About Quranic Healing

Apakah Teknologi Penyembuhan Qur’ani (Quranic Healing Technology) itu?

Quranic Healing Technology (Teknologi Pengobatan Qur’ani / Terapi Ruqyah) adalah pengembangan Ilmu dan seni penyembuhan dari segala macam penyakit baik fisik, psikis, gangguan makhluk halus maupun serangan sihir yang telah diajarkan oleh Rasulullah. Selain itu Quranic Healing Technology juga merupakan tehnik perlawanan, perlindungan dan pembentengan diri dari segala macam mara bahaya yang bersifat fisik, maupun psikis.

“Penyembuhan Qur`ani sumber utama kekuatannya adalah sebentuk do`a yang dalam bahasa Arab biasa disebut sebagai Ruqyah/mantra yang dikumpulan dari ayat-ayat Al Qur`an ataupun do`a-do`a yang diajarkan syariat. Dengan harapan menjadi ikhtiar untuk kesembuhan dari berbagai gangguan penyakit.

Karena do’a  ini merupakan senjata yang banyak dilupakan ummat muslim saat ini. Dalam berbagai hadits disebutkan bahwa :
Do`a adalah senjata bagi orang beriman, sebagai tiang agama, serta cahaya bagi langit dan bumi “ (HR Hakim No.1812)
Do`a bermanfaat bagi apa yang sudah terjadi maupun yang belum terjadi. Oleh sebab itu, hendaklah kalian selalu berdoa “. (HR Hakim No.1815)
Selain itu,seperti sabdanya  yang lain: berdo`a adalah obat yang paling mujarab.
Janganlah kalian lemah dalam berdoa, sebab seseorang tidak akan binasa bersama do`a“ (HR Hakim 1818)                    
Allah tidak menurunkan suatu penyakit, kecuali Dia juga menurunkan obatnya“ ( HR Bukhari no.5678 )                           
Setiap penyakit ada obatnya, maka bila obat yang dikonsumsi cocok, niscaya ia akan sembuh dengan izin Allah “ (HR Muslim no.2204)
Sesungguhnya Allah tidak menurunkan penyakit, kecuali Dia juga menurunkan obatnya, diketahui (dimengerti) oleh orang yang mengetahuinya, dan yang tidak dimengerti oleh sebagian orang” ( HR Ahmad no.17988 )
Hal ini juga diperkokoh dengan firman Allah Subhannahu wata’ala :
Dan kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman "( Al isra :82)

Mengapa Banyak Orang Meninggalkan Tehnik Ini dan Tidak Yakin dengan Metode Terapi Al-Quran Ini?
Minimnya pengetahuan ummat Islam tentang Al-Quran menjadikan mereka memposisikan pengobatan ini sebagai pilihan terakhir setelah tidak ada lagi pilihan. Padahal kekayaan khasiat Al-Quran ini mampu menembus batas-batas logika dan ketidak mungkinan.Namun manusia cendrung tidak yakin dengan sebuah metode sebelum adanya fakta ilmiah yang melandasinya, dalam hal ini adalah fakta ilmiah tentang ilmu atau teknologi pengobatan mutakhir dengan Al-Qur’an . Semisal bermunculannya pertanyaan: Apa yang terjadi dalam tubuh pasien yang bisa menghantarkannya pada kesembuhan saat mendengarkan Al-Qur’an ?

Kesemuanya adalah jawaban tuntas atas berbagai pertanyaan-pertanyaan yang tidak bisa dimengerti logika. Semisal pertanyaan; Apa yang dimaksud dengan pengobatan atau Terapi Al-Qur’an  (Quranic Healing Theraphy) itu sendiri?”.
Baik,Quranic Healing Technology” atau Teknologi Penyembuhan Qur’ani ini adalah Ilmu dan Seni Penyembuhan, Pembentengan dan Perlawanan dari  Penyakit Fisik, Psikis, Gangguan Jin dan sihir serta segala mara bahaya.
Bentuk pengobatan atau terapi Al-Qur’an  (Quranic Healing Technology) adalah Terapi menggunakan bacaan Ruqyah dari ayat-ayat Al-Qur’an  dan doa-doa yang ma’tsur (diajarkan oleh Rasulullah ) kepada diri sendiri atau orang lain. Hal itu diulangi beberapa kali sampai terjadi proses penyembuhan (Insya Allah).

Jadi, hal yang mempengaruhi diri sendiri maupun orang lain yang sakit (apapun bentuk penyakitnya baik sakit fisik, psikis, ganggun jin dan serangan sihir) disembuhkan dengan ikhtiar melalui pembacaan ayat  Al-Qur’an  dan doa-doa yang disyari’ahkan (ada tuntunan dari Rasulullah ).

Pembacaan Al-Qur’an  terdiri dari tiga hal, pertama melalui gelombang suara bacaan Al-Qur’an  yang keluar melalui terapist (healer) yang membacakannya atau dibacakan langsung oleh pasien, ataupun secara tidak langsung yaitu menggunakan rekaman suara yang didengarkan melalui peralatan modern (audio digital).

Selain menggunakan bacaan yang bersumberkan dari Al-Qur’an dan doa-doa yang disyari’ahkan, Quranic Healing Theraphy (Terapi Pengobatan Qur’ani) juga menggunakan metode sentuhan (Healing Touch), metode usapan / sapuan, metode tepukan/ketukan (Tapping), metode pijatan, cengkraman, tusukan, tarikan. Metode hembusan nafas / tiupan yang sinergis dengan lantunan bacaan dari Al-Qur’an dan doa-doa pada saat terapi penyembuhan sedang dilakukan.

Pengobatan Qur`ani Menjembatani Bentangan Jarak Antara TEOLOGI-SAINS-METAFISIKA.

Konsep-konsep keagamaan & filsafat hanyalah barometer yang membimbing kita, tidak peduli dimanapun kita dilahirkan TUHAN telah menyediakan kita dengan barometer-barometer tersebut. Semua agama mengatakan hal yang sama bahwa TERDAPAT SESUATU “DILUAR ” PENGETAHUAN MANUSIA.
Sains telah membuktikan bahwa ketakutan, kecemasan, kekhawatiran dan depresi adalah penyebab munculnya penyakit. Kesalahan serius dalam pikiran bisa menyeret kepada penyakit.
Ayat-ayat Al-Qur`an dan doa-doa yang digunakan dalam pengobatan adalah unsur-unsur metafisika yang akan secara langsung terhubung dengan pusat otak, karena yang memproses fungsi-fungsi non verbal dan emosional adalah bagian otak. Ayat-ayat itu dapat melakukan penyembuhan emosional dan entah bagaimana bahkan meningkatkan kesadaran spiritual. Ayat-ayat penyembuh Al-Qur’an   memiliki suatu keistimewaan yang tidak ditemukan dalam obat-obat kimia, yang hanya diciptakan oleh Allah Subhannahu wata’ala, bukan dibuat di laboratorium. Dalam proses penyembuhan Ayat-ayat tersebut akan membangkitkan energi spiritual yang mampu menyembuhkan rasa sakit, kesedihan dan kegagalan.
Sayangnya ketika kita membicarakan Pengobatan Qur’ani (Quranic Healing) maka masih banyak orang yang membayangkan pengobatan secara supranatural dengan kekuatan hipnotis dengan efek placebo yang tidak ilmiah. Kesembuhan dapat terjadi melalui banyak cara- Sebagiannya telah kita pahami (sudah teruji dan diteliti secara ilmiah) – lainnya baru akan kita pahami dan sisanya tetap belum terungkap.
Sebagai muslim, kesembuhan yang belum terungkap adalah rahmat Allah Subhannahu wata’ala. Sedangkan kesembuhan yang misterius dan tidak bisa dipecahkan dengan “bagaimana” atau “mengapa”,bisa kita rengkuh dan syukuri kewujudannya.

Tujuan dan Manfaat Pengobatan Qur`ani.
Selain visi besar yang penulis harapkan, setidaknya ada tiga hal yang menjadi tujuan sosialisasi Terapi Qurani ini.
Yang pertama, membantu memberikan jalan keluar yang Islami kepada orang-orang yang sedang mengalami permasalahan hidup, baik berupa penyakit alamiah maupun penyakit akibat sihir agar terhindar dan terlepas dari tipu daya syaitan (Talbis syaiton) berupa khurafat [1] dan bid`ah dhalalah [2].
Kedua, mengajak orang-orang yang belum mengetahui jalan syariat diantara saudara-saudara kita agar menyelesaikan masalahnya secara cerdas dengan kembali kepada Al-Qur`an yang dapat melindungi seseorang dari hal-hal negatif yang mengancam.
Ketiga, menyelesaikan masalah dengan tidak menimbulkan masalah baru berupa Fitnah yang menimpa hati berupa Fitnah syahwat dan syubhat [3], Fitnah kesalahan dan kesesatan, Fitnah maksiat dan bid`ah, Fitnah kezoliman dan kebodohan yang mengakibatkan rusaknya Ilmu, pandangan, pengetahuan dan Keyakinan kepada Allah Subhannahu wata’ala.

Mengapa Harus Pengobatan Qur`ani ?
Imam Ibnul Qayyim al Jauzi, semoga Allah merahmatinya mengatakan,”Al-Qur`an adalah obat penyembuh yang paling sempurna bagi semua penyakit jiwa dan raga, serta penyakit dunia dan akhirat. Tapi tidak setiap orang layak mendapat taufik dari Allah Subhannahu wata’ala  untuk melakukan pengobatan dengan Al-Qur`an! Namun jika orang yang sakit mengobati penyakitnya dengan Al-Qur`an dengan penuh keimanan dan kesungguhan hati, penyerahan total kepada Allah Subhannahu wata’ala , keyakinan yang penuh menyeluruh,serta memenuhi semua persyaratan yang lainnya, niscaya tidak pernah ada penyakit yang mampu mengalahkannya…” demikian pendapat Ulama besar tersebut tentang manfaat ayat-ayat Al-Qur`an.
Sungguh! kita telah membuang begitu banyak hal berharga dalam hidup kita,harta, fikiran, dan energi kita untuk menyembuhkan berbagai penyakit fisik dan jiwa melalui berbagai macam rumah sakit dan klinik dari dalam negeri hingga ke luar negeri. Tapi sedikit  diantara kita yang berpikir untuk melakukan usahaselain usaha medis, yang justru, boleh jadi merupakan sarana penyembuh yang paling hakiki yang hanya membutuhkan sedikit waktu dan tenaga.


