Adab-Adab Tidur ala Rasulullah Shalallahu 'Alahi Wassalam

Tidur merupakan salah satu nikmat Allah Ta’ala yang tiada terkira nilainya. Dengan tidur meskipun sejenak akan mampu mengistirahatkan tubuhdan pikiran serta memperbarui semangat kita. Rasulullah saw telah menjadikan tidur yang sebelumnya hanya menjadi kegiatan rutin manusia sehari-hari, menjadi sebuah ibadah dan sarana manusia untuk berhubungan dengan Allah Ta’ala. Oleh karena itu, agar tidur kita bernilai ibadah, hendaknya kita tidur dengan cara-cara yang telah diajarkan oleh Rasulullah saw. Berikut adalah beberapa adab tidur yang hendaknya kita amalkan setiap kali kita akan tidur :
   1.      Bermuhasabah (introspeksi diri) sebelum tidur
Seorang muslim sangat dianjurkan untuk bermuhasabah sesaat sebelum tidur, memperhitungkan semua perbuatan yang telah ia lakukan sepanjang hari. Jika ia temukan perbuatannya baik, maka hendaklah ia bersyukur kepada Allah Ta’ala, namun jika sebaliknya maka hendaknya ia segera memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya.
   2.       Tidur dengan hati yang bersih
Hendaknya seseorang tidur dengan hati yang bersih, tidak menyimpan kebencian apalagi dendam kepada seorang muslim pun. Bahkan justru memaafkan semua orang yang telah berbuat buruk kepadanya. Di dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Ibny Najjar disebutkan bahwa seorang sahabat yang bernama ‘Ulbah bin Zaid, saat akan tidur memaafkan setiap orang yang berbuat salah kepadanya dengan membaca doa berikut :
“Allahuma inni tashoddiqtu bi’irdhii ‘alaa min naa lahu min kholqika”
“Duhai Allah sesungguhnya kusedekahkan semua kehormatanku kepada siapa pun makhlukMu yang berdosa karena mendzalimiku”
Keesokan harinya Rasulullah saw bersabda,
“Di manakah seseorang yang menyedekahkan kehormatannya semalam?”
Maka bangkitlah ‘Ulbah bin Zaid sambil berkata, “Aku, duhai Rasulullah.”
Rasulullah saw pun kemudian berkata,
“Sesungguhnya Allah telah menerima sedekahmu.” (HR. Ibnu Najjar)
Menyedekahkan kehormatannya artinya memaafkan setiap orang yang telah menodai kehormatannya, mencela, memaki, menggunjing dan lain sebagainya.
    3.       Tidur lebih dini (menyegerakan tidur) setelah shalat isya’
Hendaklah tidur lebih cepat agar mudah bangun sebelum waktu shubuh. Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Sayidah ‘Aisyah radhiallahu’ anha berkata,
“Dahulu Rasulullah tidur di awal malam dan bangun pada penghujung malam, lalu  beliau melakukan shalat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Rasulullah saw juga tidak menyukai tidur sebelum shalat isya’ atauppun begadang yang tidak bermanfaat selepas isya’. Di dalam sahih Bukhari disebutkan :
“Sesungguhnya Rasulullah saw tidak menyukai tidur malam sebelum shalat isya’ dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
   4.       Berwudhu dan bersiwak (menggosok gigi)
Sebelum tidur hendaklah berwudhu dan bersiwak (menggosok gigi) terlebih dahulu sebagaimana diperintahkan Rasulullah saw dalam sabda beliau :
“Jika engkau menghampiri pembaringanmu (tempat tidurmu) maka berwudhulah sebagaimana wudhumu untuk shalat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
   5.       Mengibaskan alas tidur (sprei)
Sebelum berbaring di pembaringan, hendaknya ia mengibaskan alas tidur (sprei) tiga kali, agar tidak tertinggal sesuatu yang membahayakan dirinya di tempat tidurnya tersebut. Rasulullah saw bersabda:
“Apabila seseorang dari kalian menghampiri pembaringannya (hendak tidur,) hendaknya ia mengambil bagian dalam selimutnya, kemudian mengibaskannya ke pembaringannya dan mengucapkan bismillah. Sebab ia tidak mengetahui apa yang terjadi di pembaringannya saat ia meninggalkannya.” (HR. Muslim)
   6.       Berbaring di sisi kanan, menghadap kiblat, sambil meletakkan telapak tangan kanan di pipi kanan
Sebagaimana diriwayatkan oleh Barra bin ‘Azib,
“Rasulullah saw ketika akan tidur, beliau berbaring di sisi tubuh bagian kanan dan meletakkan telapak tangan kanan di pipi kanannya, setelah itu barulah beliau membaca doa tidur.” (HR. Bukhari dan Muslim)
   7.       Mengusap  anggota tubuh dengan telapak tangan
Sebelum tidur hendaknya ia mengusap seluruh anggota tubuhnya dengan kedua telapak tangannya sebagaimana yang diajarkan Rasulullah saw. Jika ia tidak mampu mengusap seluruh tubuh dengan kedua telapak tangannya, hendaknya ia mengusap bagian tubuh yang dapat dijangkau. Usapan itu hendaknya dimulai dari kepala, wajah dan tubuh bagian depan.
