MANUSIA BISA MASUK KEALAM JIN


Pembahasan ini sangat sensitif, maka saya akan mencoba membahasnya berdasarkan dalil-dalil syar'i. Ada dua cara manusia masuk kealam jin yaitu dengan jismnya (jasadnya) dan dengan nafsnya (jiwa/sukmanya).
PEMBAHASAN :
I. Manusia masuk kealam jin dengan jasadnya (jismnya)
a. Dalil hadits:
Dari Aisyah radhiallahu ‘anha, dia berkata: “Pada Suatu malam Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bercerita kepada para isterinya, lalu ada salah satu dari mereka yang berkata: “Wahai Rasulullah, itu adalah cerita khurafat.” Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Apakah kalian tahu apa itu khurafat? Khurafat adalah seorang laki-laki dari Udzrah (kabilah Yaman) yang ditawan oleh para jin di masa Jahiliyyah, dia tinggal bersama mereka dalam jangka waktu sekian lama, kemudian para jin tersebut mengembalikannya kepada alam manusia, lalu Khurafat bercerita kepada orang-orang tentang hal-hal yang mengherankan yang dia lihat di alam jin, hingga akhirnya orang-orang berkata: ‘Cerita Khurafat’.” (Musnad Ahmad, no. 24085)
b. Fatwa Ulama Salafy Saikh Jibrin
Pertanyaan :
Aku mendengar banyak kisah tentang penculikan manusia yang dilakukan oleh jin. Aku membaca kisah yang isinya bahwa seorang dari anshar keluar untuk shalat Isya’, lalu jin menawannya dan hilang selama bertahun-tahun. Apakah perkara ini mungkin, yakni penculikan manusia yang dilakukan oleh jin ?
Jawaban :
Hal itu bisa terjadi. Sebab, sudah masyhur bahwa Sa’ad bin Ubadah dibunuh jin ketika kencing pada batu yang menjadi tempat tinggal mereka. Mereka mengatakan :
Kami membunuh pemimpin khazraj, Sa’ad bin Ubadah
Kami memanahnya dengan panah tepat pada hatinya
Terjadi pada masa kekhalifahan Umar bahwa seseorang diculik oleh jin dan tinggal selama empat tahun (sebagai tawanan). Kemudian ia datang dan menceritakan bahwa para jin musyrik telah menculiknya dan ia tinggal di sisi mereka sebagai tawanan. Kemudian para jin muslim menyerbu lalu berhasil mengalahkan mereka dan mengembalikannya kepada keluarganya. Ini disebutkan dalam Manar as-Sabil, wallahu a’lam.
( Fatwa Syaikh Abdullah al-Jibrin, yang ditandatanganinya. )
Sumber : Fatwa-Fatwa Terkini, jilid 3, hal: 430, cet: Darul Haq Jakarta.
c. Kisah dari Imam As-Suyuthi
Imam As-Suyuthi menulis tema yang berkaitan dengan permasalahan hidupnya manusia dialam jin dengan memaparkan beberapa cerita diantaranya adalah dari Al-Khara’ithy mentakhrij dari jalan lain,dari Asy-Sya’by,dari Ziyad Al-Haritsy,dia berkata”Semasa jahiliah kami mempunyai kolam air.Diantara kami ada seseorang yang bernama Amr bin Malik yang hidup bersama anak putrinya.”
“Wahai putriku,tolong bawa mangkok ini dan ambilkan aku air dikolam,”kata Amr kepada anak putrinya.
Maka anak putrinya itu mengerjakan perintah ayahnya.Tapi pada saat itu dia diculik jin dan jin itu membawanya pergi.Karena itu Ayahnya mencari-carinya keperkampungan,sehingga kami pun sibuk mencarinya disetiap tempat,di gang dan di jalan.Tapi sedikitpun jejaknya tidak kami dapatkan.Pada masa Umar bin Al-Khaththab, anak putri itu muncul,dengan rambut acak-acakan dan kukunya tumbuh memanjang.Amr menghampirinya dan menciumnya seraya berkata,”Wahai Putriku,dimana engkau berada selama ini?Apa yang terjadi dengan dirimu?”
“Apakah ayah masih ingat pada malam hari ketika ayah menyuruhku mengambil air kekolam?”tanya putrinya.“Ya,aku ingat,”jawab Amr.
“Pada saat itu aku diculik jin dan jin itu membawaku pergi.Maka akupun hidup bersama golongan jin.Demi Allah,tidak ada hal yang haram yang terjadi pada diriku.Ketika datang Islam,mereka diserang jin-jin musyrik.Jin yang menculikku berjanji jika dia dan golongannya menang maka dia akan mengambalikan aku pada keluargaku.Karena dia dan kelompoknya menang maka dia membawaku dan aku dapat melihat kalian.Antara aku dan dia ada kesepakatan jika aku membutuhkan dia,maka aku dapat bergumam memanggilnya.”
Kemudian rambutnya dicukur dan kukunya dipotong.Setelah keadaannya membaik,ayahnya menikahkan putrinya dengan seorang pemuda dari perkampungan yang sama. Suatu hari terjadi percecokan seperti yang biasa dialami pasangan suami istri,sehingga sang suami berkata kepadanya,”Hai orang gila,bukankah engkau pernah tumbuh di kalangan jin?”
Maka wanita itu bergumam mengeluarkan suara.Tiba-tiba terdengar suara,”Wahai semua Bani Al-Harts,berkumpulah kalian dan jadilah orang-orang yang terpandang.”
“Apa yang terjadi?Mengapa kami mendengar suara namun kami tidak dapat melihat siapa-siapa?”
“Aku adalah dahulu yang membawa fulanah.Semasa jahiliah aku menjaganya dengan kedudukanku dan aku juga menjaganya selama Islam dengan agamaku.Demi Allah aku tidak pernah melakukan hal yang haram terhadap dirinya.Sesungguhnya aku sedang berada di suatu negeri.Ketika kudengar teriakan suaranya.Maka kutinggalkan semua urusanku.Aku mememuinya dan kutanyakan permasalahannya.Maka dia menjawab,bahwa suaminya telah mencaci dirinya karena dia pernah hidup dialam jin.Demi Allah,sekiranya aku dapat mendekatinya,tentu akan kucongkel biji matanya.”
Pembahasan
Manusia dengan tubuh/jasad kasarnya bisa masuk kealam jin, untuk masuk kealam jin manusia harus melalui beberapa kondisi :
1. Diculik Bangsa Jin.
Jin-Jin Ghailan (tukang sihir bangsa jin) memiliki kemampuan untuk menculik manusia lalu memasukkannya kedalam alam mereka. Penculikan manusia masuk kealam jin sebagian besar karena manusia meminta pesugihan kepada bangsa jin (pesugihan nyi blorong, pesugihan babi ngepet dll) . Contohnya ada manusia meminta kekayaan kepada Jin Nyi Blorong maka diadakan perjanjian bahwa selama belasan tahun manusia tersebut diberi harta oleh Nyi blorong dan setelah itu manusia tersebut harus menjual jiwa dan raganya kepada Nyi Blorong. Pada saat waktunya sampai dan habis masa perjanjiannya maka biasanya manusia ini akan berkata dengan keluarganya " pada hari dan jam sekian saya akan mati, tolong segera kuburkan jasad saya segera" dan benar pada hari dan jam yang disebutkannya manusia itu mati dan segera dikuburkan, namun hakikatnya manusia itu tidak mati namun diculik oleh jin ghailan ini dan dimasukkan kealam jin dan menjadi budak di kerajaan jin. Adapun jasad manusia yang dilihat keluarganya hakikatnya bukan jasad aslinya. Dialam jin manusia kufur ini akan mengalami perbudakan yang mengerikan dan sangat diluar batas prikemanusiaan. Ada mereka yang harus menjadi kursi tempat duduk ratu jin dan berbagai siksaan juga pelecehan oleh bangsa jin sampai ajal mereka.
2. Belajar ilmu sihir.
Ada kalangan bangsa manusia belajar ilmu sihir dengan bekerjasama dengan jin ghailan, biasanya manusia ini juga penyihir dikalangan bangsa manusia (sekarang istilahnya paranormal, dukun, ahli supranatural dll) Mereka bisa masuk kealam jin atas kerjasama dengan tukang sihir kalangan jin juga.
3. Diundang oleh bangsa jin.
Ada beberapa kalangan bangsa manusia yang disukai oleh bangsa jin lalu diundang jin masuk kealam mereka untuk satu keperluan ( seperti pagelaran wayang, mengobati bangsa jin dll)
4. Mendapatkan karomah dari Allah.
kategori karomah ini tidak dapat dipelajari, tidak dapat ditentukan waktunya, tidak dapat diulangi, tidak dapat diturunkan dan tidak ada ilmunya dalam islam untuk masuk kealam jin. Namun bisa saja manusia sholeh dengan kehendak Allah masuk kealam jin untuk satu missi khusus yang sudah ditentukan Allah.
4. memiliki mu'jizat.
Hanya para nabi dan Rasul yang memilikinya.
-------------------------------------------------------------
II. Manusia masuk kedimensi jin dengan nafs (jiwa/sukmanya)
Dalil Nafs manusia masuk kedimensi jin
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Mardawaih dari Salim bin Amir bahwa ‘Umar bin Khatab berkata: “Aku heran sekali tentang mimpi seorang laki-laki. Dia tidur lalu melihat dalam mimpinya sesuatu yang belum pernah terbayang dalam hatinya, dan mimpinya itu menjadi kenyataan seperti benda yang dipegang dengan tangannya dan kadang-kadang laki-laki itu mimpi lagi akan tetapi tidak terbukti apa-apa”. Maka Ali bin Abu Thalib berkata: “Bolehkah saya memberitahukan kepadamu tentang hal itu, wahai Amirul Mukminin? Allah Swt berfirman: ‘Allah memegang nafs (orang) ketika matinya dan (memegang) nafs (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia menahan nafs (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan nafs yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir. (Qs Az-Zumar: 42).'”. Kemudian Ali bin Abu Thalib berkata lagi: “Sesungguhnya Allah Swt mencabut semua nafs (ketika tidur). Jika yang berada di sisi Allah melihat sesuatu di langit, itu termasuk mimpi yang baik, mimpi yang sholeh, dan apa yang dilihat oleh nafs itu ketika ia kembali kepada tubuhnya, maka dalam perjalanan itu ia dikerumuni oleh syaitan-syaitan (para jin kafir) di udara yang memberikan kabar dusta, dan syaitan-syaitan itu menyampaikan kedustaan-kedustaan sehingga menimbulkan mimpi yang tidak baik”. Maka ‘Umar bin Khattab merasa kagum atas keterangan Ali bin Abi Thalib itu!
Saya ambil dari kitabnya Ibnu Qayyim Al Jauziyah berjudul Ar-Ruh. dijelaskan bahwa Menurut Muqatil bin Sulaiman bahwa manusia mempunyai hidup, ruh dan jiwa. Jika manusia tidur, keluarlah jiwa sadarnya tetapi ruh tidak meninggalkan jasadnya. Ia keluar seperti benang halus yang terbentang dan memiliki sinar. Diwaktu manusia bermimpi, maka yang melihat sesuatu dalam mimpinya adalah jiwa sadar yang keluar sedangkan ruh tetap berada dalam jasadnya.
Apabila manusia telah bergerak, kembalilah jiwa sadar tadi secepatnya lebih cepat dari kedipan mata. Apabila dikehendaki Allah untuk mati, dipegangilah (ditahan) jiwa yang keluar itu.
Dikatakan pula bahwa apabila manusia sedang bermimpi, jiwa sadar itu keluar dan naik keatas, jika ia melihat sesuatu dalam mimpinya, kembalilah jiwa itu memberitahukan pada ruh. Demikianlah hingga pagi ia menyadari bahwa telah bermimpi begini dan begitu.
Pembahasan
Berdoa kepada Allah agar diberi kekuatan dan keberanian juga kemenangan menghadapi jin yang mengganggu dalam mimpi hakikatnya meminta kepada Allah kekuatan kepada Nafs kita untuk bisa bertemu dan berperang dengan jin yg mengganggu dialam mimpi.
Mimpi itu bermain dalam wilayah alam bawah sadar manusia, wilayah alam bawah sadar hanya bisa ditembus dengan doa dan sugesti. Mimpi mencerminkan suasana hati dan kondisi mental seseorang. Seringnya bermimpi buruk walau sudah melaksanakan sunnah sebelum tidur membuktikan bahwa ada dirinya memiliki gangguan psikis dan mental hingga walau sudah baca ayat kursi, usapan 3 qul dll tetap saja dipecundangi setan dalam mimpi. gangguan psikis dan mental ini harus dihapuskan dengan treatment psikologis (mensugesti diri sendiri) dan aspek ilahiyah (berdoa meminta kekuatan dan keberanian pada Allah).
Secara psikologis orang yang telah berani menghadapi setan dalam mimpinya apalagi bisa menghancurkan setan dalam mimpi akan membangkitkan self convidende (kepercayaan dirinya) bahwa setan itu bisa dikalahkan ini bagus secara psikologis walaupun mimpi itu hanya bunga tidur belaka dan akan terbawa kedunia nyata sikap berani yang sudah terbentuk.
SATU HAL LAGI, Jika diterus menerus dipecundangi setan dialam mimpi itu menunjukkan bahwa dirinya memiliki kepercayaan diri rendah juga sifat negatif penakut yg sangat tinggi, cara untuk membangkitkan keberaniannya adalah dengan autosugesti seperti terus menerus mengucapkan "jika aku bertemu lagi dengan setan didalam mimpi aku berani, aku mampu mengalahkannya" ini sugezti positif yang bisa membangkitkan kepercayaan dirinya dan bagus buat mentalnya.
Maka ucapan "ya Allah dengan izinmu aku berani dan bisa mengalahkan setan yg telah menggangguku dalam mimpi" ada dua aspek yang didapat aspek sugesti positif dan aspek doa secara ilahiyah.
Adapun bagaimana kok setelah mensugesti diri sendiri akhirnya dalam mimpi kita bisa memancung atau membunuh setan yg mengganggu, semua dikarenakan karena mekanisme alam bawah sadarnya telah terbentuk self devence mechanism dan memiliki kesadaran untuk melakukan perlawanan secara mental kepada jin yang mengganggu
Selain manusia dengan nafsnya masuk kedalam dimensi alam jin dialam mimpi ada pula Fenomena menarik banyaknya kasus pasien yang merasa dirinya di suatu tempat, disiksa, disakiti , dipenjara oleh jin hakikatnya Nafs telah dibelenggu oleh jin.
Begitu juga pasien merasa masuk dalam suatu istana lalu dipaksa menikah oleh makhluk ghoib hakikatnya nafsnya yang dipaksa oleh jin.
Pasien yang suka melihat penampakan jin, hakikatnya nafsnya yang melihat sebab nafsnya dalam keadaan diganggu jin.
Pasien melihat wujud benda sihir yang menancap kulit tubuhnya atau dalam tubuhnya hakikatnya nafsnya yang melihat.
Pasien yg merasakan benda sihir berada didekatnya atau bisa mendeteksinya hakikatnya nafsnya yang melihat.
Kesimpulan;
Manusia dengan jasad kasar dan halusnya bisa masuk kealam jin. Cukup ini dulu pembahasan saya, saya ingin berbagi ilmu lebih banyak lagi namun takut menjadi kontrofersi bagi orang yang tidak paham dan hatinya dipenuhi kedengkian.
Wallahu a'lam.....

Perdana Akhmad, S.Psi

Seorang Praktisi Ruqyah yang (Dengan Idzin Allah SWT) Akan Membagi Ilmu dan Seni Pendayagunaan Energi Ruqyah Keseluruh Umat Islam NO.Telp:081379666696 Pin BlackBerry : 2A22C8EA

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak