Ruqyah : Bukan Sekedar Membaca Ayat

Oleh : Musdar Bustamam Tambusai, Lc

       Sekilas, meruqyah itu pekerjaan mudah dan hanya bermodalkan ayat-ayat yang direkomendasikan oleh Rasulullah saw. Lalu, penampilan sedikit dirobah sedemikian rupa agar kelihatan seperti ustadz atau kyai. Fenomena seperti ini sering kita jumpai pada diri orang-orang yang menerjunkan dirinya ke dunia ruqyah "syar'iyyah". Jika kita perhatikan agak serius dan objektif, sepertinya masih banyak yang belum memenuhi syarat. 

       Jika ruqyah syar'iyyah itu hanya bertumpu pada bacaan, saya kira para huffazzh (penghafal al-qur'an) lebih berhak menjadi peruqyah. Tapi - maaf - ternyata para penghafal al-Qur'an pun masih banyak yang perlu diruqyah. Pengalaman penulis ketika belajar di Mesir, ada teman yang sudah hafal 30 juz, ternyata ketika diruqyah mengalami reaksi yang cukup keras. Rupanya, dulu di pesantren ia pernah belajar ilmu-ilmu kesaktian. Pengalaman kedua, sekitar dua minggu yang lalu, seorang santri ma'had tahfizh di Medan mengalami hal-hal aneh pada dirinya sehingga ia minta diruqyah. Penulis yang bukan hafizh, merasa sungkan meruqyahnya karena ternyata santri itu telah hafal 30 juz al-Qur'an. Karena dia sudah tidak tahan, akhirnya penulis meruqyahnya. Apa yang terjadi ? Saat dibacakan ayat-ayat al-Qur'an, tangannya mengeras, suaranya melengking dan air matanya bercucuran. Masya Allah, ternyata penghafal al-Qur'an pun bisa dimasuki setan. Na'udzu billah

        Penulis ingin mengatakan bahwa ruqyah syar'iyyah itu bukan sekedar menghafal ayat-ayat ruqyah dan membacakannya kepada orang yang terindikasi ada gangguan jin atau sihir. Lebih dari itu, seorang peruqyah harus benar-benar menyadari bahwa dirinya sedang berhadapan dengan "dunia lain" dan penyakit non medis. Maka, untuk menghadapinya, ada senjata-senjata yang mesti ia persiapkan untuk itu. Senjata itu, antara lain adalah :

a. Ilmu Syar'i. Yaitu ilmu yang berkaitan dengan seluk beluk agama Islam. Khususnya yang berkaitan dengan akidah islamiyah seperti mendalami masalah ilahiyaat (ketuhanan), nubuwwaat (kenabian), sam'iyyaat dan ruhaniyyaat (alam-alam ghaib).

b. Ilmu Ruqyah. Yaitu ilmu yang berkaitan dengan seluk-beluk ruqyah, termasuk pelanggaran-pelanggaran yang terjadi dalam praktik ruqyah. Penulis sedang menulis buku "Teori dan Fakta : Yang Boleh dan Terlarang Dalam Praktik Ruqyah Syar'iyyah"

c. Ilmu Tentang Jin. Yaitu ilmu tentang hal-hal yang berkaitan dengan dunia jin berdasarkan al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw. 

d. Ilmu Thibbun Nabawi. Yaitu ilmu yang berkaitan dengan pengobatan yang direkomendasikan oleh Nabi Muhammad saw selain ruqyah syar'iyyah seperti bekam, madu, zaitun dan lain sebagainya.

e. Ilmu Kesehatan Umum. Hal ini diharapkan agar seorang peruqyah juga bersikap objektif dalam melihat keluhan pasiennya. Jangan sampai, gangguan medis divonis sebagai gangguan jin atau sihir. 

        Seluruh ilmu-ilmu yang telah dipelajari dan dikuasai, harus dibuktikan dengan tindakan nyata, yaitu dengan menjaga dan memperbanyak ibadah kepada Allah swt. Bukan beribadah saja tanpa didasari ilmu. Setan tidak takut dengan ahli ibadah yang kosong jiwanya dari ilmu-ilmu syar'i. Oleh karena itu, seorang peruqyah mesti berupaya memperkaya diri dengan ilmu dan wawasan yang terkait dengan profesinya dan harus membentengi diri dengan ibadahnya.

sumber : 
http://ruqyahiman.blogspot.com/2012/05/ruqyah-bukan-sekedar-membaca-ayat-oleh.html

Perdana Akhmad, S.Psi

Seorang Praktisi Ruqyah yang (Dengan Idzin Allah SWT) Akan Membagi Ilmu dan Seni Pendayagunaan Energi Ruqyah Keseluruh Umat Islam NO.Telp:081379666696 Pin BlackBerry : 2A22C8EA

5 Komentar

  1. assalamualaikum .........saya minta tolong ..brikan hadist tentang ruqyah.......!

    BalasHapus
  2. assalamu'alaikum...pa ustadz yang terhormat saya mohon ijin apabila saya mendownload di blog ini.. mohon di ikhlaskan.......

    BalasHapus
  3. Assalamu alaikum
    Pak ustad yg terhormat
    Apakah boleh ayat ayat ruqyah dibunyikan dimalam hari

    BalasHapus
  4. malam pak ustad,kalo mendengarkan ayat ruqyah buat sendiri,apa syetan yg di diri kita bisa ilang,apa hrs di rukyah scra lgsg? wslm

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak