RAHASIA QURANIC HEALING COMMUNITY MENCIPTAKAN TREND RUQYAH
--------------------------------------------------------------------
Trend umat Islam mempelajari ruqyah tahun 2013 sangat tinggi, saya
pribadi sudah lebih dari angkatan 30 dan melatih lebih dari 2000 orang
menjadi praktisi Ruqyah, Nuruddin Al Indunissy CS juga sudah melatih lebih dari 3000 orang diberbagai kota di Indonesia.
Juga Ustadz Syamsul Arifin bersama Ustadz Kang Hasan Abiubaywardah Juga Rutin Mengadakan pelatihan dan dakwah Ruqyah sudah ratusan orang, Ustadz Agus Abdulloh CS Juga rutin mengadakan pelatihan ruqyah sudah ratusan orang. Ustadz Abu Dzakwan juga rutin melatih ruqyah di bengkulu.
Yang paling fenomenal dan energinya ga putus-putus mengadakan pelatihan
ruqyah tiap minggu diberbagai masjid seputaran JABODETABEK Adalah
Ustadz Adam Amrullah CS lebih dari 6000 orang sepanjang tahun 2013 dilatih menjadi praktisi ruqyah.
Alhamdulillah tahun 2014 umat islampun sudah antri mempelajari ruqyah
syar'iyyah diseluruh Indonesia hingga saya kelabakan menyusun scedule
waktu yang pas hingga kadang harus saya oper pada trainer ruqyah
lainnya.
Bukan hal yang mudah untuk menarik minat masyarakat
agar mempelajari Ruqyah Syar'iyyah jika tidak dikemas dengan modern dan
menarik.
Sedikitnya ada 6 formula yang kami gunakan untuk menciptakan tren ruqyah , cobalah simak satu persatu dari pembahasan berikut:
1. Membuat Branding Merek
Membuat sebuah nama brand yang bagus itu sangat penting. Nama brand
atau merek adalah investasi awal yang sangat menentukan keberhasilan
sebuah pelatihan. Selain kualitas konten (materi) yang bagus, nama brand
adalah kunci awalnya.
Kami membuat merek yang ngetop dan
menjadi 'anchor" dibenak umat Islam yaitu "Quranic Healing Technology "
yang sangat membuat penasaran umat islam mengetahui konsep pengobatan
secara Qur'ani. Target pasarnya jelas umat Islam dan mudah untuk diingat
juga terkesan modern.
2. Diferensiasi yang Kuat
Ruqyah adalah metode pengobatan Ilahiyah yang sudah dikenal lama, namun
dengan re-launching ruqyah menjadi sesuatu yang berbeda dari sebelumnya
akan menarik bagi masyarakat untuk mempelajarinya.
Seperti "Pelatihan ruqyah metode quranic healing technology" atau "hijamah upgrading ODT" ( punya Ustadz @Azib Susiyanto)
adalah konsep pengobatan thibun nabawi yang lama yang di re-launching dengan kemasan baru yang menarik.
3. Kontinuitas iklan.
Kami membuat beragam kesaksian dari pasien yang sembuh, kesaksian dari
para praktisi ruqyah, membuat kalimat yang Menarik perhatian pembaca dan
pendengar (Attention) , Membuat pembaca dan pendengar tertarik dengan
konsep pengobatan yang ditawarkan (Interest) , Membuat pembaca dan
pendengar berhasrat untuk belajar ruqyah (Desire) dan Membuat pembaca
dan pendengarmelakukan tindakan yang diharapkan (Action) untuk mengikuti
training yang kami adakan.
