Ini kisah lanjutan dari status saya sebelumnya disini
Si Bapak yang menyerobot izin dalam obrolan kami akhirnya bisa sabar menunggu konseling dan Qur'anic Healing Therapy selesai.
Si bapak akhirnya mendatangi saya yg sdh diluar mesjid, kami duduk diberanda luar mesjid.. Dia memperkenal diri.. Sebut aja Bapak Sabar. Tinggalnya juga di Barabai.. Oh pantesan kayak kenal ibu itu.. Kata istri pak Sabar menunjuk si ibu yang anaknya terpengaruh narkoba.
Apa yang diceritakan pak Sabar?
Dia mencerikan kondisi kesehatan anak perempuannya yang baru saja selesai kuliah di salah satu PT swasta di Jakarta, STT xxx. Anak perempuannya mengalami sakit di bagian perut kiri dan kanan, yang mana pengobatan medis canggih sdh dilakukan. Hasilnya? Penyakit anaknya gak ditemukan. Aneh! Tapi itu nyata! Si Anak kerap merasakan kesakitan seperti ditusuk-tusuk.. Sakiiittt buangeeettt!!! Yang pasti lebih dari 1 dokter spesialis sdh memeriksanya.. Hasilnya tetap sama.. Tak ada penyakitnya!!! Tapi yang namanya sakit ya tetap aja dia rasakan.
Dia mencerikan kondisi kesehatan anak perempuannya yang baru saja selesai kuliah di salah satu PT swasta di Jakarta, STT xxx. Anak perempuannya mengalami sakit di bagian perut kiri dan kanan, yang mana pengobatan medis canggih sdh dilakukan. Hasilnya? Penyakit anaknya gak ditemukan. Aneh! Tapi itu nyata! Si Anak kerap merasakan kesakitan seperti ditusuk-tusuk.. Sakiiittt buangeeettt!!! Yang pasti lebih dari 1 dokter spesialis sdh memeriksanya.. Hasilnya tetap sama.. Tak ada penyakitnya!!! Tapi yang namanya sakit ya tetap aja dia rasakan.
Akhirnya si anak di bawa pulang ke Barabai dan sdh ada rencana untuk mengobati anaknya.
Hidayah Allah datang menghampiri kepada siapa saja yg dikehendaki-Nya.
Saya bertanya ala detektif alam ghaib! Hehehe hasilnyaa? kamu ketauan.. Sy mendiagnosa ada campur tangan jin pada anaknya. Bukan dr pengakuan pak Sabar tapi dari istrinya. Oke lah kalau begitu..
Saya tanya, "anaknya mana ya pak?" Si ibu menjemput anaknya dari dalam mobil yang sedang terparkir di halaman mesjid. Saya melihat anaknya dituntun oleh si ibu.. Wajahnya pucat buanget! Kayak xxx hidup. Tangannya seperti tak bertenaga.. Saya sempat menanyai apa yg dia rasakan : dimana? dan kapan terjadi? Mau ngomong aja kayaknya susah nih anak gadis. Dia masih merasakan sakit di perutnya. Si anak juga mencium bau busuk di rumahnya, padahal orangtuanya gak satu pun yg menciumnya.
Sy meledek si ibu, "Liat bu, anak ibu sudah seperti mayat" kok begini omongan saya? Masalahnya hal ini ada kaitannya dgn kain putih yg disimpan si ibu di lemari lho! Pemberian dr seseorang ketika anaknya berobat bbrp tahun. Nah lho!
Saya meminta anaknya berwudhu dan menggunakan mukenah.. Alhamdulillah mrk bawa sajadah karena saya gak bawa sarung tangan.
Saya minta mrk agar memusnahkan/membakar kain putih yg ada disimpan tsb.
QHT berlangsung, saya pegang kepala dg tangan kiri dan punggung dg tangan kanan. Dan benerlah! Gangguan jin itu nyata adanya..
Walau tak bereaksi keras berupa kesurupan, yang pasti dia merasakan panas di wajahnya dan sepertinya dia mau muntah. Alhamdulillah atas izin Allah wajah anaknya yang pucat itu, mulai memerah, darah sudah mengalir lancar ke wajanya.. Dia sdh lebih sehat dr sebelumnya.. Yg pasti dia merasakan ada gumpalan udara yg keluar dari mulutnya.
Walau tak bereaksi keras berupa kesurupan, yang pasti dia merasakan panas di wajahnya dan sepertinya dia mau muntah. Alhamdulillah atas izin Allah wajah anaknya yang pucat itu, mulai memerah, darah sudah mengalir lancar ke wajanya.. Dia sdh lebih sehat dr sebelumnya.. Yg pasti dia merasakan ada gumpalan udara yg keluar dari mulutnya.
Beberapa teknik yg saya lakukan :
- memukul punggungnya
- pijat refleksi di kakinya
- memegang/menekan perut si anak dgn bantuan tangan si ibu (dilapisi sajadah)
- gerakan mencekik untuk mengeluarkan sesuatu dari mulutnya.
- memukul punggungnya
- pijat refleksi di kakinya
- memegang/menekan perut si anak dgn bantuan tangan si ibu (dilapisi sajadah)
- gerakan mencekik untuk mengeluarkan sesuatu dari mulutnya.
Saya menyarankan gak usah menemui saya lagi. Petunjuk kebaikan aja yg saya sampaikan kepada mereka agar melakukannya di rumah.
Eeh si Ibu.. Tangannya masuk ke tas, ternyata dia mengambil amplop yg berisi uang berwarna merah jambu.. Dia keluarkan beberapa lembar, sejurus kemudian amplop itu diserahkan ke saya.. Ambil nggak! Ambil nggak!!
Karena komitmen saya sdh bulat, maka pemberian amplop berisi uang si merah jambu yg jumlah wallahu a'lam saya tolak baik-baik.. Dan akhirnya amplop itu mendarat ke tangan anaknya karena sy minta untuk diberi ke anaknya saja.
Ya Rabb, semoga kebaikan yang aku lakukan ini memudahkan urusan istri dan anak2ku serta menjadikan keluarga kami kelurga pecinta alqur'an. Aamiin
Assalamualaikum wr.wb.
BalasHapusSemoga koment sy ini dijawab sehubungan dengan harapan saya bisa dibantu karna anak sy sakit yg tidak terdeteksi sampai skarang masuk 4bulan. Sudah 6 kali pindah rumah sakit namun akhirnya dokter bingung karna semua hasil lab normal. Mohon bantuannya trimakasih..wassalamualaikum wr.wb