Tahap Persiapan Sebelum Meruqyah

 Ahmad Al Khandery
 
Assalamu`alaikum warohmatullohi wabarokatuh...
Alhamdulillah, wassholatuwassalamu`ala rasulillah....

Pembahasan kali ini adalah pembahasan yang sangat penting dalam melakukan ruqyah.... Dalam meruqyah ada 3 tahap yang harus kita lalui dalam ruqyah, yakni
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Pengobatan ( Ruqyah )
3. Tahap Setelah Pengobatan ( Post Ruqyah )

Insyaallah pembahasan yang akan kita bahas pada malam ini adalah tahap persiapan ruqyah. Tahap ini merupakan tahap paling fundamental yang harus dilakukan dan dilalui oleh seorang Raqi ( Peruqyah ) agar ruqyah yang dilakukannya memperoleh keberhasilan, dengan izin Allah. Adapun penjelasan mengenai tahap pertama ini adalah :


a. Peruqyah
    Hendaklah seorang peruqyah itu adalah seorang yang lurus akidahnya, kuat imannya, dan baik ibadah         dan akhlaqnya. Karena Sungguh Allah adalah wali bagi orang - orang yang beriman, dan dengan kedekatan pada Allah, insyaallah setiap usaha yang dilakukan peruqyah akan mendapat ridho Allah dan kemudahan dariNya, sehingga ruqyah pun menunjukkan efek yang baik.

b. Tempat
   Ada beberapa syarat yang harus terpenuhi agar suatu ruangan dikatakan layak sebagai tempat meruqyah, yakni:

1. Ruangan terbebas dari gambar - gambar makhluk bernyawa dan patung - patung makhluk hidup. Seperti yang diriwayatkan dalam hadist Abu Thalhah, bahwa malaikat tidak akan memasuki rumah yang di dalam nya ada anjing atau gambar - gambar makhluk bernyawa. Sungguh, jin sangat suka bermukim pada lukisan atau gambar makhluk bernyawa dan pada patung - patung makhluk bernyawa. Oleh sebab itu, untuk mematuhi perintah Allah dan agar kita memperoleh keberhasilan dalam ruqyah, hendaklah hal - hal tersebut disingkirkan.

2. Jangan ada musik dalam tempat ruqyah. Karena akan mengundang banyak jin kafir pada tempat tersebut.

3. Tempat ruqyah harus terbebas dari " aksi " maksiat, seperti, adanya orang yang merokok, menggosip, pria yang memakai emas, atau wanita yang tidak berhijab.

4. Sebaiknya, sebelum ruqyah dimulai, hendaklah Raqi mengumandangkan azan dengan suara yang keras di ruangan itu, sebagaimana hadist nabi yang telah menjelaskan bahwa setan akan lari ketika mendengarkan suara azan.

c. Mendiagnosa kasus 
   
1. Menyampaikan akidah yang benar pada pasien, agar mereka terbebas dari segala bentuk kesyirikan dan pengharapan pada selain Allah. Dengan begini, maka pasien akan sepenuhnya menggantungkan diri dan kesehatannya pada Allah, sehingga dengan ridho Allah, insyaallah penyakitnya akan diangkat oleh Allah.

2. Menanyakan keluhan - keluhan yang dirasakan pasien tantang penyakitnya. Jika kita merasa ada jawaban pasien yang meragukan, maka tanyakan lagi keluhannya dengan pertanyaan yang berbeda namun dengan arah yang sama. Setelah kita ketahui kira - kira apa jenis penyakit atau sihir yang dideritanya ( di catatan saya yang lain, alhamdulillah sudah saya lampirkan berbagai jenis gangguan sihir, beserta penanganannya, silahkan dibaca untuk mengetahui diagnosa pasien berdasarkan gejala - gejala yang muncul pada diri pasien), maka tentukan treatment yang sesuai terhadap penyakit tersebut.
   
3. " Sita" segala bentuk jimat, keris, cincin, atau pun barang- barang perdukunan yang lain dari pasien. Kenapa..?? Karena biasanya penyakit dapat timbul karena gangguan dari jin penghuni benda kesyirikan tersebut. Setelah disita, bakar seluruhnya !
 
 4. Setelah mempersiapkan ruangan, pengertian tentang akidah yang benar, dan pemusnahan segala bentuk benda kesyirikan, maka ruqyah pun dapat dilakukan, dengan sebelumnya Raqi dan pasien mengambil air wudhu.

d. Jika Pasiennya Seorang Wanita
Pada pasien wanita, berlaku ketentuan berikut,
 
1. Kepada peruqyah, kami ingatkan, " Jangan pernah mau meruqyah wanita yang tidak menggunakan hijab dan wanita - wanita yang menggunakan parfum". Karena Sungguh, hal itu Allah larang. Hancurnya bani israil adalah karena fitnah wanita, dan seberat - berat fitnah bagi pria di akhir zaman adalah fitnah wanita. Jika Raqi nya adalah seorang wanita, maka hal ini pun tetap berlaku.

2. Anjurkan pada wanita tersebut untuk mengencangkan pakaiannya, agar tidak terlepas selama prosesi ruqyah.

3. Hendaklah seorang peruqyah pria menggunakan sarung tangan, agar tidak terjadi kontak fisik langsung antara dia dengan pasien.

4. Jikalau pun peruqyah perlu memegang bagian tertentu dari tubuh wanita tersebut, maka usahakanlah memegang seperlunya saja, dan hanya pada bagian yang jauh dari titik sensitif seorang wanita.
   
5. Hendaklah wanita yang ingin diruqyah membawa mahromnya, agar tidak terjadi fitnah, dan jika terjadi hal - hal yang tidak diinginkan, maka lebih mudah penyelesaiannya.

Jika seluruh syarat tersebut telah terpenuhi maka, Raqi dapat lanjut pada tahap ke 2 yakni Tahap Pengobatan
( Ruqyah)

 Semoga bermanfaat, Assalamu`alaikum warohmatullohi wabarokatuh....

Perdana Akhmad, S.Psi

Seorang Praktisi Ruqyah yang (Dengan Idzin Allah SWT) Akan Membagi Ilmu dan Seni Pendayagunaan Energi Ruqyah Keseluruh Umat Islam NO.Telp:081379666696 Pin BlackBerry : 2A22C8EA

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak