Bismillahirrahmanirrahim
Orangnya pendiam. Jarang bicara klw tak ditanya. Melamun adalah sifatnya yg dominan. Ini nampaknya yg menjadi syetan jin suka utk mendzaliminya.
Setelah ia melahirkan, ia makin suka bengong dan melamun. Lantas terjadilah yg aneh2. Ia sering melihat bayangan dua makhluq meyeramkan. Yg satu hitam, dan yg satunya lg putih. Bhkn beberapa kali ia melihat kepala melayang2 memutari dirinya. Demikian mnrt penuturan keluarganya.
Setelah ia sering mendapat gangguan dari makhluq misterius, ia pun sering kesurupan. Anaknya yg masih bayi jadi tak terawat. Bukan hanya sang suami, tp keluarganyapun menjadi sedih, prihatin dan bingung.
Pernah terjadi musibah yg menimpa dirinya. Pd saat ia masak air panas, tiba2 ia kesurupan. Tak cukup sampai disitu, ia pun jatuh. Kepalanya masuk ketempat air yg sedang mendidih. Akibatnya, wajah dan tangannya pun menjadi cacad. Yg aneh, ia seolah tak prnh merasakan apapun.
Sdh 4 X ia kuruqyah. Dlm proses ruqyah ke 1 dan ketiga, tak ada reaksi selain getaran jari2 tangan, dan lehernya yg meliuk liuk. Tapi
kesadarannya mulai pulih. Anaknya yg msh bayi, mulai ia perhatikan. Sang suami pun nampaknya agak lega.
Krng lbh sebulan setelah proses ruqyah yg ke 3, bibinya ngasih kabar bahwa ia diganggu lagi. Lalu esok harinya iapn kuruqyah lg.
Dlm proses ruqyah yg ke empat, ia melihat dua sosok makhluq yg sering mengganggunya. Lalu aku bimbing ia berdoa utk melawan dan menghajar makhluq laknatullah tsb. Tapi sayangnya, ia tak memiliki nyali. Akan tetapi, ia mengatakan bhw dua makhluq tsb sdh kabur. Yg satu melesat keatas, dan yg satunya lg lari kebarat. Setelah itu, iapun bisa ngobrol. Tapi aku yakin, bhw makhluq tsb akan datang lagi, krn makhluq tsb hanya sekedar menghindarkan diri dari serangan energi ruqyah semata. Dugaanku tiada lain, krn aku melihat kondisi mental pasien yg lemah.
Nmn alhamdulillah, setelah waktu berjalan krng lebih sebulan aku bertemu saudaranya. Dan menurut keterangannya, bahwa ia sdh kembali normal. Walhamdulillah, smg makhluq laknatullah tsb tak kembali mengganggunya, aamiin
Orangnya pendiam. Jarang bicara klw tak ditanya. Melamun adalah sifatnya yg dominan. Ini nampaknya yg menjadi syetan jin suka utk mendzaliminya.
Setelah ia melahirkan, ia makin suka bengong dan melamun. Lantas terjadilah yg aneh2. Ia sering melihat bayangan dua makhluq meyeramkan. Yg satu hitam, dan yg satunya lg putih. Bhkn beberapa kali ia melihat kepala melayang2 memutari dirinya. Demikian mnrt penuturan keluarganya.
Setelah ia sering mendapat gangguan dari makhluq misterius, ia pun sering kesurupan. Anaknya yg masih bayi jadi tak terawat. Bukan hanya sang suami, tp keluarganyapun menjadi sedih, prihatin dan bingung.
Pernah terjadi musibah yg menimpa dirinya. Pd saat ia masak air panas, tiba2 ia kesurupan. Tak cukup sampai disitu, ia pun jatuh. Kepalanya masuk ketempat air yg sedang mendidih. Akibatnya, wajah dan tangannya pun menjadi cacad. Yg aneh, ia seolah tak prnh merasakan apapun.
Sdh 4 X ia kuruqyah. Dlm proses ruqyah ke 1 dan ketiga, tak ada reaksi selain getaran jari2 tangan, dan lehernya yg meliuk liuk. Tapi
kesadarannya mulai pulih. Anaknya yg msh bayi, mulai ia perhatikan. Sang suami pun nampaknya agak lega.
Krng lbh sebulan setelah proses ruqyah yg ke 3, bibinya ngasih kabar bahwa ia diganggu lagi. Lalu esok harinya iapn kuruqyah lg.
Dlm proses ruqyah yg ke empat, ia melihat dua sosok makhluq yg sering mengganggunya. Lalu aku bimbing ia berdoa utk melawan dan menghajar makhluq laknatullah tsb. Tapi sayangnya, ia tak memiliki nyali. Akan tetapi, ia mengatakan bhw dua makhluq tsb sdh kabur. Yg satu melesat keatas, dan yg satunya lg lari kebarat. Setelah itu, iapun bisa ngobrol. Tapi aku yakin, bhw makhluq tsb akan datang lagi, krn makhluq tsb hanya sekedar menghindarkan diri dari serangan energi ruqyah semata. Dugaanku tiada lain, krn aku melihat kondisi mental pasien yg lemah.
Nmn alhamdulillah, setelah waktu berjalan krng lebih sebulan aku bertemu saudaranya. Dan menurut keterangannya, bahwa ia sdh kembali normal. Walhamdulillah, smg makhluq laknatullah tsb tak kembali mengganggunya, aamiin