ANAK YANG TIBA - TIBA JADI DUNGU ( Penanganan Penyakit `Ain)
5 Agustus 2013 pukul 10:45
Diterjemahkan dari:
Buku Sword Against Black Magic and Evil Eye ( Pedang Menghadapi Sihir dan `Ain)
Karya : Syaikh Wahid Abdussalam Bali
Terjemahan Bahasa Inggris : Chafik Abdelghani
Terjemahan Bahasa Indonesia : Ahmad Al Khandery
Ada seorang anak yang sangat mahir dalam berbicara, dimana ia begitu menonjol diantara teman - temannya di sekolah menengah. Anak tersebut adalah seorang juru bicara dalam setiap rapat dan pertemuan dan biasa berdiskusi dengan teman – temannya di organisasi. Suatu hari salah seorang penduduk di kota nya meninggal dunia, dan dia pergi bersama keluarganya ke acara pemakaman. Di sana ia memuji Allah dan memberikan ceramah ungkapan rasa duka cita kepada keluarga yang berduka. Di sore harinya di hari yang sama, tiba – tiba saja dia menjadi dungu. Ayahnya begitu panik, dan segera membawanya ke rumah sakit, lalu dilakukan pemeriksaan dengan foto rontgen namun tidak diperoleh diagnosa apapun dari keadaan yang diderita anaknya. Kemudian ayahnya membawanya padaku (Syaikh Wahid Abdussalam Bali). Anak tersebut dalam kondisi yang begitu memprihatinkan, aku tidak bisa mengontrol emosiku dan hampir saja aku menangis, karena ku tahu dia adalah seorang siswa muslim yang aktif di sekolahnya. Aku pun bertanya pada ayahnya tentang apa yang telah terjadi padanya. Ayahnya kemudian bercerita, namun anak itu tetap diam membisu. Kemudian aku mengetahui bahwa ia telah terkena penyakit `ain. Aku meruqyahnya dengan surat Al Falaq dan Surat An nas dan membacakan doa ruqyah untuk penyakit `ain pada sejumlah air. Aku menyuruh ayahnya untuk memberikan air tersebut kepada anaknya untuk diminum dan dimandikan selama 7 hari. Setelah 7 hari kemudian anak tersebut kembali pulih seperti sedia kala. Lalu aku mengajarinya dzikir pagi dan petang untuk melindunginya dari penyakit `ain.
Buku Sword Against Black Magic and Evil Eye ( Pedang Menghadapi Sihir dan `Ain)
Karya : Syaikh Wahid Abdussalam Bali
Terjemahan Bahasa Inggris : Chafik Abdelghani
Terjemahan Bahasa Indonesia : Ahmad Al Khandery
Ada seorang anak yang sangat mahir dalam berbicara, dimana ia begitu menonjol diantara teman - temannya di sekolah menengah. Anak tersebut adalah seorang juru bicara dalam setiap rapat dan pertemuan dan biasa berdiskusi dengan teman – temannya di organisasi. Suatu hari salah seorang penduduk di kota nya meninggal dunia, dan dia pergi bersama keluarganya ke acara pemakaman. Di sana ia memuji Allah dan memberikan ceramah ungkapan rasa duka cita kepada keluarga yang berduka. Di sore harinya di hari yang sama, tiba – tiba saja dia menjadi dungu. Ayahnya begitu panik, dan segera membawanya ke rumah sakit, lalu dilakukan pemeriksaan dengan foto rontgen namun tidak diperoleh diagnosa apapun dari keadaan yang diderita anaknya. Kemudian ayahnya membawanya padaku (Syaikh Wahid Abdussalam Bali). Anak tersebut dalam kondisi yang begitu memprihatinkan, aku tidak bisa mengontrol emosiku dan hampir saja aku menangis, karena ku tahu dia adalah seorang siswa muslim yang aktif di sekolahnya. Aku pun bertanya pada ayahnya tentang apa yang telah terjadi padanya. Ayahnya kemudian bercerita, namun anak itu tetap diam membisu. Kemudian aku mengetahui bahwa ia telah terkena penyakit `ain. Aku meruqyahnya dengan surat Al Falaq dan Surat An nas dan membacakan doa ruqyah untuk penyakit `ain pada sejumlah air. Aku menyuruh ayahnya untuk memberikan air tersebut kepada anaknya untuk diminum dan dimandikan selama 7 hari. Setelah 7 hari kemudian anak tersebut kembali pulih seperti sedia kala. Lalu aku mengajarinya dzikir pagi dan petang untuk melindunginya dari penyakit `ain.