Dikisahkan oleh : Muhammad Laqimudin
Alhamdulillah
ada juga yg bersedia memajang photonya untuk kesaksian.. Dia adalah
sahabat saya meskipun dia belum bersedia untuk melepaskan ilmu dan
perewangannya tapi dia selalu ikut menyartai saya apabila saya pergi
memenuhi panggilan meruqiyah didaerah lain, terutama kalau waktunya larut malam, dan diapun selalu
menyarankan pada keluarga, saudara dan teman-temannya untuk menggunakan
ruqiyah syar'iyah apabila diantara mereka ada yg sakit dan susah
disembuhkan atau ada hal lain yg menyangkut gangguan jin. mungkin ini
karena dia sering menyaksikan proses dan keberhasilan ketika saya
meruqiyah..
Anehnya dia tidak bisa ikut nimbrung hadir atau
membantu ketika saya sedang melakukan terapi karena kalau dia ikut
dalam satu ruangan spontan dia merasa mual dan muntah, tapi tetap saja
dia sendiri belum mau diruqiyah meskipun berulang kali saya
membujuknya..
Hingga suatu ketika saya main kerumahnya karena
dalam beberapa hari dia tidak ada kabar, ternyata dia sedang sakit
lumayan agak parah. kemudian saya usulkan padanya untuk mau diruqiyah
karena ada gejala yg mengarah kesana(gangguan jin),
Ahirnya dia mau
dan siap melepaskan apa yg dia miliki.. dan Alhamdulillah sekali
ruqiyah langsung berhasil, jin macan putih yg dia miliki berhasil keluar
meskipun dgn cara sedikit dipaksa.. dan sakitnyapun berangsur sembuh..
tapi beberapa hari kemudian dia datang kesaya dan bercerita bahwa macan
putihnya balik lagi dan kembali masuk pada tubuhnya, antara mimpi dan
tidak malam itu dia merasa didatangi seekor macan putih sebesar anak
kerbau dgn mata tajam penuh amarah menatapnya dan disamping macan itu
ada juga gurunya yg dari perguruan macan putih PDGLG Banten, membentak
memarahinya.. ("tong.. berani-beraninya kamu mengusir abah, apa kamu
sudah tidak mengakui lagi kalau abah ini orang tuamu.. bla.. bla..
bla...") karena dicekam rasa takut sahabatku ini minta ma'af ("ampun bah saya tidak lagi-lagi mengusir abah , saya masih mengakui
kalau abah orang tua saya..bla...bla..bla..) Ahirnya macan putih itu
lompat kearahnya dan menghilang seketika.. dibarengi dengan perasaan
seolah ada sesuatu yg masuk dalam tubuhnya...
kemudian saya mengusulkan lagi untuk meruqiyah ulang sambil memberikan penjelasan
serta motifasi untuk mantap dan tidak perlu takut menghadapi hal-hal
semacam itu karena itu cuma gertak sambal.. tapi sahabatku ini belum
berani mengulangi karena katanya masih terbayang seramnya saat dia
berhadapan dgn macan putih serta gurunya itu.. cerita ini sudah tiga
tahun berlalu tapi dia masih belum siap juga, dan tadi pagi sambil saya
minta izin untuk menulis kesaksian ini, Alhamdulillah selain dia
mengijinkan dia juga memberikan photonya juga..
Dan saya cuma bisa
berdo'a dan berharap semoga Allah swt, memberinya kekuatan iman dan
ketetapan hati untuk berani menghadapi resiko apapun demi menggapai
Ridho Allah swt, Amiiin.....