Contoh kalimat Iklan yang menarik yang kami buat adalah :
1. " Ikutilah pelatihan pendayagunaan energi Ilahi dengan terapi Qur'ani"
2. " Dapatkan rahasia Ilmu pengobatan Ilahi ala Rasulullah"
3. dll
4. Mensinergikan dengan IPTEK
Kelemahan pelatihan ruqyah jadul adalah tidak adanya pembahasan secara
ilmiyah dan penggunaan istilah ilmiyah. Untuk kalangan santri atau
agamawan penjelasan syar'i mungkin akan diterima dengan baik,namun untuk
kalangan umum dan inteletual tidak hanya penjelasan syar'i namun juga
penjelasan dan pembuktian ilmiyah.
Maka kami mensinergikan dan
menjelaskan disetiap pelatihan ketika menjelaskan suatu tehnik atau
metode ruqyah juga kami selipkan penjelasan ilmiyahnya dan menggunakan
istilah ilmiyah.
5. Tidak hanya teori tapi praktek
Porsi antara sesi teori harus seimbang dengan prakteknya. Sesi praktek
tehnik ruqyah yang kami ajarkan sangat menarik dimana peserta pelatihan
seketika melihat beragam reaksi ketika mereka praktek meruqah diri
sendiri atau orang lain dan ini akan sangat berkesan dan menjadi sarana
iklan dahsyat yang akan diceritakannya pada orang lain.
6. Pembuktian Efektivitas pengobatan
Pada sesi praktek akan disaksikan secara langsung keajaiban pengobatan
Ilahiyah dengan terapi ruqyah, dimana akan terjadi peroses pengeluaran
penyakit (detoksifikasi) juga adanya kesembuhan secara instan
(Alhamdulilah) atas beragam penyakit yang mereka derita.
-----------------------------
TANTANGAN DAN HAMBATAN
Saya diawal-awal mengenalkan terapi ruqyah kemasyarakat diawali dengan
membuat blog quranic-healing.blogspot.com lalu dilanjutkan dengan
pelatihan pertama di Bogor. karena materi maupun praktek ruqyah yang
saja ajarkan sangat menarik dan ilmiyah maka sambutan umat islam sangat
besar akhirnya berduyun-duyun masyarakat meminta diadakan training di
berbagai daerah.
Karena seringnya saya mengadakan training
yang saya kemas dengan modern dan menarik rupanya menimbulkan konflik
diantara "peruqyah konvensional" dimana dari penamaan "Quranic healing"
mulai dipermasalahkan, pengklasifikasian tehnik Rasulullah dianggap
sesuatau yang majhul (tidak dikenal), penamaan tehnik Rasulullah
dianggap mirip tenaga dalam, sampai penggunaan istilah ilmiyah dan
bahasa inggrispun diotak-atik. Bahkan ada kekhawatiran dengan banyaknya
peruqyah akan mengurangi pengunjung kliniknya, khawatir banyak peruqyah
akan disebut ustadz dll
Tidak hanya itu, dikalangan perguruan
tenaga dalam dan ilmu metafisika gempar dengan banyaknya praktisinya
bertobat dan beralih menjadi peruqyah hingga beragam fitnah dan adu
domba saya terima.
Kalangan dukun dan paranormalpun kalang
kabut sebab dakwah tauhid dalam terapi ruqyah adalah memberantas
perdukunan, Alhamdulilllah sudah sangat banyak umat islam sadar dengan
kesesatan mereka, maupun bekas pasien mereka yang sadar bahwa mereka
selama ini dibohongi secara finansial dan emosional juga disesatkan
secara akidah.
Alhamdulillah QHC (Quranic Healing Community)
tetap tegar mengajarkan konsep ruqyah yang praktis dan berdayaguna
tinggi ditengah tahdziran dan fitnahan yang melanda. Sayapun tidak
berdakwah seorang diri lagi sebab sekarang sudah banyak para trainer
ruqyah yang menduplikasi ilmu yang saya berikan dan berdakwah
menghidupkan sunnah ruqyah dimasyarakat.
Senang sekali sekarang menyaksikan umat islam mengenal ruqyah syar'iyyah.
“Alhamdulillah alladzi bi ni’matihi tatimmus shalihat”
Tags
ARTIKEL RUQYAH