Bagaimana Bisa Al-Qur`an Menjadi Penyembuh Terhadap Tubuh Manusia ?
Dalilnya adalah seperti yang dijelaskan oleh  firman Allah Subhannahu wata’ala  dalam Al-Qur`an surat Al Isra`: 82 yang berbunyi:
Dan kami turunkan dari Al-Qur`an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman…“
Kata Min dalam ayat Al-Qur`an tersebut merupakan penjelasan tentang jenis sehingga ia berarti bahwa Al-Qur`an itu seluruhnya merupakan obat penyembuh.
Jadi Al-Qur`an adalah obat, bisa sebagai penyembuh. Salah satu buktinya adalah sebuah riwayat dari  Imam Bukhori bahwa salah seorang sahabat Nabi bernama Abu said Al Qudri membacakan surat Al Fatihah (Ummul Qur`an) kepada seseorang yang digigit ular dan ternyata pulih kesehatannya.
Perhatikan, Al Fatihah terdiri dari 7 ayat. Bukankah seperti yang kita kenal secara empiris bahwa angka 7 banyak mewakili hal-hal yang kita kenal sehari-hari, sebagai contoh: 7 keajaiban dunia, 7 warna pelangi , 7 lapis langit, 7 lapis kulit bumi, 7 hari, 7 tangga nada, ph 7 dan sebagainya. Jadi dengan membaca 7 ayat Al Fatihah sama dengan mengeluarkan 7 nada “SUARA“ayat-ayat suci Allah Subhannahu wata’ala  berupa “ GELOMBANG “ yang mengandung ayat-ayat suci yang menghasilkan suatu ENERGI penyembuhan dari ayat-ayat suciyang diperlukan tubuh  yang dalam keadaan tidak setimbang.

Skema Penyembuhan:   
SUARA (Al-Qur`an)   ---->    GELOMBANG ( Ilahiyah)  ------>   ENERGI (Penyembuhan).

Disini terjadi terapi bioelektrik + bioheat, yang bisa dipancarkan melalui tangan (jari-jari / telapak tangan), atau berupa vocal-suara atau dengan pikiran (gelombang otak). Gelombang energi tersebut akan menembus ruang dan waktu menuju sasaran jauh (distance healing) atau dekat.Gelombang-gelombang tersebut menembus tubuh dan menyebabkan normalisasi (kondisi setimbang) kimia di dalam tubuh (Ph=7), sehingga tubuh menjadi sehat kembali. Suatu kesetimbangan “kimiawi“ secara proses faal anatomi dan kejiwaan.

Apa  Pengaruh Al-Qur`an Terhadap Organ Tubuh? Terus Apa Bisa Diukur?
Secara medis telah dinyatakan bahwa tegang dan cemas bisa mengarah kepada pengurangan (defisiensi) kekebalan tubuh manusia  terhadap  penyakit. Semakin tidak stabil (tidak setimbang) kondisi kejiwaan dan kegelisahan seseorang, maka semakin terbuka peluang / rentan orang tersebut  terserang penyakit. Pengaruh Al-Qur`an adalah mengembalikan ketidak setimbangan tersebut hingga mengarah kepada peningkatan system  kekebalan dan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Tubuh menjadi sehat dan  kuat terhadap serangan penyakit.
Dr. Ahmed El Kadi di  Missouri, USA melakukan riset terhadap pengaruh Al-Qur`an terhadap tubuh manusia. Penelitian dan pengukuran ini dilakukan terhadap 3 kelompok manusia:
1.        Muslim yang bisa berbahasa Arab.
2.        Muslim yang tidak bisa berbahasa Arab
3.        Non-Muslim yang tidak bisa berbahasa Arab.
Pengaruh ini diukur dan dicatat dengan menggunakan seperangkat peralatan elektronik perangkat studi dan evaluasi terhadap tekanan syaraf yang ditambah dengan komputer jenis Medax 2002 (Medical Data Exuizin) yang ditemukan dan dikembangkan oleh Pusat Studi Kesehatan Univ. Boston dan Perusahaan Dafikon di Boston.
Perangkat ini mengevaluasi respon-respon perbuatan yang menunjukkan adanya ketegangan melalui salah satu dari dua hal:
1.        Perubahan gerak nafas secara langsung melalui komputer.
2.        Pengawasan melalui alat evaluasi perubahan-perubahan fisiologis pada tubuh.
Pada semua kelompok responden tersebut dibacakan sepotong ayat Al-Qur’an   dalam bahasa Arab dan kemudian dibacakan terjemahnya dalam bahasa Inggris. Dan pada setiap kelompok ini diperoleh data adanya dampak yang bisa ditunjukkan tentang Al-Qur’an, yaitu 97% percobaan berhasil menemukan perubahan dampak tersebut. Dan dampak ini terlihat pada perubahan fisiologis yang ditunjukkan oleh menurunnya kadar tekanan pada syaraf secara spontanitas. Ini terlihat pada perubahan energi listrik pada otot-otot pada organ tubuh. Dan perubah-perubahan yang terjadi pada kulit karena energi listrik, dan perubahan pada peredaran darah, perubahan detak jantung, volume darah mengalir pada kulit, dan suhu badan. Dan semua perubahan ini menunjukan bahwasanya ada perubahan pada organ-organ syaraf otak secara langsung dan sekaligus mempengaruhi organ tubuh lainnya.
Jadi dari riset yang dilakukan oleh Dr. Ahmed El Kadi ternyata diketahui pengaruh Al-Qur`an bisa diukur dan bisa  menurunkan ketegangan syaraf yang akan menyebabkan seluruh badannya akan segar kembali, stamina tubuh membaik dan akan menghalau berbagai penyakit atau mengobatinya.

Jangkauan Pengobatan Qur`ani (Quranic Healing).
Selain untuk penyembuhan berbagai penyakit fisik, psikis, gangguan jin dan sihir juga bertujuan untuk menolak bala sebelum terjadi dan melindungi orang-orang/suatu tempat/benda dari bahaya yang mengancam, jangkauan pengobatan dengan Al-Quran ini sangat luas dan tidak terbatas.

Pengobatan Qurani tidak terbatas pada penyakit fisik, penyakit sihir yang nampak pada fisik , tapi juga hal hal yang bersifat psychologis. Karena gelombang suara yang dipancarkan ini langsung menembus hati yang menjadi titik pusat penyakit, sehingga dengan izin Allah Subhannahu wata’ala  sebagian besar penyakit akut seperti skizophrenia (penyakit gila) juga sel-sel kanker yang diakibatkan oleh sihir bisa dihancurkan.


Tingkat Kerberhasilannya Teknologi Pengobatan Qur’ani (Quranic Healing Technology)
Pada hakikatnya, kesembuhan adalah dari Allah Subhannahu wata’ala  dan disisi lain kita diwajibkan untuk berikhtiar. Pengobatan ini pun bersifat ikhtiar yang keberhasilannya relatif, tergantung pada tingkat keyakinan si pelaku, baik si sakit atau si penyembuh (healer) selama proses penyembuhan itu. Jika si sakit tidak layak menerima penyembuhan dan si penyembuh tidak mampu memberikan pengaruh apa-apa maka kesembuhan tidak akan terjadi. Kesembuhan hanya akan terjadi bila :
1.        Ada kesesuaian obat dengan penyakit.
2.        Kesungguhan orang yang mengobati dan orang yang diobati bisa menerimanya.
Selain hal diatas, ada hal-hal teknis yang menjadi kunci keberhasilan praktisi. Insya Allah akan dibahas secara mendetails di bahasan khusus selanjutnya di buku tercinta ini.

Penyakit dan Kasus Apa Saja yang Sudah Berhasil Disembuhkan ?
Berdasarkan pengalaman yang ditemui, Terapist banyak menangani kasus-kasus penyakit pasien yang sudah hopeless atau tidak bisa diobati lagi oleh Paramedis dan sudah banyak membuang begitu banyak harta, tenaga dan waktu untuk menyembuhkan  penyakitnya  ke  berbagai macam rumah sakit dan klinik di dalam maupun di luar negri.
  1. Penyakit/keluhan yang berhasil diobati berdasarkan pengakuan dari para penderita, misalnya;
  2. Infeksi saluran kencing, keluhan sering buang air kecil setiap malam,sampai 20 x dalam semalam.
  3. Gejala stroke, keluhan tangan sakit, badan lumpuh sebelah.
  4. Sering muntah-muntah, padahal sudah berobat ke Rumah Sakit.
  5. Sakit jantung, jalan enggak kuat, nafas pendek, kaki bengkak-bengkak.
  6. Vertigo yang tidak kunjung sembuh walau sudah berobat ke dokter spesialis.
  7. Sesak nafas dan badan pegal yang tidak kunjung sembuh.
  8. Tidak bisa menstruasi lagi  padahal umur masih muda belia.
  9. Sakit gigi terus, padahal sudah ke dokter gigi.
  10. Sering sakit-sakitan tanpa sebab, padahal sudah ke dokter.
  11. Luka operasi yang tidak sembuh-sembuh.
  12. Gangguan jiwa.
  13. Termasuk penyakit-penyakit yang secara uji klinis medis tidak bisa dijelaskan (sihir, santet, teluh, guna-guna, gangguan dan serangan jin).
  14. Eksim
  15. Mandul (sulit mendapat keturunan) padahal suami-istri itu dinyatakan subur atau tidak ada gangguan secara medis.
  16. Penyakit akut sejenis kanker kulit dan kanker paru akut.
  17. Dan penyakit lain yang tidak terdeteksi dokter.

Apakah Pengobatan Qur`ani Hanya Terbatas Pada Kelompok Muslim Saja?
Penyembuhan ini tidak terbatas pada satu kelompok tertentu (Muslim) saja,tapi untuk segenap manusia yang memerlukan manfaatnya. Hal ini sudah dibuktikan dengan hasil penelitian dari Dr. Ahmed El Kadi terhadap kelompok responden Muslim dan Non-Muslim. Juga  sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur`an surat Yunus : 57
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit  ( yang berada) dalam dada… “
Bahkan penulis pun pernah menemui pasien non-muslim yang memiliki banyak “Audio Mp3 ruqyah” di laptopnya. Selain daripada itu, praktisi Quranic Healing menemukan sebuah kondisi menakjubkan dimana seorang “spiritual journey” (seseorang yang pindah-pindah agama) dan otaknya dipenuhi keresahan dan keraguan atas Islam yang mereka peluk dan kemudian ditemukan terkena gangguan sihir dari perbuatan jin. Alhamdulillah sembuh dan kembali memeluk Islam setelah berpuluh tahun terlunta di agama budha, katholik dan Kristen.

Pengobatan Qur`ani Bisa Disinergikan Dengan Pengobatan Kedokteran Modern.
Dari beberapa pengalaman praktik dan keterangan diberbagai tulisan para ahli diketahui bahwa kedokteran modern dengan berbagai cabangnya dan do`a (Pengobatan Qur`ani) adalah pasangan sarana yang ampuh untuk  menyembuhkan jasmaniyah dan ruhaniyah manusia. Kondisi tubuh, intelektualitas dan jiwa manusia saling berkaitan dan menjadi pusat kepuasan hidup.

Dunia pengobatan sedang berjalan kepada asalnya, yakni pengobatan yang holistik, yang menyembuhkan manusia sebagai insan yang utuh, tidak terbelah-belah. Manusia modern yang terpecah antara jasad material dengan ruhani yang spiritual akhirnya menemukan momentum untuk menyatukan kedua sisi ini. Begitupun dunia kedokteran, harus mulai membuat dunianya lebih utuh, memandang manusia bukan lagi seonggok jasad wadag (badan) dengan instrumen organ, jaringan dan sel yang hidup karena aktifitas kelistrikan yang fisikal, enzim dan hormon yang kimiawi semata. Lihatlah lebih utuh, bahwa manusia adalah sesuatu yang hebat yang dikaruniai Allah Subhannahu wata’ala  jasad, ruh dan akal.

Salah satu kecenderungan baik ini saya lihat dalam tulisan Larry Dossey MD seorang dokter Amerika yang sedang mengembangkan perspektif kedokteran yang lebih luas dari sekedar kamar operasi dan kapsul farmasi. Seperti pada umumnya dokter yang mengenyam pendidikan kedokteran sekuler, pada awalnya ia menganggap bahwa doa tak ubahnya tahayul. namun setelah berpuluh tahun praktik dan meneliti, ia tiba pada sebuah kesimpulan yang mengubah pandangannya itu, bahwa secara ilmiah doa memiliki kekuatan menyembuhkan. Ia kemudian menulis buku yang terkenal itu: "The Healing Words" (Kata-kata yang Menyembuhkan) yang pada kata pengantarnya ia katakan bahwa dengan memasukkan seni penyembuhan yang memperhatikan segi spiritual ke dalam dunia kedokteran, buku ini akan membuka jalan menuju suatu ilmu kedokteran yang lebih efektif dan manusiawi. [4]

Boleh saja kalangan dokter yang lain meremehkan statemen ini, dengan berpendapat bahwa penelitian-penelitian yang dilakukan untuk menunjukkan manfaat doa itu metodologinya payah, rancangan dan pengamatannya jelek sehingga hasilnya pun ecek-ecek. Tapi coba simak dulu fakta ini: Hingga tahun 1993 para peneliti telah melakukan studi terkontrol sebanyak 131 bahkan dengan rancangan penelitian terakurat: Double Blind Randomized Control Trial. Lima puluh enam kajian ini memperlihatkan hasil-hasil yang signifikan secara statistik pada p<0,01>, sedangkan 21 studi memperlihatkan signifikansi p<0,05>. Percobaan ini terkait dengan pengaruh doa terhadap enzim, ragi, bakteri, tumbuhan dan hewan serta manusia. Apabila masih dipertanyakan kualitasnya, maka harap dicatat: 10 di antaranya adalah disertasi doktoral, 2 tesis magister dan sisanya terpublikasi dalam berbagai jurnal kedokteran ternama.

Masaru Emoto dalam bukunya The True Power of Water membuktikan sekali lagi secara ilmiah dan dapat dipertanggung jawabkan betapa kata-kata yang baik mampu merubah bentuk molekul air yang semula berantakan menjadi kristal hexagonal yang indah, dan sebaliknya kata-kata negatif membuat bentuk yang buruk. Secara hipotetik sangat mungkin tubuh manusia yang antara 80 - 90 % nya adalah air memiliki respon terhadap kata-kata. Dan kita sangat berhak untuk membuktikannya.

Agaknya para dokter harus membuka mata dan memberikan ruang bagi doa untuk menyembuhkan pasiennya. Jadi, tak usah segan untuk mendoakan pasien dan yang lebih penting adalah memotivasi pasien untuk mengerahkan kekayaan penyembuhan yang telah ia miliki, ialah do'a. Berilah senyum yang menyembuhkan, dan kata-kata yang menyembuhkan. Sebuah wajah dari cinta.

Sumber Kekuatan dan Bentuk Energi Ruqyah pada Penyembuhan Qur’ani (Quranic Healing Energy)

Definisi energi (kamus Besar bahasa Indonesia) adalah daya kerja atau tenaga. Energi berasal dari bahasa Yunani “energia” yaitu kemampuan untuk melakukan usaha. Maka energi Ruqyah memiliki pengertian kemampuan melakukan usaha (Penyembuhan, Pembentengan, Perlawanandari  Penyakit Fisik, Psikis, Gangguan Jin, Serangan Sihir dan Segala Mara Bahaya) hingga menghasilkan daya kerja, kekuatan atau tenaga yang bersumber dari Al-Qur’an   dan doa yang disyari’ahkan.

Bentuk Daya dan Kekuatan (energi) Pada Penyembuhan Qur’ani (Quranic Healing)
Ada Lima bentuk Energi Ruqyah yang saya jelaskan sebagai berikut:

1. Energi Ruqyah Adalah Pertolongan Allah Subhannahu wata’ala
Hakikatnya daya dan kekuatan yang dihasilkan dari Terapi Penyembuhan Qur’ani berasal dari pertolongan Allah Subhannahu wata’ala  semata.
Dari Anas bin Malik berkata, “Adalah Rasulullah , apabila menghadapi suatu masalah, beliau berdoa,”Wahai Yang Maha Hidup Kekal, Yang terus menerus mengurus (mahluk-Nya), hanya dengan rahmat-Mu saja, saya meminta pertolongan.” [5]. Bentuk pertolongan Allah Subhannahu wata’ala  sangat banyak yang tidak dapat kita perkirakan dan fikirkan.

2. Energi Ruqyah Adalah Nur Syifa atau Light Healing/Cahaya Penyembuh.
Energi Penyembuhan Qur’ani berbentuk seberkas cahaya penyembuh yang terpancar ketika seorang praktisi membaca ayat suci Al-Qur’an maupun doa-doa yang disyari’ahkan. Dalilnya adalah:
“Sesungguhnya Al-Qur’an   itu adalah panggilan dari Allah, maka terimalah panggilan-Nya semampu kalian. Al-Qur’an ini adalah tali Allah. Cahaya yang terang, dan syifa’ (obat) yang bermanfaat.” (HR.Imam Al-Hakim dalam hadits yang penjang)
“Bacalah Al-Qur’an  , karena sesungguhnya ia akan menjadi cahaya bagimu di bumi dan menjadi simpanan di langit.” (Ibnu Habban dalam hadits yang panjang)
“Doa adalah senjata seorang Mukmin dan tiang (pilar) agama serta cahaya langit dan bumi.” (HR Abu Ya’la)

3.     Energi Ruqyah adalah Gelombang Suara Ilahiyah
Setiap suara atau sumber bunyi memiliki frekuensi dan panjang gelombang tertentu. Maka bacaan Al-Qur’an  yang dibaca dengan tartil (membaca perlahan-lahan) yang bagus dan sesuai dengan tajwid (menyampaikan dengan sebaik-baiknya dan sempurna dari tiap-tiap bacaan ayat al-Quran) memiliki frekuensi dan panjang gelombang yang mampu mempengaruhi otak secara positif dan mengembalikan keseimbangan dalam tubuh.
Bacaan Al-Qur’an   memiliki efek yang sangat baik untuk tubuh, seperti memberikan efek menenangkan, meningkatkan kreativitas, meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan kemampuan konsentrasi, menyembuhkan berbagai penyakit, menciptakan suasana damai dan meredakan ketegangan saraf otak, meredakan kegelisahan, mengatasi rasa takut, memperkuat kepribadian, meningkatkan kemampuan berbahasa, dan lain sebagainya.
Pada asalnya, milyaran sel saraf dalam otak manusia bergetar secara konstan.  Sel ini berisi program yang rumit dimana milyar sel-sel di sekitar berinteraksi dalam sebuah koordinasi yang luar biasa yang menunjukkan kebesaran Allah Subhannahu wata’ala .
Seorang peneliti bernama Enrick William Duve menemukan bahwa otak bereaksi terhadap gelombang suara tertentu. Dan gelombang tersebut dapat berpengaruh secara positif dan negatif. Ketika beredar informasi bahwa musik klasik berpengaruh terhadap perkembangan otak manusia, banyak kalangan menggunakan musik klasik sebagai obat terapi.
Tapi, Al-Qur’an tetaplah obat yang terbaik. Terapi dengan Al-Qur’an terbukti mampu meningkatkan kecerdasan, menenangkan jiwa, menyembuhkan berbagai penyakit dan lain sebagainya. Ini dikarenakan frekuensi gelombang bacaan Al-Qur’an   memiliki kemampuan untuk memprogram ulang sel-sel otak, meningkatkan kemampuan, serta menyeimbangkannya.

4.     Energi Ruqyah adalah Senjata dan Benteng Ilahiyah
“Doa adalah senjata seorang Mukmin dan tiang (pilar) agama serta cahaya langit dan bumi.” (HR Abu Ya’la)
Gelombang energi yang terpancar dari hasil pembacaan ayat suci Al-Qur’an  dan doa-doa akan menjadi senjata ampuh untuk mengusir,  mengancurkan dan perlindungan dari semua macam penyakit dalam tubuh baik bersifat fisik ( bakteri merugikan, kuman penyakit, virus berbahaya, sel kanker. Beragam racun kimiawi atau alami dan lain sebagainya)  maupun non fisik ( racun sihir, jin, beragam energi negatif).
Selain itu juga bisa menjadi senjata perlawanan dan perlindungan ketika menghadapi serangan  baik bersifat fisik (perkelahian, perampokan, pencurian dan lain sebagainya) maupun non fisik (serangan santet, guna-guna, sihir, serangan jin dan lain sebagainya).

5.     Wallahu a’lam.
Masih banyak lagi bentuk daya dan kekuatan (energi) Ruqyah yang belum diketahui secara ilmiah yang masih terus dikaji dan diteliti para ilmuan.

Kelebihan Teknologi Penyembuhan Qur’ani  (Quranic Healing Technology)

1.   Ada dalinya dari Al-Qur’an   dan Sunnah Nabi
Penyembuhan Qur’ani adalah obat dari segala macam penyakit, sebagaimana Allah Subhannahu wata’ala  berfirman dalam Surat Al Isra’ ayat 82 :
“Dan kami turunkan Al-Qur’an  yang dia itu sebagai obat dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.”
Dan Allah Subhannahu wata’ala  berfirman dalam surat Fushshilat ayat 44 :
Katakanlah : Dia (Al-Qur’an ) bagi orang-orang yang beriman sebagai petunjuk dan obat.”
Rasulullah memperbolehkan umatnya melakukan Terapi Penyembuhan Qur’ani (terapi ruqyah) asal tidak mengandung kesyirikan sebagaimana dikisahkan ada beberapa orang yang menemui Rasulullah . Berkata kepada beliau Rasulullah . “Wahai Rasulullah , sesungguhnya kami dulu pada masa jahiliyah pernah meruqyah”. Maka Beliau pun bersabda: “Perlihatkanlah kepadaku ruqyah kalian,  tidak ada masalah dengan ruqyah selama tidak mengandung kesyirikan”.  (hadits ini diriwayatkan oleh imam Muslim dalam kitab as-Salaam (64). An-Nawawi (XIV/187).

2.   Mendapatkan pahala dari Allah Subhannahu wata’ala.
“Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu‘anhu berkata: “Rasulullah bersabda: “Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan الم satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf.” (HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 6469)
Dan hadits ini sangat menunjukan dengan jelas, bahwa muslim siapapun yang membaca Al-Quran baik paham atau tidak paham, maka dia akan mendapatkan ganjaran pahala sebagaimana yang dijanjikan. Dan sesungguhnya kemuliaan Allah Subhannahu wata’ala  itu Maha Luas, meliputi seluruh makhluk, baik orang Arab atau ‘Ajam (yang bukan Arab), baik yang bisa bahasa Arab atau tidak.

3.   Mendapatkan Syafa’at dari Allah Subhannahu wata’ala.
Para quranic healer (Penyembuh Qur’ani) Insya Allah akan mendapatkan syafa’at pada hari kiamat sebab sehari-harinya selalu membaca Al-Qur’an. “Abu Umamah Al Bahily radhiyallahu ‘anhu berkata: “Aku telah mendengar Rasulullah bersabda: “Bacalah Al-Quran karena sesungguhnya dia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at kepada orang yang membacanya” (HR. Muslim).

4.   Mendapat pertolongan dari Allah Ta’ala
Ada banyak sekali bentuk dzikir dan doa yang bersumberkan dari bacaan Al-Qur’an   dan doa-doa yang disyari’ahkan untuk mendapatkan pertolongan Allah dari segala kesulitan yang menerpa.

5.   Didampingi Malaikat
Para Praktisi Quranic Healing yang membaca ayat suci Al-Qur’an   dan doa-doa yang disyari’ahkan akan selalu bersama malaikat yang mulia. “Aisyah Radiyallahu Anhadhiyallahu ‘anha meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda: “Seorang yang lancar membaca Al-Quran akan bersama para malaikat yang mulia dan senantiasa selalu taat kepada Allah, adapun yang membaca Al-Quran dan terbata-bata di dalamnya dan sulit atasnya bacaan tersebut maka baginya dua pahala” (HR. Muslim).

6.   Quranic Healing  sangat simpel, mudah dan praktis
Melakukan Terapi Quranic Healing sangat mudah dan gampang. Anda hanya perlu menempelkan tangan anda pada tempat yang sakit lalu membaca doa-doa yang disyari’ahkan atau cukup meniup ditempat yang sakit dan biarkan gelombang energi Ilahiyah “ mengalir”. Selain itu anda bisa mendapatkan gelombang energi penyembuhan hanya dengan mendengarkan rekaman lantunan ayat suci Al-Qur’an   dan doa-doa yang dapat anda dengarkan kapan saja dan dimana saja.
Quranic Healing adalah teknik penyembuhan Ilahiyah yang unik karena tidak membutuhkan latihan berat untuk menguasainya dan tidak membutuhkan konsentrasi penuh dalam aplikasinya. Akan tetapi anda masih tetap harus memusatkan perhatian anda pada proses penyembuhan itu sendiri untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Perlu waktu dan latihan yang cukup intensif agar kemampuan penyembuhan anda meningkat.

7.   Anda tersembuhkan pada waktu menyembuhkan
Hal yang penting dalam Quranic Healing  adalah ketika anda menyembuhkan orang lain, anda juga ikut tersembuhkan. Anda menerima ketika anda memberi. Ketika anda mengalirkan gelombang energi Ilahiyah ke pasien anda, energi didalam tubuh anda turut dikuatkan. Ini membuat tubuh dan pikiran anda tersembuhkan lebih cepat daripada anda melakukan penyembuhan kepada diri anda sendiri.

8.   Quranic Healing penunjang perawatan medis
Quranic Healing tidak bertentangan dengan ilmu pengobatan modern. Walaupun berbeda, Quranic Healing dan ilmu pengobatan modern dapat saling melengkapi. Ilmu pengobatan modern telah mencapai kemajuan yang sangat tinggi jika dibarengi dengan Terapi Penyembuhan Qur’ani dengan membaca ayat suci Al-Qur’an   dan doa-doa akan menghasilkan energi yang memperkuat sistem ketahanan tubuh (imunitas) dengan meningkatkan level energi dalam tubuh. Disini kita dapat melihat bahwa Quranic Healing dan ilmu pengobatan modern saling melengkapi.

9.   Quranic Healing  dapat digabung dengan tehnik penyembuhan lain
Terapi Quranic Healing sangat bersinergi dengan penyembuhan alamiyah lainnya sebab Rasulullah selain menggunakan terapi Quranic Healing juga mengkombinasikannya dengan pengobatan alami untuk menyembuhkan segala macam penyakit. Hal ini sudah dijelaskan oleh Ibnu Qayyim Al jauziah dalam kitab At Tibbun Nabawi menyebutkan, bahwa pengobatan yang dilakukan Rasulullah terhadap suatu penyakit ada tiga bentuk. Yaitu dengan pengobatan alami, pengobatan Ilahi (Quranic Healing) dan dengan gabungan dari keduanya.

10.    Meningkatkan kemampuan penyembuhan dengan melakukan penyembuhan
Didalam praktek Penyembuhan Qur’ani, anda dapat meningkatkan kemampuan penyembuhan anda dengan melakukan penyembuhan kepada orang lain. Semakin banyak yang anda layani, maka kemampuan penyembuhan anda akan semakin meningkat.

11. Energi Quranic Healing menyembuhkan dari akar penyakit.
Quranic Healing menyembuhkan penyakit anda langsung dari sumber penyakitnya. Jadi anda tidak perlu kuatir dan ragu jika tidak mendapatkan hasil yang cepat. Gelombang energi Ilahiyah secara otomatis mencari sumber penyakit dan menyembuhkannya.

12. Quranic Healing mengeluarkan semua timbunan emosi dan energi negatif
Bacaan Al-Qur`an memiliki efek yang sangat baik untuk tubuh, seperti memberikan efek ketenangan, meningkatkan kreativitas, meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan kemampuan konsentrasi, meningkatkan kecerdasan seorang anak, menyembuhkan berbagai penyakit, menciptakan suasana damai dan meredakan ketegangan saraf otak, meredakan kegelisahan, mengatasi rasa takut, memperkuat kepribadian, meningkatkan kemampuan berbahasa, dan sebagainya. Hal ini dikarenakan frekuensi gelombang bacaan Al-Qur`an memiliki kemampuan untuk memprogram ulang sel-sel otak, meningkatkan kemampuan, serta menyeimbangkannya.

13. Hasilnya dapat seketika diijabah (dikabulkan) oleh Allah Subhannahu wata’ala.
Bagi Praktisi Quranic Healing yang sering menerapi pasien yang menderita penyakit tertentu sering mengalami fenomena mengagumkan, dimana pasien akan langsung mendapatkan reaksi penyembuhan secara seketika. Anda dan pasien anda dapat merasakan sensasi yang menarik ketika anda melakukan terapi Quranic Healing.

14. Tidak memerlukan attunement, inisiasi, pengisian, atau ritual tertentu.
Quranic Healing adalah nafas hidup umat muslim, semua umat muslim bisa melakukan terapi ini. Tidak diperlukan inisiasi, pembukaan ataupun attunement (penyelarasan energi), sebab akses gelombang energi ilahiyah pada terapi Quranic Healing sesungguhnya sudah kita akses dalam kehidupan sehari-hari maupun pada saat kita beribadah kepada Allah Subhannahu wata’ala
Walaupun sangat mudah dan gampang, Quranic Healing adalah teknik penyembuhan yang hanya dapat dipahami jika anda sering mempraktekkannya. Semakin anda sering mempraktekkannya, semakin banyak mujizat penyembuhan yang anda temukan.

15.    Setiap umat muslim siapapun orangnya bisa melakukannya
Selama bisa membaca dan hapal ayat suci Al-Qur’an maupun doa-doa yang disyari’ahkan atau mampu mendengar lantunan ayat suci Al-Qur’an   maka setiap orang baik anak kecil, remaja, dewasa maupun lansia dapat melakukan terapi penyembuhan Qur’ani.

16.    Sudah diteliti secara ilmiah   
Mu’jizat bacaan Al-Qur’an   dan doa-doa yang disyari’ahkan untuk mengobati beragam penyakit baik penyakit fisik maupun psikis sudah diteliti secara ilmiah dan para peneliti sudah membuktikannya dalam bergam penelitian ilmiah yang telah dilakukan.

17.    Sarana Dakwah Tauhid
Tauhid adalah inti dakwah para Rasul, dari Rasul yang pertama sampai Rasul yang terakhir. Allah Subhannahu wata’ala  berfirman, “Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): ‘Sembahlah Allah Subhannahu wata’ala  saja, dan jauhilah Thaghut’.” (An Nahl: 36)

Missi utama Praktisi Quranic Healing adalah dakwah tauhid, karena dakwah tauhid adalah dakwah yang menyeru kepada derajat iman yang paling tinggi. Sebagaimana di nyatakan oleh Rasulullah : “Iman itu ada tujuh puluh atau enam puluh lebih cabang yang paling utama adalah kalimat Laa ilaha illallah, dan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan. Dan malu adalah salah satu cabang keimanan.” (HR. Muslim).

Tiga Komponen Penting Quranic Healing Theraphy (Terapi Penyembuhan Qur’ani)

Efektifitas dan besarnya tingkat kesembuhan untuk mengobati berbagai macam penyakit (fisik, psikis, gangguan jin dan serangan sihir) dengan menggunakan Quranic Healing Theraphy (Terapi penyembuhan Qur’ani / terapi ruqyah) adalah dengan niat untuk menyembuhkan, dengan disertai kunci keikhlasan dan kepasrahan, keyakinan dan juga ketakwaan kepada Allah Subhannahu wata’ala  dengan menggunakan Password ayat suci Al-Qur’an   dan doa-doa yang disyari’ahkan. Penjelasannya adalah :

1.   Kekuatan Niat  (The Power of Intention)
Segala keberadaan di alam semesta ini terbentuk dari satu kekuatan, itulah kekuatan niat. Tanpa adanya niat maka tak akan ada keberadaan. Niat adalah sebuah potensi yang dapat menggerakkan dan mewujudkan apapun yang kita inginkan, entah itu adalah cita-cita, kekayaan, hubungan yang harmonis, kedamaian bahkan kesehatan.
Imam Ibnul Qayyim berkata, ”Niat adalah ruh amal, inti dan sendinya. Amal itu mengikuti niat. Amal menjadi benar karena niat yang benar. Dan amal menjadi rusak karena niat yang rusak. [1].

Rasulullah telah menyampaikan dua kalimat yang sangat dalam maknanya, yaitu, sesungguhnya amal-amal bergantung kepada niat dan seseorang memperoleh apa yang diniatkan. Dalam kalimat pertama, beliau Rasulullah menjelaskan, amal tidak ada artinya tanpa ada niat. Sedangkan dalam kalimat kedua, Rasulullah menjelaskan, orang yang melakukan suatu amal, ia tidak memperoleh apa-apa kecuali menurut niatnya.

Segala sesuatu tergerak dari niat. Dengan kuatnya niat akan menggerakan pikiran dan tindakan ke arah tujuan yang kita inginkan. Ini sesuai dengan hadist nabi “Innamal A’malu binniyaah”. NIAT itu adalah sesuatu yang sangat dalam bersemayam di dalam hati Anda. Niat bukan sekedar Tujuan, tapi Niat adalah Penghulunya Tujuan. Karena Niat itu dalam dan tersembunyi maka gantungkan NIAT Anda hanya kepada yang MAHA TERSEMBUNYI (Al-Bathin). Dan dari NIAT yang benar maka hadirlah beragam kekuatan (power) dalam sesi pengobatan Qur’ani.

Segala amal/ tindakan/ action pada saat melakukan Quranic Healing (Penyembuhan Qur’ani) harus diawali atau tergantung dari niatnya. Semakin tulus dan ikhlasnya niat semakin cepat juga mengarahkan fikiran dan tindakan kepada tujuan (penyembuhan, pembentengan, perlawanan dari penyakit atau hal-hal yang membahayakan). Nabi menegaskan: “Wahai segenap manusia! Sesungguhnya setiap amal perbuatan (baca: tindakan/action) tergantung kepada niat. Dan seseorang akan mendapatkan (the result) sesuai apa yang diniatkan”(HR.Bukhari dan Muslim)

Aspek kekuatan niat itu ada 3 hal :
1.     Diyakini dalam hati.
2.     Diucapkan dengan lisan
3.     Dilakukan dengan amal perbuatan.
Niat akan lebih kuat bila ke tiga aspek diatas dilakukan semuanya baik bagi seorang praktisi ruqyah (Quranic Healer) ataupun pasien yang diruqyah.

Dalam beragam tehnik Pengobatan Qur’ani yang telah saya jelaskan sebelumnya dalam blog Quranic Healing [2], semua tehnik tidak akan berguna jika tidak ada kekuatan niat! Sebelum memulai menerapi pasien bentuklah niat dalam hati untuk mengobati penyakitnya. Lalu dilanjutkan dengan sholat dua rakaat berdoa mengucapkan dengan lisan kita bahwa kita meminta pertolongan dan kekuatan pada Allah Subhannahu wata’ala  setelah itu lakukan dengan amal perbuatan kita yang menerapi pasien.

Selain itu juga membentuk kekuatan niat juga sangat penting ketika kita menggunakan beragam tehnik yang sudah diajarkan, contohnya tehnik sembelihan (penyerangan terhadap jin pengganggu manusia dengan menyembelihnya melalui perantara tubuh pasien). Niatkanlah dalam hati ingin menyembelih dan memotong leher jin pengganggu dengan perantaraan leher pasien dengan menjadikan tangan kita menjadi pedang yang amat tajam dialam jin, lalu ucapkan bacaan doa khusus dengan lisan kita untuk merealisasikan niat kita lalu lakukan “perbuatan” dengan melakukan gerakan khusus (kinestetik power) yaitu menggesekkan tangan kita keleher pasien.

Adapun bagi diri penderita suatu penyakit adalah dengan membentuk kekuatan niat untuk menyembuhkan penyakit tertentu pada dirinya adalah dengan  membentuk niat dalam hati atau diucapkan dengan lisan“Saya melakukan terapi pengobatan ruqyah ini agar saya sembuh dari penyakit saya karena mengharap ridho dan pertolongan Allah Subhannahu wata’ala ” (atau kata-kata serupa lainnya). Lalu kita lanjutkan dengan melakukan terapi ruqyah (baik meruqyah diri sendiri atau diruqyah orang lain).

Niat yang kuat, ikhlas, yang kita ucapkan dengan kesadaran penuh akan memengaruhi alam mikrokosmos (dalam diri kita) dan menghubungkan kita dan mengalirkan energi dari Allah Subhannahu wata’ala dan alam makrokosmos ciptaan-Nya ke dalam diri kita. Niat itulah memberi kita kekuatan untuk tetap tegar menghadapi cobaan sakit yang diderita juga menjadikan energi penyembuhan yang terpancar selama terapi Qur’ani berlangsung akan secara sempurna terakses pada diri kita yang menjadi sumber kekuatan bagi seluruh alam mikrokosmos (triliunan sel dan DNA kita akan tunduk patuh bekerja mengikuti perintah pikiran dan niat kita), dan makrokosmos akan bekerja mendukung kehendak sadar atau niat kita mengusir penyakit dan meregenerasi sel yang telah rusak dalam tubuh kita.
Buku Dr Kazuo Murakami, The Divine Message of the DNA, Tuhan dalam Gen Kita, terbitan Mizan 2007 dapat membantu kita dalam menyingkap rahasia kekuatan niat yang diajarkan Rasulullah 1.400 tahun lalu. Ahli genetika terkemuka dunia yang memenangi Max Planck Research Award dan Japan Academy Prize itu menyatakan bahwa pikiran kita memengaruhi cara kerja gen kita.

Lalu, bagaimana pikiran kita bisa memengaruhi gen-gen kita. Sebelum membahas lebih jauh, perlu kita ketahui bahwa setiap kilogram berat badan, kata Dr Murakami, terdiri atas sekitar satu triliun sel. Bayi lahir memiliki sekitar tiga triliun sel. Seorang dengan berat badan 60 kilogram memiliki 60 triliun sel. Di tengah-tengah setiap sel terdapat sebuah nekleus. Nekleus sel mengandung asam deoksiribnukleat atau deoxyribonucleic acid (DNA). DNA yang terdiri atas dua untai berbentuk spiral, yang terdapat molekul-molekul dengan nama yang disingkat dalam empat guruf: A,T, C, dan G. Itulah kode genetik yang menyimpan semua informasi untuk membentuk dan mengatur kehidupan kita. Yang luar biasa bahwa setiap nekleus dari satu buah sel manusia memiliki tiga miliar huruf DNA. Tiga miliar dikalikan dengan 60 triliun. Subhanallah.

Yang sungguh mencengangkan adalah semua kode genetika manusia, yang tersusun dari lebih dari tiga miliar ''huruf kimia'', tersimpan dalam untaian berukuran mikrokospik dengan berat satu per 200 miliar gram dan lebar 1/500.000 milimeter. Untuk memvisualisasi, Dr Murakami mengajak kita membayangkan mengiris sebuah kawat berdiameter satu millimeter secara memanjang menjadi satu per seratus bagian. Hasilnya begitu halus dan akan hancur ditiup angin. Tiap helaian tadi masih ada lima ribu kali lebih tebal daripada sehelai DNA. Jika semua DNA dari seluruh manusia dunia yang lebih enam miliar orang disatukan, kumpulan DNA tersebut hanya akan menjadi seberat satu butir beras. Dunia gen, dunia mikrokosmos yang tak terhingga kecilnya ternyata luar biasa dahsyat pengaruhnya dalam hidup kita.

Lalu, apa hubungan DNA dengan''kekuatan niat'' yang menjadi sumber kekuatan dalam Quranic Healing di tulisan ini? Hubungannya sangat erat. Niat melakukan terapi ruqyah (meruqyah dan diruqyah) digerakkan oleh pikiran sadar kita untuk melaksanakan salah satu sunnah Rasulullah yang sumber energinya dari Allah Subhannahu wata’ala  ibarat perintah dari ''komandan berkuasa penuh'' yang menyebabkan seluruh ''prajurit'' berjumlah lebih kurang 60 triliun sel tunduk patuh mengikuti perintahnya. Itu sebabnya, ketika kita sudah meniatkan untuk menyembuhkan diri sendiri, triliunan sel dan DNA kita akan tunduk patuh bekerja mengikuti perintah pikiran dan niat kita dengan memfokuskan seluruh energinya untuk menyembuhkan sakit yang kita derita. Selain itu getaran energi penyembuhan dari bacaan ruqyah juga akan terfokus energinya untuk menyembuhkan penyakit yang kita derita.

Demikianlah nilai yang ada pada niat, yang mungkin dipandang kecil oleh sebagian kita. Kekuatannya sangat besar kerana niatlah yang mendorong kita melakukan sesuatu amal. Kerana itu tetapkanlah niat yang kuat dalam hatimu untuk melaksanakan amal sholeh berterusan sepanjang hayatmu di bumi Allah ini, selagi hayatmu masih berbaki. Dan yang paling penting, ikhlaskanlah niatmu karena Allah Ta’ala  semata, agar amal itu bernilai di sisi-NYA.

2.   Kunci (Kekhusyukan, Keikhlasan dan Kepasrahan pada Allah Subhannahu wata’ala)
Penjelasan rinci dari komponen “kunci” pada Terapi Quranic Healing:
a.   Kunci kekhusyukan.
Khusyuk adalah kondisi yang rileks, fokus, dan penuh konsentrasi. Pembacaan ayat suci Al-Qur’an   dan doa-doa pada saat prosesi Quranic Healing yang efektif adalah yang dipanjatkan dengan sikap khusyuk supaya bisa dikabulkan Allah Subhannahu wata’ala dan masuk ke batin bawah sadar. Doa tersebut juga harus berupa niat yang sangat kuat sehingga betul-betul menempel di batin bawah sadar. Mencapai kondisi khusyuk ini perlu dikuasai sebagai suatu keterampilan yang bisa didapat melalui latihan, yang perlu dilatih dalam hal ini adalah otak, yaitu mengaktifkan meditative brain atau otak yang selalu berzikir (dalam keadaan meditatif).
Bagi orang yang terbiasa “tenggelam” dalam dzikir, mencapai kondisi khusyuk sangatlah mudah. Namun bagi yang masih sulit mencapai khusyuk, kini bisa menggunakan alat bantu yang disebut teknologi Digital Prayer. Alat ini berupa Audio Brainwave Management (pengaturan gelombang otak) berisi suara-suara alam seperti air mengalir, gelombang samudra yang naik turun, atau kicau burung yang telah diracik ataupun dengan mendengarkan lantunan ayat suci Al-Qur’an   yang dibacakan para Masyayikh yang sangat indah dan menenangkan jiwa menggunakan teknologi audio yang khusus didesain untuk menghasilkan kondisi-kondisi otak dan kesadaran tertentu.
Namun, pada CD yang anda dapatkan di buku ini saya tidak akan memberikan beragam suara brainwave management, melainkan lantunan bacaan ayat suci Al-Qur’an   yang jauh lebih memberikan efek brainwave management dibandingkan suara apapun dan manapun didunia ini.
Mendengarkan audio bacaan lantunan ayat suci Al-Qur’an ini secara teratur bisa melatih otak untuk bekerjasama antara satu sisi dengan sisi lainnya, sehingga bisa memasuki kondisi khusyuk secara cepat dan memiliki kemampuan konsentrasi yang lebih baik.
Mendengarkan lantunan bacaan ayat suci Al-Qur’an   dengan khusyuk dan nyamanakan memunculkan kemampuan untuk melakukan relaksasi secara alami. Karena dalam kondisi yang sinkron dan seirama, otak akan mengeluarkan hormon endorphine lebih besar sehingga timbul rasa nyaman dan nikmat (hormon endorphine di dalam tubuh memang bekerja seperti morfin).
b. Kunci keikhlasan dan kepasrahan
Ikhlas adalah kemampuan menerima diri kita apa adanya pada saat ini. Apapun yang terjadi dibelakang hari adalah pemberian dari Allah Subhannahu wata’ala yang diberikan kepada kita. Apapun episode yang baru saja kita alami itu adalah bagian dari kasih sayang Allah Subhannahu wata’ala  kepada kita. Sebagai seorang Penyembuh atau“Healer”, apapun hasilnya kita harus ikhlaskan baik dan ataupun buruknya. Karena jika pasien sembuh bukan karena kita sebagai seorang penyembuh tetapi karena kehendak Allah yang Maha Kuasa, begitu juga jika pasien kita tidak sembuh bukan karena kita ”healer” kurang maksimal tetapi memang itu sudah merupakan kehendak dari Allah Yang Maha Kuasa yang mempunyai maksud dan tujuan yang kita tidak ketahui. Tugas kita hanyalah sebagai perantara antara Allah Subhannahu wata’ala  dan pasien kita. Tugas kita hanya penghubung.
Lalu bagaimana dengan nilai-nilai kepasrahan dalam Quranic Healing ?
Ya pasrah. Sebagian penjelasan sudah dibahas di atas. Sebagai seorang Penyembuh, nama kerennya bisa “healer” atau “reconnection” tugas kita adalah mempertemukan gelombang energi (dari hasil pembacaan ayat suci Al-Qur’an   dan doa-doa) yang Allah Subhannahu wata’ala  berikan kepada kita untuk kita olah dan kita salurkan kepada klien/pasien yang membutuhkan energi tersebut. Apapun yang terjadi kita pasrahkan saja hasilnya. Ikhtiar maksimal iya wajib hukumnya tapi soal hasil itu sudah merupakan hak prerogatif dari Allah Subhannahu wata’ala . Jangan kita masuk ke wilayah yang bukan daerah kekuasaan kita. Itu hak prerogatif Allah. Mau dibuat sembuh seketika, mau sembuh secara bertahap atau tidak disembuhkan Allah (sebab sudah ditentukan ajalnya) kita serahkan pada Yang Maha Kuasa.
Kita pasrahkan dan ikhlaskan saja hasilnya. Dokter saja yang dilatih 5 tahun plus spesialis 4 tahun lagi, ketika mengoperasi pasien dengan maksimal dan pasien tersebut kemudian meninggal paling-paling cuma bisa bilang “saya sudah berusaha tapi Tuhan berkehendak lain”. Apalagi kita yang cuman belajar dari pengalaman, membaca buku, blog (website) atau ikut training 1 hari atau 2 hari belajar Quranic Healing. Yang harus dipastikan adalah, kita sudah melakukan seluruh langkah-langkah yang diperlukan dalam Quranic Healing ini dalam menerapi pasien secara maksimal, soal hasil kita pasrahkan kepada Allah Subhannahu wata’ala .
Ahealer do his best, and let God do the rest.

Keutamaan bersikap ikhlas ketika menerapi.
1. Membentengi Praktisi dari Godaan Setan.
“Iblis berkata: “Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka (manusia) memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang ikhlas di antara mereka”.” (QS. Al Hijr: 39 – 40)
Iblis telah bersumpah akan menyesatkan seluruh keturunan Nabi Adam AS, namun Iblis pun mengakui bahwa orang-orang yang ikhlas akan selamat dari godaannya tersebut. Maka Ikhlaslah karena hanya mengharap ridho Allah Subhannahu wata’ala , jangan mengharap imbalan, mengharap pujian, riya’ ketika menerapi pasien maka kita akan dilindungi Allah Subhannahu wata’ala  dari tipu daya Iblis dan bala tentaranya.
2. Mengubah setiap amal perbuatan ketika menerapi menjadi bernilai ibadah.
“Dan tidaklah engkau memberi nafkah dengan mengharapkan wajah Allah kecuali engkau mendapatkan pahala, bahkan sampai sesuap makanan yang engkau letakkan di mulut istrimu.” (HR. Muslim)
“Barangsiapa mempersiapkan dan memelihara seekor kuda untuk digunakan di jalan Allah semata-mata karena iman kepada Allah dan percaya dengan janji-Nya, maka kenyangnya kuda itu, hilangnya dahaga, hingga kotoran dan kencingnya akan tercatat dalam timbangan kebaikan pada hari kiamat.” (HR. Bukhari)
Setiap gerakan ketika menerapi, semua tehnik yang kita lakukan, segala bentuk prilaku dan tindakan (treatment) ketika menerapi akan bernilai ibadah dan berpahala ketika kita ikhlas karena Allah Subhannahu wata’ala .
3. Pertolongan Allah Ta’ala  di saat sulit ketika menerapi.
4. Hati yang tenang dan tenteram.
Orang yang ikhlas hanya mengejar ridha Allah Subhannahu wata’ala  semata, sehingga tujuannya fokus dan tidak dibingungkan oleh berbagai fitnah dunia. Hati yang tenteram karena keikhlasan akan memunculkan manusia yang memiliki kekuatan jiwa dan mental yang kuat.
Dari Ibnu Mas’ud ra, ia berkata, bersabda Rasulullah SAW: “Tuhan kita takjub kepada seseorang yang berperang di jalan Allah lalu pasukannya kalah. Ia pun memahami apa yang telah menimpanya, maka kembalilah ia ke medan perang sehingga darahnya menetes. Allah Subhannahu wata’ala  berfirman kepada malaikat, ‘Lihatlah hamba-Ku. Ia kembali ke medan perang karena menginginkan apa yang ada pada-Ku (pahala) dan takut atas apa yang ada pada-Ku (murka), sampai meneteslah darahnya. Aku bersumpah di hadapan kalian bahwa Aku telah mengampuninya’.” (HR. Abu Dawud)
Jangan pernah gusar dan sedih ketika menerapi kita dihadapkan pada kenyataan bahwa kita belum berhasil mengeluarkan jin, menghancurkan kekuatan sihir atau menyembuhkan penyakit tertentu pada kasus-kasus berat yang dialami ketika menerapi pasien. Sebab Allah Subhannahu wata’ala  akan melihat keteguhan mental kita yang pantang menyerah. Buatlah Rab kita menjadi takjub ketika  kita tetap tegar dan ikhlas karena Allah Subhannahu wata’ala  dan terus berusaha pantang menyerah di “medan perang” ketika meruqyah sampai mendapatkan kemenangan dari Allah Ta’ala.

3.   Password ( Ayat suci Al-Qur’an   dan doa-doa)
Password adalah kode rahasia, kata sandi yang merupakan kunci untuk bisa mengakses atau membuka suatu sistem yang dikunci. Password juga berarti suatu bentuk dari data otentikasi rahasia yang digunakan untuk mengontrol akses ke dalam suatu system.
Pada konsep pengobataan Qur’ani, password memegang peranan sangat penting. Password itu adalah kumpulan ayat-ayat suci Al-Qur’an yang merupakan kata sandi untuk mengakses atau membuka system energy ilahi untuk keperluan tertentu.
Contohnya jika ingin mengakses nursyifa (cahaya penyembuh) maka yang harus kita ucapkan adalah dengan membaca ayat-ayat dan doa syifa, jika ingin mengakses energi untuk pendinding (pembentengan) maka kita harus mengucapkan kata sandi yaitu ayat-ayat pembentengan, jika ingin menghancurkan sihir maka seorang peruqyah harus membaca ayat-ayat pembatal sihir sebagai kode sandi untuk mengakses energi yang akan menghancurkan segala bentuk sihir.
Namun rahasia keberhasilan dan kegagalan adalah mutlak dalam ilmu Allah. Sebab walau peruqyah benar-benar paham seluruh password (hapal seluruh ayat-ayat Allah  dan doa-doa Rasulullah ), punya kunci yang sempurna ( tingkat keyakinan, keimanan dan ketakwaan yang tinggi) dan keahlian penggunaan “energi” ruqyah dalam mengobati pasien (mempunyai kekuatan niat yang sempurna) tetap jika Allah tidak menghendaki kesembuhan pasien maka tetap tidak akan sembuh, dan pasti ada hikmah dibalik ketidak sembuhan pasien ini (seperti Allah Ta’ala sudah menetapkan ajalnya, Allah Ta’ala  berkehendak agar pasien kita itu hilang dosanya dengan sakit yang diderita dll).
Kembali lagi pada pembahasan mekanisme energi ruqyah. 3 (tiga) Rahasia sukses dalam menggakses energi ruqyah adalah:
1.      Niat ( keinginan hati)
2.      Kunci (Keikhlasan, keyakinan dan ketakwaan pada Allah )
3.      Password ( Ayat suci Al-Qur’an   dan doa-doa)

Tanpa tiga poin ini atau kurang saja dari 1 poin maka ruqyah kita tidak akan berhasil!
Contohnya jika kita punya Password-nya (hapal ayat suci Al-Qur’an  ) namun tidak punya kunci (keikhlasan, keyakinan dan ketakwaan) dan walaupun sudah punya niat untuk mengusir jin maka TIDAK kan berhasil mengakses pertolongan Allah Subhannahu wata’ala , energi ruqyah TIDAK akan bisa kita akses untuk membakar jin walau berbusa kita membaca ayat kursi ribuan kali. Begitu juga jika kita punya niat, memiliki kunci namun jika tidak memiliki password (bacaan ayat dan doa ruqyah) maka tetap saja kita tidak dapat mengakses energi Ilahi.
Aplikasi Penggunaan Niat, Kunci dan Password
Berikut ini sedikit saja contoh aplikasi penggunaan Password, Kunci dan Niat untuk mendayagunakan Energi Ruqyah

Hadits pertama:
“Dari Ali r.a, Rasulullah bersabda: “Apabila seseorang masuk WC kemudian berdoa: bismillahirrahmanirrahim “, maka mata jin akan tertutup dan tidak akan dapat melihat aurat keturunan Adam (HR. Ahmad, Turmudzi dan Ibnu Majah).

Agar umat muslim sukses menutup mata setan dikalangan jin, maka ketika masuk kamar mandi hendaknya mendahulukan kaki kiri, sebelum masuk pakai Kunci ikhlas dalam berdoa dan yakin bahwa Allah Subhannahu wata’ala  akan menolong kitalalu Niatkan untuk menutup mata jin agar tidak dapat melihat aurat kita dan ucapkan password bismillahirrahmanirrahim kemudian masuklah kamar mandi/wc. Maka Insya Allah akan datang pertolongan Allah Subhannahu wata’ala  dengan datangnya “hijab pelindung” yang kita tidak tahu wujudnya (sebab ghoib) yang akan menutup pandangan jin (tubuh kita menghilang dari pandangan jin).
Hadits kedua
“Rasulullah bersabda: “Apabila sore hari menjelang malam tiba, tahanlah (di dalam rumah) anak-anak kecil kalian, karena pada saat itu setan berkeliaran. Apabila permulaan malam sudah tiba, diamkanlah anak-anak kalian di dalam rumah, tutuplah pintu-pintu (termasuk jendela) kalian dengan terlebih dahulu menyebut nama Allah karena setan tidak akan dapat membuka pintu yang terkunci dengan menyebut nama Allah sebelumnya (HR.Bukhari dan Muslim)

Agar umat muslim sukses untuk menghalangi setan masuk rumah kita (baik dikalangan jin dan manusia yang jahat) gunakan 3 rahasia kesuksesan ruqyah yaitu pakai kunci ikhlas dalam berdoa dan yakin bahwa Allah Subhannahu wata’ala  akan menolong kita lalu Niatkan ketika menutup pintu rumah/jendela untuk menghalangi setan (baik dari manusia /jin) untuk masuk rumah kita  dan ucapkan password dengan menyebut nama Allah (menyebut nama Allah sangat banyak bentuk dzikirnya seperti dengan membaca basmalah, laḥawlawa la quwwata illa billah, Allahu Akbar dll) Maka Insya Allah setan dikalangan manusia dan jin tidak akan mampu untuk masuk kedalam rumah kita jika setannya dikalangan manusia akan dipalingkan hatinya untuk mencuri/merampok bahkan tidak bisa masuk karena rumah kita ada benteng pelindungnya. Jika setan dikalangan jin akan juga dipalingkan hatinya untuk masuk kedalam rumah atau bahkan tidak bisa masuk karena rumah kita ada benteng pelindungnya.

Hadits ketiga
Rasulullah bersabda:“Janganlah kalian jadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan! Sesungguhnya setan lari dari rumah yang dibacakan di dalamnya surat Al-Baqarah”. (Shahih Muslim, cet.Abdul Baqi, 1/539)

Agar umat muslim sukses membuat setan dikalangan jin lari terbirit-birit dari rumah, gunakan 3 rahasia kesuksesan ruqyah yaitu Pakai kunci ikhlas dalam berdoa dan yakin bahwa Allah Subhannahu wata’ala  akan menolong kita lalu Niatkan ketika membaca ruqyah nantinya untuk mengusir jin keluar dari rumah dan ucapkan Password-nya dengan membaca surat Al-Baqarah. Insya Allah setan dikalangan jin akan segera lari terbirit-birit sebab (sepengetahuan saya) rumah kita suhunya menjadi sangat panas yang dirasakan jin, atau pertolongan Allah Ta’ala  datang dari malaikat yang langsung mengusir jin tersebut.

Hadits ke empat.
Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya semalam syetan hendak menggangguku saat aku menyusuri bukit.Di antara mereka ada yang membawa obor-obor untuk membakar wajahku. Lalu malaikat Jibril mendatangiku dan menyeru, ‘Hai Muhammad, bacalah!: A‘udzu bi kalimatillahit tammati lati la yujawizuhunna barrun wa la fajir min syarri ma kholaqo wa dzaro-a wa barok…“. Ketika aku selesai membacanya, obor-obor mereka padam, dan Allah-pun mengalahkan mereka.” (HR. Ahmad).

Rahasia kesuksesan Rasulullah adalah beliau kunci ikhlasnya betul-betul sempurna tidak diragukan lagi ketakwaan, keikhlasan beliau dalam berdoa sangat tinggi. Niat beliau ketika membaca doa A‘udzu bi kalimatillahit tammati lati la yujawizuhunna barrun wa la fajir min syarri ma kholaqo wa dzaro-a wa barok sangat kuat dan sempurna dan ketika beliau memakai password dengan membaca doa A‘udzu bi kalimatillahit tammati lati la yujawizuhunna barrun wa la fajir min syarri ma kholaqo wa dzaro-a wa barok  seketika datang pertolongan Allah berupa padamnya seketika api dalam obor yang dibawa setan dan Allah mengalahkan para setan itu.

Sebenarnya Malaikat Jibril sudah mempunyai kemampuan untuk menghancurkan para setan itu sebab kekuatan jibril sangat luar biasa namun mengapa jibril malah menyuruh Rasulullah berdoa? Dan Rasulullah mengikuti saran jibril dengan berdoa. Semua contoh itu mengesankan bahwa Rasulullah ingin umatnya mencontoh beliau ketika menghadapi serangan setan dengan berdoa dengan doa-doa yang disyari’ahkan (Al-Qur’an dan Sunnah) yang sekarang ini sudah dipraktekkan oleh para Quranic Healer/peruqyah dan semua umat muslim. 

Tiga Syarat Keabsahan Quranic Healing With Prayer (Penyembuhan Qur’ani Dengan Doa)
Agar terapi Penyembuhan Qur’ani yang menggunakan bacaan ayat suci Al-Qur’an   dan doa-doa mendapatkan barokah dan ridho dari Allah Subhannahu wata’ala  diperlukan adanya tiga syarat keabsahan:

1.   Bacaan Doanya Terdiri Kalam Allah (Al-Qur’an  ) atau dengan Asma’ dan Sifat- Nya atau Hadits Rasul.
Penerapi harus menggunakan bacaan doa yang bersumberkan dari Al-Qur’an  , bersumber dari Asma’ul Husna dan dari doa-doa yang diajarkan Rasulullah . Seorang Quranic Healer (Penyembuh Qur’ani) menjadikan do’a-do’a Rasulullah sebagai materi bacaannya. Karena hal itu telah dicontohkan Rasulullah dan juga dipraktikkan oleh shahabat-shahabat serta para ulama’ pewaris ilmu mereka.

2.   Bacaannya Boleh Selain Bahasa Arab Asal Tidak Mengandung Unsur Kesyirikan.
Seorang Quranic Healer (Penyembuh Qur’ani) boleh berdoa dengan tidak menggunakan bahasa arab atau ‘Ajamiyyah, namun dengan persyaratan yang ketat. Yaitu bisa dipahami maknanya, tidak mengandung unsur kesyirikan dan kekufuran seperti di dalamnya mencatut nama jin, malaikat, nabi, atau orang shahih dan tokoh yang dikagumi sebagai sosok yang diyakini bisa memberi pertolongan.

3.   Hendaklah Diyakini Bahwa Bacaan Doa (Ruqyah) Tidak Berpengaruh Dengan Sendirinya, Tapi Berpengaruh Karena Kuasa dan Izin Allah Subhannahu wata’ala
Karena hakikatnya yang bisa menyembuhkan penyakit fisik dan psikis, yang kuasa untuk menolak bahaya atau bencana, atau yang mampu untuk melindungi diri dari serangan jin dan gangguan syetan hanyalah Allah Subhannahu wata’ala.
Allah mengabadikan keyakinan Nabi Ibrahim dalam Al-Qur’an  , “Dan apabila aku sakit, Dialah (Allah Subhannahu wata’ala ) yang menyembuh-kanku.” (QS. Asy-Sy’ara’ : 80).
Di ayat lain, Allah berfirman, “Jika Allah menimpakan suatu kemudharatan (bahaya) kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri ….” (QS.al-An’am: 17).

Selain tiga poin diatas, seorang Quranic Healer (Penyembuh Qur’ani) ketika membaca ayat dan doa ruqyah harus baik dan lancar serta cukup keras bacaanya agar dapat didengar oleh diri kita sendiri maupun orang lain (pasien), hal ini dimaksudkan:
1.     Karena tidak ingin  timbul  fitnah. Orang yang mendengar akan tahu ayat apa yang dibacakan tanpa sembunyi-sembunyi. (mantra dukun dengan ruqyah berbeda, mantra yang dibaca dukun banyak bersifat rahasia hingga ketika dibaca tidak terdengar sedangkan ayat dan doa ruqyah tidak ada yang disembunyikan bacaannya)
2.     Supaya pasien tahu ayat apa yang dibaca dan Insya Allah dia pula akan coba membacanya kelak.
3.     Supaya semua gangguan ( semua makhluk Allah yang jahat, semua penyakit)  yang berada dikeliling tempat itu turut mendengar bacaan itu.
4.     Baca dengan kuat qalam-qalam Allah dapat menjadi peringatan kepada yang mendengar.
5.     Walau pun tak faham tetapi berkat ayat-ayat suci ini Insya Allah akan memberi khasiat yang sempurna.
6.     Menimbulkan keinsafan pada pembaca dan pendengar.
7.     Bisa ditegur jika ada kesalahan bacaan oleh orang yang lebih paham.
8.     Dapat memberikan lebih keyakinan dan kekuatan kepada Praktisi Quranic Healing ketika merawat pasien.
9.     Supaya “peluru”  lebih besar, kuat dan pantas, menyebabkan susah dielakkan oleh jin-jin sihir dan efek power-nya lebih (pada kasus gangguan jin dan sihir).
10.   Ayat ayat al-Quran ini dijadikan bacaan dengan kuat supaya menginsafkan jin jin yang menganggu dan juga pada manusia (pada kasus gangguan jin dan sihir).




[1] I’lamul Muwaqqi’in VI/106, tahqiq Syaikh Masyhur Hasan Salman
[2] www.quranic-healing.blogspot.com


[1] Kata khurafat berasal dari bahasa arab: al-khurafat yang berarti dongeng, legenda, kisah, cerita bohong, asumsi, dugaan, kepercayaan dan keyakinan yang tidak masuk akal, atau akidah yang tidak benar. Mengingat dongeng, cerita, kisah dan hal-hal yang tidak masuk akal di atas umumnya menarik dan mempesona, maka khurafat juga disebut “al-hadis al-mustamlah min al-kidb”, cerita bohong yang menarik dan mempesona.
Sedangkan secara istilah, khurafat adalah suatu kepercayaan, keyakinan, pandangan dan ajaran yang sesungguhnya tidak memiliki dasar dari agama tetapi diyakini bahwa hal tersebut berasal dan memiliki dasar dari agama. Dengan demikian, bagi umat Islam, ajaran atau pandangan, kepercayaan dan keyakinan apa saja yang dipastikan ketidakbenaranya atau yang jelas-jelas bertentangan dengan ajaran al-Qur’an dan Hadis nabi, dimasukan dalam kategori khurafat.
[2] Bila dilihat dari segi ushul fikih (kaidah-kaidah hukum Islam) bid’ah dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1) Bid’ah dalam ibadah saja, yaitu segala sesuatu yang diada-adakan dalam soal ibadah kepada Allah swt yang tidak ada contohnya sama sekali dari rasulullah baik dengan cara mengurangi atau menambah-nambah aturan yang sudah ada.
2) Bid’ah meliputi segala urusan yang sengaja diada-adakan dalam agama, baik yang berkaitan dengan urusan ibadah, aqidah maupun adat. Perbuatan yang diada-adakan itu seakan-akan urusan agama, yang dipandang menyamai syari’at Islam, sehingga mengerjakanya sama dengan mengerjakan agama itu sendiri.
Semua bentuk bid’ah di atas sangat tercela dan tidak boleh dilakukan. Aisyah ra menyebutkan bahwa Rasulullah saw pernah berabda: “Barang siapa mengada-adakan sesuatu dalam urusan agama, maka ia ditolak, tidak diterima, dan bid’ah namanya” (HR Bukhari dan Muslim). Dalam kesempatan lain Rasulullah saw berkhutbah di atas mimbar dan bersabda: “Amma ba’du, sesungguhnya sebenar-benar keterangan ialah kitab allah dan sebaik-baik pedoman ialah pedoman Muhammad dan sejelek-jelek urusan adalah hal-hal yang baru, itulah yang disebut bid’ah dan segala bid’ah itu sesat’. Oleh Imam Nasa’i ditambah “dan segala yang sesat itu di neraka”. (HR Muslim riwayat dari jabir bin Abdullah)

[3]  Syubhat, yang tidak jelas halal atau haramnya, yang karenanya banyak orang yang tidak mengetahuinya. Sedangkan ulama bisa mengetahuinya melalui berbagai dalil Al-Qur`an, Sunnah atau melalui qias. Jika tidak ada nash (al-Qur`an atau sunnah) dan tidak ada ijma’, maka dilakukan ijtihad. Meski demikian, jalan yang paling selamat adalah meninggalkan perkara syubhat.

[4]Larry Dossey, MD., adalah seorang dokter ahli penyakit dalam yang melakukan penelitian ekstensif tentang doa terhadap kesembuhan pasien. Penelitian ini sempat mengguncangkan dunia kedokteran barat. Penelitian beliau di jelaskan secara rinci dan meyakinkan dalam bukunya : The Healing Words: The Power of Prayer & The Practice of Medicine. Inti pesan yang ingin disampaikan sang dokter adalah bahwa Doa dan Spiritualitas terbukti dalam penelitian ilmiah, ternyata memiliki kekuatan yang sama besar dengan obat dan operasi bedah.
Sejak buku Larry Dossey diterbutkan pada tahun 1994, Mata kuliah “Peran Doa & Religiusitas dalam Penyembuhan” diajarkan di 80 fakultas kedokteran di Amerika. Bagi kita, bangsa Indonesia yang terkenal religius dalam beragama, sudah menjadi sesuatu yang “taken for granted” bahwa doa berperan sangat penting untuk penyembuhan, bahkan untuk pemecahan segala masalah hidup kita. Tetapi bagi masyarakat barat dan sebagian dari kita yang sangat “science minded”, penelitian Larry Dossey ini menjadi sangat penting artinya untuk memantapkan keyakinan bahwa kekuatan “Doa dan Spiritualitas” ternyata juga terbukti secara ilmiah.

[5]HR. al-Tirmidzi no. 3524. Dihassankan oleh Al-Albani dalam Silsilah Shahihah, no. 3182


Posting Komentar

Formulir Kontak