Sayidah ‘Aisyah meriwayatkan bahwa ketika hendak tidur malam, Nabi saw merapatkan kedua telapak tangannya, lalu meniupnya. Setelah itu beliau membaca surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-nas, lalu mengusap seluruh anggota tubuh yang dapat dicapai telapak tangannya. Beliau berbuat demikian sebanyak tiga kali. (HR. Bukhari dan Muslim)
   8.       Membaca Ayat Kursi
Abu Hurairah ra berkata:
“Rasulullah saw menugaskan aku menjaga harta zakat Ramadhan, kemudian ada orang yang datang mencuri makanan namun aku merebutnya kembali, lalu aku katakan, “Aku pasti akan mengadukan kamu kepada Rasulullah saw.” Kemudian Abu Hurairah ra menceritakan suatu hadist mengenai masalah ini. Pencuri yang datang kemudian berkata, “Jika kamu hendak berbaring di atas tempat tidurmu, bacalah ayat Al-Kursi karena dengannya kamu selalu dijaga oleh Allah Ta’ala dan setan tidak akan dapat mendekatimu sampai pagi.”. berkenaan dengan cerita dari Abu Hurairah, Nabi saw bersabda, “Benar apa yang dikatakannya meskipun dia seorang pendusta. Dia adalah setan” (HR. Bukhari)
   9.       Membaca Tasbih, Tahmid, dan Takbir
Membaca kalimat tasbih 33 kali, tahmid 33 kali, dan takbir 34 kali, sebagaimana yang diajarkan Rasululllah saw kepada putri beliau, Fathimah ketika ia meminta pembantu kepada Ayahnya. Dalam Sunan Abu Dawud disebutkan bahwa Rasulullah saw bersabda :
“Duhai Fathimah, bertakwalah kepada Allah. Tunaikanlah kewajibanmu dan kerjakan pekerjaan rumah tanggamu. Jika engkau hendak tidur, maka ucapkanlah subhanallah sebanyak 33 kali, alhamdulillah sebanyak 33 kali, dan Allahu Akbar sebanyak 34 kali. Inilah seratus kalimat dzikir yang lebih baik bagimu daripada seorang pembantu.”
Dalam riwayat yang lain, Rasulullah saw bersabda :
“Apakah kalian mau jika kuajarkan sesuatu yang lebih baik daripada permintaan kalian? Jika kalian berbaring hendak tidur, maka ucapkanlah subhanallah sebanyak 33 kali, alhamdulillah sebanyak 33 kali, dan Allahu Akbar 34 kali. Ini lebih baik bagi kalian berdua daripada seorang pembantu.”
Mendengar nasehat sang ayah yang penuh kasih, Sayyidah Fathimah berkata, “Aku ridha dengan semua keputusan Allah dan Rasul-Nya.”
   10.   Membaca doa dan dzikir sebelum tidur
Setelah berbaring di pembaringan, hendaknya ia membaca doa dan dzikir yang diajarkan oleh Rasulullah saw, agar tidurnya berkah dan bernilai ibadah dan seandainya ia meninggal dunia dalam tidurnya tersebut, ia meninggal dalam keadaan yang baik (khusnul khotimah). Diantaranya adalah doa sebagai berikut :
Doa pertama
“Bimika robbi wadho’tu jinbii, wa bika arfa’uhu, in amsikta nafsii farkhamhaa, wa in arsaltahaa fahfidzhaa bima takhfadzu bihi ‘ibaa dakashshoolikhiina”
“Dengan namaMu wahai Tuhanku, kubaringkan lambungku dan dengan namaMu pula aku angkat lambungku. Jika Engkau cabut nyawaku, maka cabutlah dengan penuh kasih sayang, dan jika Engkau kembalikan nyawaku, maka lindungilah dia, sebagaimana Engkau lindungi hamba-hambaMu yang shaleh.” (HR. Bukhari Muslim dan Tirmidzi)
Doa kedua
“Bismikallahuma ikhyaa wa amuutu”
“Dengan NamaMu, ya Allah aku hidup dan dengan NamaMu aku mati” (HR. Bukhari, Abu Dawud dan Ahmad)
   11.   Tidak tidur tengkurap
Tidur tengkurap meskipun tidaklah haram, akan tetapi tidak disukai oleh Rasulullah saw. Dalam Sunan Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah disebutkan bahwa suatu hari Rasulullah saw melihat seorang sahabat tidur tengkurap di masjid, maka beliau saw membangunkannya dan mengatakan bahwa tidur tengkurap adalah tidur yang dibenci Allah dan cara tidurnya penghuni neraka. (HR. Ibnu Majah)
   12.   Menutup pintu, jendela, dan memadamkan api dan lampu sebelum tidur
Sebelum tidur periksalah kompor, pintu dan jendela. Padamkan semua api dan tutup rapat-rapat semua pintu dan jendela. Jangan lupa padamkan pula lampu (jika nyalanya menggunakan api). Rasulullah saw bersabda :
“Di malam hari (saat tidur) tutuplah semua pintu, padamkanlah lampu, tutuplah rapat-rapat semua bejana, tutuplah makanan dan minuman walau dengan meletakkan sebatang lidi diatasnya.” (HR. Ahmad)
Dalam hadist yang lain Rasulullah saw bersabda :
“Jangan biarkan api menyala di rumah kalian saat kalian tidur.” (HR. Muslim)
   13.   Membaca doa saat terjaga dalam keadaan ketakutan
Kadang kala kita bangun tidur dalam keadaan terkejut, tersentak atau takut. Ketika hal ini terjadi, maka bacalah doa berikut ini :
“A’uu dzu bikalimaatillahittammat min ghodhobihi wa ‘iqoobihi, wa syarri ‘ibaadihi, wa min hamadzaa tisysyyaa tiini wa an yakhdhuruuni”
“Aku berlindung (kepada Allah) dengan kalimat-kalimatNya  yang sempurna, dan amarah dan siksa-Nya, dari keburukan hamba-hamba-Nya dan dari berbagai bisikan setan sehingga mereka tidak dapat menghampiriku.” (HR. Tirmidzi)
   14.   Membaca doa sulit tidur
Jika kita mengalami kesulitan untuk tidur, maka bacalah doa yang telah diajarkan oleh Rasulullah saw berikut:
“Allahuma ghoorotinnujuum, wahada ati’uyuun, wa anta khayyu yaaqoyyuum, ahdi’ lailai wa anim ‘aini”
“Ya Allah, bintang-bintang telah tenggelam dan semua mata telah tertidur lelap, sedangkan Engkau Maha Hidup  dan terus-menerus mengurus Makhluk. Engkau tidak pernah terkena kantuk dan tidak pula tidur. Wahai yang Maha Hidup dan terus menerus mengurus makhluk, tenangkanlah malamku dan pejamkan mataku.” (HR. Ibnu Sunni)
   15.   Doa ketika bermimpi buruk
Ketika bermimpi buruk, segera tiupkan butiran ludah kecil ke arah kiri sebanyak tiga kali, dan bacalah doa di bawah ini. Setelah itu ubahlah posisi tidur kita ke arah yang berlawanan dengan posisi sebelumnya. Sebagai contoh, jika sebelumnya anda berbaring di sisi tubuh bagian kanan, segera  berbaringlah di sisi tubuh bagian kiri. Dan yang terpenting, jangan ceritakan mimpi itu kepada siapapun. Kemudian jika mampu bangun, tunaikanlah shalat sunah dua rakaat.
“Allahuma innii a’uuzubika min ‘amalisysyaythooni wa sayyiaatil akhlaam”
“Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari perbuatan setan dan keburukan mimpi.” (HR. Ibnu Sunni)
Seorang yang benar-benar mengamalkan adab-adab tidur, maka tidurnya adalah ibadah. Syaidina Mu’adz bin Jabal ra berkata:
“Adapun aku tidur dan juga bangun malam, dan dalam tidurku, aku mengharapakan apa yang kuharpakan dalam bangun malamku.” (diriwayatkan oleh Muslim)
Semoga dengan mengamalkan berbagai adab tersebut, Allah menganuriakan kepada kita untuk bermimpi bertemu dengan Rasulullah saw, dan kemudian kelak di hari Kiamat kita dapat bersanding bersama beliau di surga.

Perdana Akhmad, S.Psi

Seorang Praktisi Ruqyah yang (Dengan Idzin Allah SWT) Akan Membagi Ilmu dan Seni Pendayagunaan Energi Ruqyah Keseluruh Umat Islam NO.Telp:081379666696 Pin BlackBerry : 2A22C8EA

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak