mereka untuk menguasai kita. Misalnya dengan menampakkan rasa takut kita kepada jin. Beberapa orang ketika melewati tempat yang dianggap anker, atau yang jarang dijamah manusia, dia menyatakan kulo nuwun, minta izin kepada jin. ”Permisi mbah, cucunya mau lewat. Mohon jangan diganggu.” atau ketika hendak melewati tempat sunyi, dia pasang klakson kendaraan, tanda minta izin. Atau yang semacamnya.

Perbuatan menistakan diri semacam ini masih banyak dilakukan kaum muslimin. Yang justru membuat jin semakin sombong dan terobsesi untuk menguasai dirinya. Karena jin merasa, dia lebih mulia dari pada manusia, disebabkan mereka meminta perlindungan kepada jin.

Allah mengingatkan,

وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِنَ الْإِنْسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا

”Bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka mausia itu semakin menambah sombong jin-jin itu.” (QS. Al-Jin: 6)

Ibnu Katsir menjelaskan bahwa kebiasaan ’minta izin’ semacam ini ketika memasuki tempat yang anker, termasuk tradisi masyakarat jahiliyah. Sehingga membuat mereka semakin bergantung kepada jin.

كنا نرى أن لنا فضلا على الإنس؛ لأنهم كانوا يعوذون بنا، إي: إذا نزلوا واديا أو مكانا موحشا من البراري وغيرها كما كان عادة العرب في جاهليتها

Maksud ayat, kami (para jin) menganggab bahwa kami lebih mulia dari pada manusia, karena mereka meminta perlindungan kepada kami. yaitu apabila seseorang singgah di lembah atau tempat yang anker atau semacamnya. Sebagaimana ini menjadi kebiasaan masyarakat arab jahiliyah. (Tafsir Ibnu Katsir, 8/239)

Keempat, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengajarkan kepada kita, doa yang sangat ringkas, agar dibaca ketika kita singgah atau memasuki tempat asing, yang jarang dijamah manusia. Redaksi doa itu,

أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

A’udzu bi Kalimaatillaahit Taammaati Min Syarri Maa Kholaq

Aku berlindung dengan Kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan segala makhluq

Dari Khoulah bintu Hakim dan Sa’d bin Abi Waqqash radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ نَزَلَ مَنْزِلًا ثُمَّ قَالَ أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ لَمْ يَضُرَّهُ شَيْءٌ حَتَّى يَرْتَحِلَ مِنْ مَنْزِلِهِ ذَلِكَ

Barangsiapa yang singgah di suatu tempat, kemudian membaca: A’udzu bi Kalimaatillaahi…., maka tidak akan ada yang membahayakannya sampai dia pergi dari tempat itu. (HR. Muslim 2708).

Doa seperti inilah yang selayaknya kita amalkan. Allahu a’lam.

KISAH NYATA (VIDEO)
Seorang anak kecil yg hilang selama hampir 2 hari dihutan,dan ditemukan kembali ditempat semula dalam keadaan bingung dan terdiam bisu dihutan Songkla ditemui semula dlm keadaan kebingungan di dlm hutan di Songkla. Menurut cerita nya, tempat anak2 ini ditemukan telah di cari oleh penduduk tp anak kecil ini tidak kelihatan. Dengan berbekalkan ayat2 suci Al-quran akhirnya penduduk berhasil menemui anak kecil ini di tempat itu seperti semulanya Allahuakbar..

Sumber : The Kelat Daily

diolah dan sumber dari
www.infoherbalis.com
KonsultasiSyariah.
Sukan Tv
Groups Terapi ruqyah Yahoo
tambahan admin

gabung dan join di group kami dapatkan Info terupdate tentang Kisah dan share Dahsyatnya ruqyah syari

https://www.facebook.com/groups/RumahRuqyahMojokerto/

juga kisah-kisah dari Peruqyah luar negeri dan kajian dari berbagai sumber tentang ruqyah syari silahkan join di

https://www.facebook.com/groups/917360628299652/

Kunjungi website dan tentang produk herbal kami di

http://tehruqyahherbal.blogspot.co.id/
Associated with
http://infoherbalis.com/

Bersama kita terus BElajar Mencari Ilmu tentang Ruqyah Syar'i....

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak